Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Juli 2023, Pagi-pagi Benar Ketika Hari Masih Gelap?

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Pagi-pagi Benar Ketika Hari Masih Gelap?

|
Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 22 Juli 2023 dengan judul Pagi-pagi Benar Ketika Hari Masih Gelap? 

Ketika kita mulai bertanya-tanya, mengapa sampai Yesus menjadikan Maria Magdalena sebagai saksi kebangkitanNya dan menjadi pewarta kebangkitan itu kepada para rasulNya?

Secara sosial budaya kita dapat memberikan jawaban bahwa Yesus mau menepis anggapan sosial budaya dari masyarakat Yahudi tentang perempuan itu tak terhitung secara sosial.

Yesus mau memberi pemahaman bahwa perempuan juga punya andil dalam seluruh kehidupan manusia dan termasuk di dalamnya rencana penyelenggaraan Tuhan sendiri yang tidak membeda-bedakan manusia.

Namun secara rohani kita juga dapat memberikan jawaban (walaupun ini hanya sebagari hasil refleksi pribadi) bahwa setiap orang yang telah mengikuti Yesus sejak awal dan tak kenal lelah bahkan memberikan seluruh hidup mereka termasuk kekayaan mereka untuk membantu karya pelayananNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Juli 2023, Belajar dari Cinta dan Iman Maria Magdalena

Lebih dari itu, Maria juga menununjukkan dirinya yang sedang mencari kebenaran iman itu sejak Yesus memulai karyaNya, bahkan sampai di bawah kaki Yesus, Maria Magdalena pun ada di sana bersama-sama dengan Maria ibu Yesus.

Ketika kesetiaan itu diuji lagi saat Yesus sudah wafat, Maria Magdalena itu pun tetap setia “mendampingi” Yesus di kuburNya dengan membawa wangi-wangian untuk ditaburkan di makam Yesus.

Kesetiaan sampai titik yang terakhir inilah yang membuat Maria Magdalena dinyatakan sebagai orang yang layak mendapat “penghargaan” sebagai orang pertama yang berjumpa dengan Yesus sesudah kebangkitanNya dan mewartakan kepada para rasulNya tentang kebangkitan ini.

Kesetiaan itu ditunjukkan dalam Injil yang kita dengar hari ini. Ketika para rasul Yesus yang adalah laki-laki dan semua mengunci pintu rumah dan jendela karena ketakutan, Maria Magdalena malah pergi ke makam Yesus, “Pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus.”

Maria Magdalena sebenarnya mengikuti pola Yesus yang biasa dilakukan oleh Yesus dalam karyaNya selama masih bersama-sama dengan Dia yaitu, “Pagi-pagi buta waktu hari masih gelap Yesus pergi berdoa seorang diri.”

Bagi Maria Magdalena, pola spiritual Yesus yang sudah mencari Allah BapaNya di saat-saat karyaNya adalah satu pola spiritual yang harus terbentuk dalam dirinya.

Pagi-pagi buta itu mau menunjukkan satu waktu spesial yang selalu diberikan untuk bisa mendekatkan hati kepada Tuhan.

Apa yang kita buat waktu “pagi-pagi saat hari masih gelap”? Apakah kita mencari Tuhan? Atau masih cari yang lain? Apakah kita selalu punya waktu untuk Tuhan dan mencariNya?

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 21 Juli 2023, Belaskasihan dan Bukan Persembahan

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, Tuhan selalu melihat kesetiaan kita kepadaNya.

Kedua, apa yang kita cari selama hidup kita? Tuhankah? Atau Harta? Atau jabatan?

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved