Berita NTT
Kisah Petugas Lapangan PLN Melistriki Daerah 3T di NTT
Fajar saat ini mendapatkan amanah sebagai junior teknisi konstruksi listrik perdesaaan di PLN UP2K Sumba.
POS-KUPANG.COM - PT PLN (Persero) terus berupaya mengalirkan listrik ke desa – desa terpencil di NTT. Usaha ini turut meningkatkan elektrifikasi yang dilakukan dengan kerja keras, perjuangan dan melibatkan banyak personel lapangan. Terutama dalam melistriki wilayah terdepan, terpencil dan tertinggal.
Dibalik kesuksesan tersebut terdapat 32 petugas kelistrikan yang bertugas menghadirkan listrik di NTT dan khusus di Pulau Sumba ada salah seorang Putra Bali bernama Febriari Fajar Darmayana Putra (25), Kelahiran tahun 1998 di Singaraja Buleleng Bali.
Fajar saat ini mendapatkan amanah sebagai junior teknisi konstruksi listrik perdesaaan di PLN UP2K Sumba.
“Tantangan dalam melistriki desa di Pulau Sumba salah satunya yaitu kondisi geografis sumba yang merupakan wilayah perbukitan dengan kontur tanah yang didominasi dengan batu karang. Selain itu kondisi cuaca yang cenderung panas, namun hal itu semua sirna pada saat saya melihat antusias masyarakat menyambut akan masuknya listrik di wilayah mereka, hal ini dapat ditunjukkan dengan ekspresi yang penuh senyum Bahagia dan ingin ikut serta dalam melakukan proses pembangunan tersebut.” ucap Fajar.
Baca juga: PLN Raih Predikat Platinum SDGs di Nusantara CSR Awards 2023
Tidak hanya fajar, kisah insan PLN lainnya, Agung Hari Prasetyo (25) insan PLN UP2K Sumba juga pernah mengalami momen dimana dirinya dan tim terjebak di lumpur pada saat melakukan survey di Desa Wunga.
“Dulu saat survei di Desa Wunga, kami terjebak di lumpur dan terdapat juga mercusuar di wilayah tersebut perjalanan kurang lebih 1 jam dari haharu dengan medan berbatu. setelah setengah perjalanan mobil kami terjebak di lumpur dengan lokasi yang sepi tidak ada kendaraan lalu Lalang dan sinyal tidak memungkinkan untuk berkomunikasi” ucapnya
Lanjut Agung, “Setelah kurang lebih 4 jam kami berusaha mengeluarkan dari lumpur namun hal itu sia - sia mobil malah semakin terjebak. Kemudian kami memutuskan untuk mencari bantuan di mercusuar dengan jalan kaki selama 1,5 jam melewati lumpur dan sampailah kami di mercusuar. Disana bersyukur ada sinyal walaupun tidak kuat karena waktu sudah semakin larut, maka kami memutuskan untuk menginap di mercusuar dan lanjut keesokan harinya menunggu bantuan teman - teman PLN untuk membantu menarik mobil dari jebakan lumpur. Puji Tuhan keesokannya bantuan datang dan proses pengeluaran mobil lancar lalu kami pun bergegas melanjutkan tugas kami.” katanya.
Baca juga: Komisi VI DPR RI: Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik PLN Perlu Dukungan Seluruh Pihak
Fajar menjelaskan bahwa proses pembangunan jaringan listrik desa ini sampai menyala yaitu dengan melakukan Survey Desa yang belum teraliri listrik, memastikan lokasi, fasilitas fasilitas umum dan batas- batas pemukiman warga di desa tersebut. Selanjutnya melakukan pematokan bersama tim untuk menentukan titik - titik kontruksi yang akan dipasang, menerbitkan kontrak sesuai kebutuhan, lalu bersama mitra mulai melakukan pekerjaan dari pengedropan material, penggalian lubang tiang, penanaman tiang, pemasangan aksesoris JTM (jaringan tegangan menengah), JTR (jaringan tegangan rendah), Gardu sampai penarikan konduktor dan dilakukan pengawasan agar kualitas dan durasi pekerjaan dapat dijaga sesuai target.
Fajar menambahkan setelah semua selesai dibangun dilakukan _commissioning test_ untuk memastikan jaringan tersebut aman di operasikan. Setelah aman maka Jaringan tersebut dapat diaktifkan dan masyarakat sudah dapat melakukan penyambungan untuk mendapatkan manfaat hadirnya listrik melalui sosialisasi baik diawal masuk desa dan setelah hadir melakukan sosialisasi Kembali bersama PLN ULP untuk penyambungannya.
Baca juga: PLN Perluas Jaringan Distribusi, Sembilan Dusun di Pulau Flores Kini Teraliri Listrik PLN
Fajar mengaku dibalik tantangan terdapat sukacita yang dialami diantaranya kepedulian masyarakat yang langsung menyediakan minum seperti kopi atau teh kepada kami untuk menambah semangat kerja yang kami lakukan dan kebahagiaan lainnya, pada saat melihat pelanggan atau masyarakat dapat menikmati listriknya dengan aktivitas menggunakan alat elektronik dimana dulunya aktivitas itu terhenti setelah jam 6 sore, sekarang mereka menjadi lebih produktif setelah dapat menggunakan listrik sesuai kebutuhannya.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT I Gede Agung Sindu Putra menyampaikan bahwa PLN melakukan penguatan pelayanan kelistrikan di Pulau Sumba NTT , hal ini dibuktikan dengan diresmikannya PLN UP2K (Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan sejak awal Januari 2023 dan ini merupakan upaya menggenjot percepatan penambahan desa berlistrik serta elekrtifikasi.
Baca juga: Kolaborasi dengan PNG Power, PLN Siap Pasok Listrik di Perbatasan Papua Nugini
Sindu mengatakan bahwa berkerjar/melayani di 3T harus memiliki komitmen tinggi hal ini ditandai dengan semangat dan antusias seluruh insan PLN yang tidak ada henti-hentinya mengupayakan agar listrik segera masuk ke desa-desa yang belum berlistrik dan dengan dukungan pemerintah ataupun stakeholder juga turut andil dalam memajukan negara melalui pembangunan jaringan desa dan meningkatkan produktifitas masyarakat setempat untuk menambah nilai ekonomis pada kehidupan mereka.
Pesan Sindu untuk insan PLN dan kaula muda dimanapun kalian berada kejarlah mimpimu setinggi mungkin karena berkarir sebagai insan PLN ataupun menjadi abdi masyarakat maupun negara bisa di profesi apa saja. Tetaplah bermaanfaat dan jadilah berarti bagi Nusa dan Bangsa”. tutup Sindu (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS