Berita NTT
Waspada, Penyakit Raja Singa Bisa Sebabkan Penyakit Pada Organ Vital Lain
Dari segi medical check up kita juga sudah ada paket yang memang untuk screening terkait penyakit sifilis.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Penyakit Raja Singa atau juga yang dikenal dengan nama penyakit sifilis perlu diwaspadai karena angka kasus yang cukup tinggi saat ini.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Siloam Kupang, dr. Evivana Sundari, M.Sc., SpKK dalam Podcast Pos Kupang bersama Head of Outpatient Services Rumah Sakit Siloam Kupang, dr. Lita Afrianty, Sabtu, 29 Juli 2023 menjelaskan, penyakit raja singa dipicu oleh bakteri Treponema pallidum akibat dari perilaku seksual yang berisiko seperti bergonta - ganti pasangan tanpa menggunakan pengaman.
Baca juga: Pasien JKN-KIS Puas dengan Layanan Cuci Darah di RS Siloam Labuan Bajo
Dikatakan dokter Evi, gejala yang muncul setelah seseorang terpapar bakteri terdiri dari beberapa jenis yakni sifilis primer dimana pasien mengalami luka di area mulut ataupun di organ vital dan area dubur tetapi tidak merasakan sakit maupun gatal.
"Mengapa area tersebut luka, karena kebiasaan melakukan hubungan, ada hubungan seksual secara genital dengan genital, ada genital dengan anus kemudian secara oral melalui mulut," kata dr. Evi.
Baca juga: Nonton Bareng Film 3D, RS Siloam Kupang Beri Edukasi Pentingnya Menjaga Kesehatan Otak
"Kemudian karena tidak nyeri, tidak sakit, tidak gatal, dia sembuh sendiri walaupun tidak diobati tapi tetap kumannya ada dalam tubuh seseorang yang terkena sifilis itu berjalan kumannya di dalam pembuluh darah," lanjutnya.
Setelah empat minggu lebih, jelas dr. Evi, akan muncul namanya sifilis sekunder yaitu timbul gejala yang lebih ke arah kulit, akan ada bercak merah pada telapak tangan dan telapak kaki tetapi tidak terasa gatal dan tidak terasa nyeri namun ada gejala - gejala seperti flu.
Baca juga: Kabar Gembira, RS Siloam Kupang Sediakan Cath Lab Kateterisasi Jantung
"Kalau stadium dini primer dan sekunder tidak diobati, tidak berobat gejalanya akan hilang tetapi kumannya tidak hilang. Dia akan menyebar dalam tubuh dan setelah satu tahun fase yang lebih lanjut jadi gejalanya lebih fatal lagi misalnya bisa ke jantung, ke otak, meningitis, bisa tuli, lama - lama bisa botak kalau tidak memahami dia pernah gejala sifilis," ungkapnya.
Jika tahap pertama ditangani dengan baik maka penyakit ini bisa sembuh, begitu juga dengan tahap kedua. Namun jika sudah sampai di tahap lanjut akan lebih sulit karena ada faktor komplikasi dari berbagai macam penyakit yang muncul.
Baca juga: Bisa Picu Kerusakan Otak, Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Sifilis, Penyakit Menular Seksual
Karena risiko penularan dari ibu hamil ke janin juga cukup besar, kata dr. Evi, saat ini juga sesuai dengan program pemerintah, semua ibu hamil pada trimester pertama memeriksakan ke fasilitas kesehatan baik puskesmas atau rumah sakit dengan triple eliminasi, yaitu pemeriksaan sifilis, HIV dan Hepatitis B.
Dikatakan, janin yang tertular dari ibu hamil bisa mengalami cacat bawaan, kelainan pada giginya, bisa mengalami tuli dan tidak bisa melihat.
Untuk mencegah penularan penyakit ini, kata dr. Evi, yang harus dilakukan adalah menjaga agar tidak melakukan hubungan seksual beresiko seperti bergonta ganti pasangan atau melakukan hubungan dengan sesama jenis karena salah satu kelompok yang rentan terkena penyakit ini adalah kelompok yang melakukan hubungan seksual sejenis baik perempuan maupun laki - laki.
Selain itu juga harus dipastikan memakai pengaman saat melakukan hubungan seksual berisiko.
Head of Outpatient Services Rumah Sakit Siloam Kupang, dr. Lita Afrianty dalam kesempatan yang sama mengatakan, untuk mendeteksi penyakit raja singa atau yang dalam bahasa kedokteran disebut sifilis, di Rumah Sakit Siloam Kupang bisa dilakukan dengan pemeriksaan venereal disease research laboratory (VDRL) dan Treponema Pallidum Haemagglutination Assay (TPHA).
Dari segi medical check up kita juga sudah ada paket yang memang untuk screening terkait penyakit sifilis.
Selain itu untuk layanan home care dari Rumah Sakit Siloam Kupang, kata dr. Lita, pasien bisa meminta pelayanan di rumah dengan catatan sudah melakukan konsultasi dan pengobatan dengan dokter spesialis yang menangani penyakit tersebut. (uzu)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.