Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juli 2023, Iman dan Ketulusan Bersahabat dengan Yesus

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 1 Yohanes 4: 7-16, dan bacaan Injil Yohanes 11: 19-27.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 29 Juli 2023 dengan judul Iman dan Ketulusan Bersahabat dengan Yesus. 

Apakah hati kita tulus dalam bersahabat dengan Tuhan? Apakah segala sesuatu yang kita lakukan untuk Tuhan selalu terselip pamrih?

Apakah pikiran kita berbelit-belit untuk dapat menerima untuk Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita?

Doa

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, PutraMu telah sudi bertamu di rumah Santa Marta.

Semoga berkat doanya kami setia melayani Kristus dalam diri sesama kami; supaya kelak kami pun dapat masuk ke dalam kediaman Surgawi. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Sabtu. Selamat Pesta Santa Marta, saudara Maria dan Lazarus. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 29 Juli 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juli 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Juli 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama 1 Yohanes 4:7-16

"Allah adalah kasih"

Bacaan dari Surat Pertama Yohanes:

Anak-anakku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita. Anak-anakku kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita pun saling mengasihi.

Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui, bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

Kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved