Berita NTT

Jacky Uly: Tindak Pidana Perdagangan Orang Sampai Menjual Organ Tubuh

TPPO ujar Jacky merupakan extra ordinary crime. Karena itu, penanganan dan pencegahannya harus cepat dan melibatkan banyak pihak.

Penulis: Paul Burin | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
TPPO - Anggota Komisi III DPR RI, Drs. Jacky Uly, M.Hum, menyebut saat ini kasus Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) sungguh sadis dan mencemaskan. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Anggota Komisi III DPR RI, Drs. Jacky Uly, M.Hum, menyebut saat ini Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sungguh sadis dan mencemaskan.

 "Kejahatan yang sungguh parah, yakni menjual dan melakukan operasi untuk mengambil organ tubuh seperti ginjal. Ini keterlaluan. Jika operasi pengambilan ginjal ini berlangsung, seberapa lama hidup orang ini," kata Jacky Uly kepada POS-KUPANG.COM usai membuka Bimtek Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Penguatan Konten dan Fotografi di Hotel Aston Kupang, Selasa, 18 Juli 2023.

Kegiatan yang menghadirkan 65 peserta dari Kota dan Kabupaten Kupang ini merupakan kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI  dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT. 

Baca juga: Anggota Komisi III DPR RI Jacky Uly, Persilahkan Masyarakat Gugat KHUP Baru 

Mantan Kapolda NTT ini menyebut model TPPO ini sungguh di luar batas kemanusiaan. Atas informasi itu pihak Polda Metro Jaya pernah mengirim petugas ke Kamboja untuk menelisiknya.

Namun, kata Jecky,  ketika petugas itu sampai di rumah sakit tempat operasi itu berlangsung dijaga ketat oleh aparat keamanan setempat. 

Informasi ini kata dia sungguh meresahkan. "Sejauh ini saya belum mendapat informasi apakah ada korban dari NTT. Kisah di atas menimpa WNI dari daerah lain di Indonesia," katanya.

TPPO ujar Jacky merupakan extra ordinary crime. Karena itu penanganan dan pencegahannya harus cepat dan  melibatkan banyak pihak.

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham NTT Marciana Jone Ajak Semua Pihak Cegah TPPO

Tak boleh jalan sendiri-sendiri. Kepolisian, imigrasi dan semua stakeholder serta masyarakat  harus membangun satu komitmen dalam menanggulanginya.

Para calo harus ditangkap dan proses secara hukum seberat-beratnya. Merekalah yang membujuk rayu  masyarakat dengan janji-janji yang menggiurkan.

Masyarakat dengan segala keterbatasannya apalagi kemiskinan yang melilit akan cepat terpengaruh dengan bujuk rayu itu. 

Baca juga: Gelombang Pemulangan Jenazah PMI Asal NTT Terus Berdatangan

Karena itu kata dia, sosialisasi kepada masyarakat untuk merantau atau bepergian ke daerah lain bahkan ke luar negeri harus terus dilakukan.

Faktanya masih banyak orang yang terus terjebak dan seakan tak bisa keluar dari jebakan para calo. Sebegitu kuatnya jaringan ini Jacky menyebut  butuh power yang stabil untuk melakukan perlawanan. 

Tentang TPPO ini kata Mantan Kapolda Sulawesi Utara ini,  beberapa waktu lalu saat rapat terbatas dengan Kapolri,  ia membeberkan fakta  di perbatasan NTT dengan Timor Leste seputar biaya operasional kepolisian yang sangat kecil. Di sana,   dialokasikan cuma Rp 5 miliar untuk beberapa pos perbatasan seperti Motaain (Belu), Motamasin (Malaka), Wini (TTU), Oepoli (Kupang)  dan Maritaing (Alor). Angka itu kata dia terlampau kecil dalam menangani banyak hal terutama TPPO yang banyak juga menimpa warga dari wilayah perbatasan ini. 

 

Polres Malaka saja kata dia tidak memiliki mobil dalmas. Jika polisi membutuhkan mereka meminjam di batalion. "'Kapolri wajib melihat ini secara serius. Jika tidak, maka TPPO akan terus tumbuh subur," ujarnya.

 Setelah rapat itu ia mendengar kabar bahwa Kapolri mem-follow up lagi untuk menambah biaya operasional di zona perbatasan negara ini. Jika pemerintah sudah membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang megah dan anggun, maka aparat keamanan patut mendapat  perhatian secara serius agar lebih maksimal mengamankan wilayah itu terutama menjaga harkat dan martabat bangsa.  (pol)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved