Berita Kriminal

Fakta - Fakta Siswi SMA di Adonara Flores Timur jadi Budak Seks Pria Beristeri, Pelaku Kerabat Dekat

Fakta - Fakta Siswi SMA di Adonara Flores Timur jadi budak seks pria beristeri, pelaku pencabulan ternyata kerabat dekat korban

Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/ Istimewa
Fakta-Fakta Siswi SMA di Adonara jadi Budak Seks/ Ilustrasi korban pencabulan - Fakta - Fakta Siswi SMA di Adonara jadi Korban Pria Beristeri, Pelaku kerabat dekat 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Nasib malang menimpa seorang Siswi SMA di Adonara, Flores Timur. Remaja berusia 16 tahun itu diduga dijadikan budak seks oleh seorang pria beristeri berinisial PPK (43) yang masih kerbat dekatnya.

Berikut Fakta - Fakta Siswi SMA di Adonara Flores Timur jadi budak seks pria beristeri:

1. Korban dicabuli berulang kali

Bukan sekali dua kali, kekerasan seksual yang dialami korban sudah berlangsung lima tahun.

2. Diancam dibunuh jika buka mulut

Baca juga: Dukun Cabul di Tasikmalaya Kena Prank Usai Cabuli Ibu Muda dengan Modus Sembuhkan Guna-Guna

Selama periode itu, korban diam tak berani buka suara karena pelaku selalu mengancam akan membunuh korban jika berani buka mulut. 

3. Pelaku kerabat dekat sering antar jemput korban ke sekolah

Kerabat korban, MM mengaku pihaknya sama sekali tak menyangka PPK tega melakukan perbuatan tak manusiawi itu.

Menurut keluarga tidak curiga karena selama ini pelaku sering mengantar dan menjemput korban dari sekolah. .

"Apa yang dialaminya (korban) sangat sadis. Saya tidak mengerti padahal anak ini diantar dia (pelaku) karena orang tuanya merantau," katanya kepada wartawan, Kamis 27 Juli 2023.

Baca juga: Korban Calon Pendeta Cabul di Kabupaten Alor Ada 14 Orang Ini Datanya

4. Korban Perceraian dan ditinggal Orang Tua merantau

Korban memiliki ayah dan ibu yang sudah lama bercerai. Ia tinggal bersama kakek dan neneknya di sebuah desa dalam wilayah Kecamatan Adonara Timur.

Ia mengatakan, kakek dan nenek korban sudah tak sanggup bekerja lantaran sudah lanjut usia. Mereka memenuhi kebutuhan hidup dari uang bulanan yang dikirim ayah J dan MM.

Demi masa depan korban, sang ayah memutuskan merantau ke Papua.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved