Wacana Munaslub Golkar

Jadi Ketua Umum Golkar Modal Rp 600 Miliar, Jusuf Kalla Tolak Wacana Munaslub

Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla menyebut butuh modal ratusan miliar bisa menduduki posisi ketua umum sebuah partai.

Editor: Alfons Nedabang
KOLASE POS-KUPANG.COM
Keua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Jusuf Kalla. Terbaru, Jusuf Kalla menyebut jadi Ketua Umum Golkar modal Rp 600 miliar. Ia menolak Wacana Munaslub Golkar. 

Sama dengan sikap para Ketua DPD I Golkar itu, Jusuf Kalla juga menegaskan menolak wacana Munaslub Partai Golkar untuk mengevaluasi kepemimpinan Airlangga Hartarto.

JK menilai Munaslub hanya akan menurunkan marwah partainya yang akan menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024.

JK kemudian mengingatkan agar keputusan soal pencalonan presiden maupun arah koalisi Golkar sepenuhnya diserahkan kepada Airlangga yang telah diberikan mandat lewat Munas.

Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan-Bahlil Lahadalia Masuk Bursa Calon Ketua Umum Golkar

"Sangat tidak setuju karena itu akan lebih menurunkan marwahnya Golkar," kata JK.

Ia juga mengingatkan agar semua kader bersatu. JK menilai perpecahan di internal Golkar hanya akan menyulitkan partai mencapai target di Pemilu.

”Bersatu aja belum tentu menang apalagi tidak bersatu dan tidak ada yang bilang mengangkat suara Golkar dalam kondisi ini kita semua orang sudah menetapkan pilihan-pilihannya sebenarnya," kata JK.

Menurut JK, semua kader mestinya bisa memahami posisi Airlangga sebagai ketua umum. Dia tak ingin Golkar terus dilibatkan dalam posisi sulit dalam menghadapi pemilu 2024.

"Berikanlah karena Airlangga sudah diberikan mandat, jangan Golkar dilibatkan situasi yang sulit, jadi siapapun harus memahami itu," kata JK.

Wakil Presiden RI dua kali itu juga tidak setuju dengan wacana Munaslub ingin mengevaluasi Airlangga.

Dia mengaku memahami posisi Golkar sebagai partai yang dekat dengan kekuasaan sehingga arah koalisi maupun dukungan capres tak bisa sekonyong-konyong langsung bisa diputuskan.

Baca juga: Airlangga Hartarto Digoyang Isu Kudeta, Dewan Pakar Golkar Wacanakan Munaslub

Namun, dia tetap menganggap bahwa kondisi demikian tidak sehat. Sebab, partai tak bisa mengambil keputusan secara independen.

"Ini secara demokratis ini berbahaya kalau begini, partai sendiri tidak mandiri seperti itu. Nah, apabila partai diganggu makin kacau politik ini," kata JK.

Secara pribadi JK masih berharap Airlangga bisa maju menjadi calon wakil presiden (cawapres). "Saya kira itu harapannya, untuk masuk dalam cawapres harapannya," kata JK.

JK mengaku tak tahu menahu mengenai proses internal Partai Golkar menentukan arah koalisi, termasuk pengusungan capres dan cawapres untuk pilpres 2024.

"Ya ini saya baca negosiasi-negosiasi terus sekarang ini. Saya sendiri tidak terlibat tidak mengetahui banyak isi negosiasi," ujarnya. (tribun network/riz/mam/dod)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved