Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 1 Agustus 2023, Pembela Iman yang Tangguh
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Keluaran 33: 7-11;34: 5b-9.28, dan bacaan Injil Matius 13:36-43.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Pembela Iman yang Tangguh.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Keluaran 33: 7-11;34: 5b-9.28, dan bacaan Injil Matius 13: 36-43; Santo Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 1 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Hari ini Gereja memperingati Santo Alfonsus, Uskup dan Pujangga Gereja.
Alfonsus lahir di Napoli, Italia tanggal 27 September 1696 dan meninggal di Nocera Italia tanggal 1 Agustus 1787.
Alfonsus lahir dari keluarga bangsawan Kristen yang saleh.
Dia dididik oleh ayah dan ibunya dengan sangat baik dalam hal iman dan cara hidup kristiani.
Seminggu sekali dia disuruh tidur di lantai tanpa alas. Tujuannya adalah agar Alfonsus terbiasa dengan pola hidup sederhana dan tidak manja.
Semua perintah dan ajaran serta disiplin dari orangtua, dijalankan Alfonsus dengan setia.
Berkat didikan orangtua, disiplin hidup yang keras dan tekun dalam belajar, maka pada usia 16 tahun, Alfonsus sudah meraih gelar Doktor Hukum di Universitas Napoli Italia, dengan predikat “Magna cum laude”. Artinya IP (Indeks Prestasi) Alfonsus adalah 4.
Ini berarti semua mata kuliah nilainya adalah “A” (80-100), Luar biasa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 31 Juli 2023, Seumpama Biji Sesawi
Selanjutnya, Alfonsus menjadi seorang advokat (pengacara). Dia selalu menang dalam setiap perkara yang dia bela sehingga dia semakin populer di mata masyarakat.
Namun, pada tahun 1723, dia diminta membela sebuah perkara besar. Dan kali ini untuk pertama kalinya dia gagal, kalah di pengadilan.
Kekalahan itu amat memalukan bagi dirinya, sekaligus merupakan satu pukulan berat dalam hidupnya.
Dia mengakui lalai dalam meneliti semua data penting dari perkara itu.
Dia mengurung dirinya dalam kamar selama 3 hari. Hatinya tidak tenang, pikirannya amat kacau.
Akhirnya Alfonsus memutuskan untuk mencari ketenangan dengan berdoa di hadapan Tuhan.
Dan inilah awal perubahan hidup dan panggilan Alfonsus.
Bertolak dari kegagalan sebagai advokat, Alfonsus akhirnya mendapat panggilan baru dari Allah.
Hidupnya berubah total. Tahun 1726 dia ditahbiskan menjadi imam.
Kini dia tidak lagi hebat sebagai pembela perkara manusia, melainkan pembela iman Katolik melalui kotbah-kotbahnya yang menarik umat pada pertobatan batin.
Bersama beberapa rekan imamnya, dia mendirikan tarekat religius yang diberi nama Redemptoris yang berarti Penebus.
Alfonsus meninggal pada usia 91 tahun.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 31 Juli 2023, Kerajaan Allah Itu Bertumbuh Pelan Tapi Pasti
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Lalang dan gandum mengingatkan kita akan kenyataan dunia sekarang ini, bahwa terjadi tarik ulur antara kekuatan baik dan kekuatan jahat.
Keduanya saling berebut pengaruh dalam kehidupan manusia, baik sebagai pribadi maupun kelompok.
Namun ada keyakinan bahwa kebaikan pasti akan menang dan mengatasi kejahatan.
Keyakinan ini memberi daya juang untuk mengusahakan kebaikan terus-menerus, kendati selalu ada gangguan atau godaan dari kekuatan jahat.
Keyakinan kedua adalah bahwa akan ada penghakiman akhir di mana Allah sendiri yang akan mengadili.
Tidak ada lagi rekayasa, suap atau permainan, karena Allah sendiri adalah hakim atas orang baik dan orang jahat.
Kontemplasi
Melalui perumpamaan ini Yesus mengajarkan para murid untuk bersabar dan tidak cepat menghakimi orang lain.
Dia mengingatkan mereka agar tidak putus asa di tengah kejahatan dunia.
Yesus juga mengingatkan para murid bahwa setan terus saja berkeliaran dan tak hentinya ingin mencaplok manusia.
Maka mereka harus kuat menaruh kepercayaan kepada Allah yang penuh kesabaran dan kebijaksanaan.
Perumpamaan ini memberi pesan kepada kita agar tidak mudah mengadili, tetapi tetap teguh setia dan sabar mengembangkan mutu kehidupan kita masing-masing.
Jangan patah semangat dan frustrasi.
Doa
Allah Bapa penyelamat umat manusia, Engkau telah membangkitkan tokoh-tokoh agung untuk menyegarkan semangat GerejaMu.
Semoga kami mengikuti jejak Santo Alfonsus Maria dan giat mengusahakan keselamatan supaya kami pantas memperoleh ganjaran di Surga. Demi Yesus Kristus. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Pesta Santo Alfonsus Maria. Selamat memasuki bulan baru, bulan Agustus 2023.
Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 1 Agustus 2023

Bacaan Pertama Keluaran 33:7-11;34:5b-9.28
"Tuhan bersabda kepada Musa dengan berhadapan muka"
Waktu Israel ada di padang gurun, Musa mengambil sebuah kemah dan membentangkannya jauh di luar perkemahan. Kemah itu diberi nama Kemah Pertemuan.
Setiap orang yang mencari Tuhan, pergi ke Kemah Pertemuan itu di luar perkemahan.
Apabila Musa pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah itu.
Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, maka turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah lalu berbicaralah Tuhan dengan Musa di sana.
Setelah seluruh bangsa melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya.
Dan Tuhan berbicara dengan Musa dengan berhadapan muka seperti orang yang berbicara dengan temannya.
Kemudian kembalilah Musa ke perkemahan. Tetapi Yosua bin Nun, hambanya, orang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. Pada suatu hari, pagi-pagi benar, Musa naik ke Gunung Sinai.
Ia menyerukan nama Tuhan. Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru, "Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya; rahmat dan kesetiaan-Nya berlimpah-limpah.
Ia meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, Ia mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa.
Tetapi orang yang bersalah tidak sekali-kali Ia bebaskan dari hukuman. Dan kesalahan bapa akan dibalaskan-Nya kepada anak-anak dan cucunya, sampai keturunan yang ketiga dan keempat."
Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta berkata, "Jikalau aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami.
Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang berkeras kepala, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu."
Musa berada di sana bersama-sama Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tanpa makan roti dan tanpa minum air. Dan seluruh perjanjian, yakni kesepuluh sabda, dituliskannya pada loh batu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 103: 6-7.8-9.10-11.12-13
Refr. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
1. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
2. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
3. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan, atas orang-orang yang takut akan Dia!
4. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuangnya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.
Bait Pengantar Injil PS 958
Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya, Alleluya.
Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya. Alleluya.
Bacaan Injil Matius 13:36-43
"Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman"
Inilah Injil suci menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, "Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
Yesus menjawab, "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat.
Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
Anak Manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya.
Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!"
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.