Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 25 Juli 2023, Jadilah Rasul yang Setia
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Jadilah Rasul yang Setia.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Jadilah Rasul yang Setia.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 2 Korintus 4: 7-15, dan bacaan Injil Matius 20: 20-28; Pesta Santo Yakobus, Rasul.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 25 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih.
Yakobus anak Zebedeus, anak seorang nelayan yang berasal dari Betsaida di Galilea.
Yesus memanggil Yakobus bersama saudaranya Yohanes dan menyebut mereka "Anak-anak Halilintar" karena sifat mereka yang keras dan semangatnya yang berapi-api.
Namun Yesus sangat menyukai mereka dan mengistimewakan mereka bersama Petrus di atas rasul-rasul lain.
Mereka bertiga hadir ketika Yesus menghidupkan kembali anak Yairus.
Mereka bertiga yang menyaksikan kemuliaan Yesus di gunung Tabor dan paling dekat dengan Yesus di taman Zaitun.
Dialah rasul yang aktif dan setia dalam memberitakan injil.
Di balik keistimewaan, ternyata Yakobus juga sangat ambisius ingin mendapat kehormatan.
Ibunya meminta agar anaknya diberi kedudukan terhormat dalam Kerajaan Surga, "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam KerajaanMu, yang seorang di sebelah kananMu dan yang seorang lagi di sebelah kiriMu" (Matius 20: 21).
Namun Yesus dapat meredam wataknya yang tegar itu. Bagi Yesus hal duduk di dalam Kerajaan Allah hanyalah diberikan kepada orang yang berkenan kepada Allah Bapa. Tentu ibunya kecewa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 23 Juli 2023, Sabarnya Belaskasih Tuhan
Lebih lagi, yang Yesus tekankan adalah pelayanan. Pengikut Yesus harus siap melayani.
Yesus sendiri menjadi teladan utama dalam hal melayani dan memberikan diriNya sebagai tebusan bagi banyak orang.
Dia sendiri melayani meja dan mencuci kaki para muridNya.
Sikap melayani inilah yang menjadi ciri khas murid Yesus, bukan kuasa.
Jati diri murid Yesus tidak terletak pada jabatan, tetapi pelayanan.
Bahkan pada akhir zaman, para murid dihakimi menurut pelayanan yang telah diberikan (Mat 25: 31-46).
Sikap melayani ini, kini sudah jauh kendor dan ditinggalkan. Ini tampak tidak hanya di pemerintahan, tetapi juga di dalam lingkup Gereja, Biara, tempat kerja dan keluarga.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 24 Juli 2023, Kami Ingin Melihat Tanda
Kita semua diajak untuk kembali kepada apa yang dikatakan Yesus hari ini. spiritualitas pelayanan adalah jati diri murid Yesus.
Tahun 43, Yakobus dibunuh dengan pedang atas perintah Herodes Agripa. Dialah martir pertama di antara para rasul yang berani membela kebenaran iman.
Semoga kita pun tetap setia dan percaya kepada Tuhan sampai akhir hayat kita.
Kontemplasi
Yesus sendiri menjadi teladan utama dalam hal menjadi pelayan. Ia mengerti apa yang menjadi kebutuhan dasar setiap orang yaitu dikasihi dan diselamatkan. Untuk menjalankan misi pelayanaanNya Ia menyerahkan Diri sebagai tanda bukti cintaNya kepada manusia.
Untuk menyelamatkan dan menebus manusia dari kuasa maut, Ia rela wafat di kayu salib.
Apakah misi karya pelayananku di dunia ini? Apakah aku bersungguh-sungguh melayani orang lain sebagai wujud kasihku kepada Tuhan dan sesama?
Atau sebaliknya, aku mencari ketenaran dan kuasa dengan menghalalkan segala cara? Maukah aku belajar rendah hati dan sabar seperti Yesus?
Doa
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal. Di antara para rasul, Santu Yakobuslah yang pertama Kaukuduskan sebagai martir. Semoga umatMu menimba kekuatan dari kesaksiannya dan menemukan perlindungan berkat doanya. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Pesta Santu Yakobus, Rasul. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 25 Juli 2023

Bacaan Pertama 2 Korintus 4:7-15
"Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami"
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri.
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini.
Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.”
Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus.
Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 126:1-2ab.2c-3.4-5.6
Refr. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Bait Pengantar Injil PS 952
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Bacaan Injil Matius 20:20-28
"Cawan-Ku akan kamu minum"
Inilah Injil suci menurut Matius:
Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu.
Kata Yesus, “Apa yang kaukehendaki?” Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.”
Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.”
Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.”
Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.