Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 17 Juli 2023, Teguh Mengikuti Dia Sekalipun Kita Dimusuhi
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Teguh Mengikuti Dia Sekalipun Kita Dimusuhi.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Teguh Mengikuti Dia Sekalipun Kita Dimusuhi.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Keluaran 1: 8-14.22, dan bacaan Injil Matius 10: 34-11:1.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 17 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Bacaan Injil hari ini sering membuat orang bingung, sebab di sini Yesus berkata, “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.”
Pedang adalah simbol kekerasan, peperangan, pemisahan, dan penolakan.
Apakah Yesus mengajarkan jalan kekerasan dan perpecahan?
Bukankah Yesus dikenal dengan ajaran-Nya tentang hukum yang paling utama, yakni hukum kasih?
Sebelum Yesus mengungkapkan perkataan tersebut di atas, bukankah Dia mengutus para murid dan memerintahkan mereka untuk mengucapkan salam damai kepada setiap penghuni rumah yang mereka singgahi (lih. Mat. 10:12; Luk. 10:5)?
Pedang menjadi gambaran yang tegas bahwa warta tentang Yesus akan menimbulkan dua kelompok yang saling bertentangan, juga termasuk dalam keluarga.
Satu kelompok akan menyambut warta itu, kelompok yang lain akan menolaknya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 17 Juli 2023, Hidup yang Benar-benar Merdeka di Dalam Allah
Di dalam satu rumah akan ada perpisahan dan musuh orang ialah orang-orang di dalam rumahnya sendiri.
Gambaran perpecahan ini tentu saja sangat mengerikan. Menjaga keutuhan keluarga selalu menjadi idaman setiap orang.
Keluarga menjadi tempat orang menimba berbagai kekayaan hidup. Yesus menggunakan gambaran ini untuk menjelaskan pentingnya totalitas serah diri para murid kepadaNya.
Mengikuti Dia menuntut pengosongan diri.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 16 Juli 2023, Lahan Batin yang Baik
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pengkhianatan dan permusuhan seringkali berasal dari orang-orang terdekat bahkan anggota keluarga sendiri. Yesus dikhianati oleh Yudas Iskariot, salah satu dari dua belas rasul yang dikasihiNya.
Kita dikhianati oleh saudara-saudara kita sendiri dan rekan-rekan sejawat yang selama ini kita kenal baik.
Karena pengkhianatan berasal dari orang dekat, maka kita sulit mengampuni.
Ada begitu banyak suami istri tidak mampu memaafkan pasangannya sendiri karena alasan-alasan tertentu, di antaranya
adalah istri kena pukul dan suami dicaci maki.
Atau mungkin yang lain lebih berat dari itu.
Keluarga yang mestinya menjadi pihak yang paling mendukung kita dalam mengikuti Kristus, justru menjadi penghalang untuk mengikuti Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Juli 2023, Kalian Lebih Berharga
Kiranya kita sekalian tetap memiliki hati yang teguh untuk mengikuti Dia, sekalipun kita dimusuhi oleh orang-orang terdekat kita.
Kontemplasi
Sejauh mana kita memiliki daya tahan menghadapi konflik –konflik kehidupan kita?
Apakah kita masih memiliki pengampunan dan kasih terhadap mereka yang memusuhi kita?
Doa
Ya Yesus yang baik, syukur dan terimakasih kepadaMu atas segala rahmat yang Kaulimpahkan kepadaku. Siapakah aku ini Tuhan, sehingga Engkau berkenan kehilangan nyawa demi aku agar aku hidup di dalam Dikau, kuat seperti Dikau, pasrah kepada Allah seperti Dikau?
Orang dekat bisa jadi pengkianat...Bapa kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Senin. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 17 Juli 2023

Bacaan Pertama Keluaran 1:8-14.22
"Marilah kita bertindak terhadap orang Israel dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak"
Pembacaan dari Kitab Keluaran:
Pada waktu itu tanah Mesir diperintah oleh raja baru yang tidak mengenal Yusuf. Berkatalah raja itu kepada rakyatnya, "Lihat, bangsa Israel itu sangat banyak, dan jumlahnya lebih besar daripada kita.
Marilah kita bertindak terhadap mereka dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak. Jangan-jangan, jika terjadi peperangan, mereka bersekutu dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari sini."
Maka pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas orang-orang Israel, untuk menindas mereka dengan kerja paksa. Mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.
Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu. Maka dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat.
Mereka dipaksa mengerjakan tanah liat dan membuat batu bata. Juga berbagai-bagai pekerjaan di padang; ya segala macam pekerjaan dengan kejam dipaksakan oleh orang Mesir kepada mereka itu.
Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya, "Setiap anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani lemparkanlah ke dalam Sungai Nil. Tetapi anak-anak perempuan biarkanlah hidup."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 124:1-3.4-6.7-8
Refr. Pertolongan kita dalam nama Tuhan.
1. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, -- biarlah Israel berkata demikian, jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
3. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap, jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Bait Pengantar Injil - Alleluya
Refr. Alleluya.
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.
Bacaan Injil Matius 10:34-11:1
"Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang"
Inilah Injil suci menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali.
Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus aku.
Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia kan menerima upah orang benar.
Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya."
Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.