Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 18 Juli 2023, Jangan Malu untuk Bertobat!

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Jangan Malu untuk Bertobat!

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Selasa 18 Juli 2023 dengan judul Jangan Malu untuk Bertobat. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Jangan Malu untuk Bertobat!

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Keluaran 2: 1-15a, dan bacaan Injil Matius 11: 20-24.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 18 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku dalam Kristus.

Perikop injil hari ini berkisah tentang kecaman Yesus terhadap beberapa kota antara lain: Khorazim, Betsaida dan Kapernaum.

Kota-kota itu dikecam sebab meskipun di kota itu Yesus banyak membuat mukjizat untuk rakyat, para pemimpin kota itu tak kunjung bertobat.

Kedegilan, kekerasan dan kesombongan hati itulah yang dikecam Yesus.

Pasti Yesus tidak membenci kota-kota itu. Yesus juga tidak membenci para pemimpinNya.

Kapernaum, Betsaida, Khorazim adalah tempat yang paling sering dikunjungi Yesus bahkan di Kapernaum Yesus tinggal cukup lama untuk memberitakan Injil dan mengadakan mukjizat.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 18 Juli 2023, Jangan Jadi Topeng

Misalnya, di kota Betsaida, Yesus mengadakan mukjizat memberi makan 5.000 laki-laki dengan 5 roti dan 2 ikan (Lukas 9:10-
17 ).

Yesus mengecam ke-3 kota tersebut karena penduduknya tidak bertobat, padahal mereka banyak mengalami mukjizat yang Ia lakukan.

Yesus membuat mukjizat di suatu tempat dengan tujuan agar orang-orang melihat dan mengakui bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu termasuk hati orang dan agar dengan mengakui kuasa Allah mereka sadar bahwa mereka berdosa dan memerlukan belas kasih Allah.

Tujuan mukjizat ialah agar hati manusia berubah dari yang sebelumnya jauh dari Allah menjadi dekat dengan Allah, dari kelakuan yang tidak berkenan kepada Alilah ke kelakuan yang sebaliknya Tuhan Yesus juga mengutuk Kapernaum.

Kapernaum merupakan salah satu kota yang paling sering disebut dalam Injil-injil dan terletak di barat laut pantai Laut Galilea.

Di sini terdapat rumah Santo Petrus dan menjadi markas pelayanan Yesus di Galilea.

Di sini pula, Tuhan Yesus menyembuhkan (Mat. 8:5-13), mengajar (Mrk. 1:21), dan memanggil murid-murid yang pertama (Mrk. 2:1,14).

Tuhan Yesus mengecamnya karena orang-orang di sini tidak mengimani-Nya.

Tuhan Yesus mengatakan, “Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!” (Mat 11:23).

Bayangkan tempat yang lebih banyak mengalami kasih dan kebaikan Yesus, tetapi nyatanya mereka tidak percaya kepada-Nya.

Tuhan Yesus membandingkan dengan dua kota yang berdosa di zaman Perjanjian Lama yaitu kota Sodom dan Gomora.

Sodom adalah sebuah kota dari kelompok yang disebut Pentapolis (Kej 10:19; 14:2-3). Sodom terletak di sebelah barat daya Laut Mati.

Tempat merupakan tempat menetapnya Lot (Kej 13:12-13). Karena perbuatannya yang melanggar susila yang terkenal di Perjanjian Lama (Kej 13:13; Ul 32:32; Yer 23:14; Yeh 16:48-50) sehingga dirusak (Kej 18:20-19:29) bersama dengan Gomora (Ul 29:22).

Kapernaum yang menutup dirinya sehingga tidak percaya kepada Tuhan akan mengalami kemalangan tidak seperti yang dialami Sodom.

Tuhan Yesus berkata, “Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.” (Mat 11: 24).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 18 Juli 2023, Celakalah Engkau

Saudari-saudaraku dalam Kristus.

Dengan menyebut nama-nama kota yang tidak merasa diri bersalah, tidak bertobat tidak mengimani Tuhan seperti Khorazim, Betzaida dan Kapernaum ini, kita yang mengakui diri sebagai pengikut Yesus Kristus diingatkan untuk membaharui diri, bertransformasi, bertobat untuk hidup layak di hadirat Tuhan.

Kota-kota ini begitu akrab dengan Yesus ternyata hidup penduduknya jauh lebih buruk dari orang-orang Tirus, Sidon dan Sodom.

Kota-kota yang orang-orangnya dianggap kafir ternyata lebih mudah bertobat dari kota-kota yang mengalami kasih dan kebaikan Tuhan.

Khorazim, Betzaida dan Kapernaum adalah kita. Kita sudah dibaptis tetapi banyak kali hidup kita tidak mencerminkan diri sebagai orang yang dibaptis.

Hidup kita jauh dari kehendak Tuhan dan tidak memiliki perasaan berdosa.

Banyak orang sudah tidak akrab dengan sakramen tobat dan ini sangat menyedihkan.

Kita seharusnya sadar diri bahwa dibaptis saja belum cukup.

Kita masih butuh Tuhan untuk membaharui kita hari demi hari. Kita perlu bertobat dan semakin serupa dengan Tuhan.

Jangan malu-malu untuk bertobat di hadirat Tuhan karena kita semua orang berdosa.

Doa

Ya Yesus yang baik, ampunilah aku orang yang berdosa ini, yang kerap kali kurang percaya terhadap penyelenggaraanMu yang terbaik bagi hidupku.

Semoga aku senantiasa terbuka menerima kehadiranMu dalam hidupku, kini dan sepanjang masa. Amin.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Selasa. Selamat beraktivitas. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 18 Juli 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 18 Juli 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 18 Juli 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama Keluaran 2:1-15a

"Anak itu diberi nama Musa, sebab ia telah ditarik dari air. Ketika Musa telah dewasa ia mendapatkan saudara-saudaranya"

Bacaan dari Kitab Keluaran:

Waktu umat Israel ditindas di Mesir ada seorang pria dari suku Lewi yang kawin dengan seorang wanita dari suku yang sama. Wanita itu mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.

Ia melihat bahwa anak itu tampan; maka disembunyikannya tiga bulan lamanya. Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi. Maka diambilnya sebuah peti pandan dan dipakalnya dengan gala-gala dan ter.

Lalu ia meletakkan bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi Sungai Nil. Kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat apakah yang akan terjadi dengan bayi itu.

Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di Sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai. Maka terlihatlah oleh puteri Firaun peti di tengah-tengah teberau itu.

Ia menyuruh seorang hambanya untuk mengambilnya. Ketika peti itu dibuka, dilihatnya seorang bayi yang menangis, maka ibalah hatinya dan ia berkata, “Tentulah ini bayi orang Ibrani.”

Lalu bertanyalah kakak bayi itu kepada puteri Firaun, “Maukah Tuan Puteri agar kupanggil seorang inang penyusu dari kaum Ibrani untuk menyusui bayi itu bagi Tuan Puteri?” Sahut puteri Firaun kepadanya, “Baiklah!” Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu.

Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu, “Bawalah bayi ini dan susuilah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu.” Kemudian ibu itu mengambil bayinya dan menyusui dia.

Ketika anak itu sudah besar, ibunya membawa dia kepada puteri Firaun. Ia diangkat anak oleh puteri Firaun dan diberi nama Musa, sebab katanya, “Aku telah menarik dia dari air.”

Pada suatu hari, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka. Lalu dilihatnya seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.

Ia menoleh ke sana-sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir. Keesokan harinya Musa keluar lagi, dan didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi.

Ia bertanya kepada yang bersalah, “Mengapa kaupukul temanmu itu?” Jawab orang itu, “Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami?

Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?” Musa menjadi takut, sebab pikirnya, “Tentulah peristiwa itu telah ketahuan.”

Ketika Firaun mendengar tentang peristiwa itu, ia berikhtiar membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 69:3.14.30-31.33-34

Refr. Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah, maka hatimu akan hidup kembali.

1. Aku tenggelam ke rawa yang dalam tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan daku.

2. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah, demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!

3. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.

4. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah, biarlah hatimu hidup kembali hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil Mzm 95:8ab

Refr. Alleluya.

Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.

Bacaan Injil Matius 11:20-24

"Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu"

Inilah Injil suci menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mukjizat.

Ia berkata, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Karena jika di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung.

Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.’

Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!

Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.

Maka Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu’.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved