Breaking News

NTT Memilih

Calon Gubernur NTT Orias Petrus Moedak: Birokrasi Kita Masih Bermental Feodal

Melki berpendapat salah satu kendala dalam pembangunan di NTT adalah mental kerja sistem birokrasi di NTT.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Bakal calon Gubernur NTT Orias Petrus Moedak bertemu dengan para pegiat lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Sekretariat Barakat di Lewoleba, Kabupaten Lembata, Sabtu, 16 Juli 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Bakal calon Gubernur NTT Orias Petrus Moedak bertemu dengan para pegiat lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Sekretariat Barakat di Lewoleba, Kabupaten Lembata, Sabtu, 16 Juli 2023. 

Dalam sesi diskusi, Melki Koli Baran, salah satu pegiat LSM, merasa prihatin dengan mental birokrasi di NTT selama ini. Dia menilai selama ini banyak kepala daerah yang datang dari latar belakang yang hebat, brilian dan punya konsep yang baik, tetapi toh nasib NTT masih berada di posisi ketiga sebagai provinsi termiskin di Indonesia dan sulit keluar dari situasi ini.

Melki berpendapat salah satu kendala dalam pembangunan di NTT adalah mental kerja sistem birokrasi di NTT. Jadi, sehebat apapun pemimpin yang datang, jika tak diikuti dengan perubahan total sistem birokrasi maka nasib NTT akan terus sama dari waktu ke waktu.

Baca juga: Bank BRI Cabang Larantuka Panen Hadiah Simpedes di Desa Balauring Lembata

Orias Petrus Moedak paham bahwa salah satu masalah birokrasi adalah mental feodal yang masih kuat. Saat memimpin salah satu perusahaan BUMN, Orias juga melihat ada mental feodal yang tertanam dalam sistem birokrasi. Dia bercerita, “Waktu saya masuk pertama kali di perusahaan itu, saya mau balik naik lift dan tiba-tiba ya ada sekretaris ikut saya dari belakang dengan terburu-buru untuk pencet tombol lift, saya bilang ‘kamu ngapain, saya bisa naik lift sendiri.”

Dari pengalaman itu, Orias menyadari kalau mental feodal seperti itu masih menggerogoti tubuh birokrasi di Indonesia.

“Ada yang salah? ya karena pemimpin sebelumnya buat begitu,” ungkapnya.

Baca juga: TJPS Tak Capai Target, Petani di Buyasuri Lembata Gagal Lunasi Utang di Bank

Orias mengatakan pemimpin yang baik pasti bisa mengubah sistem kerja birokrasinya. Dia yakin perubahan itu datang dari pemimpin. Jika dia dipercayakan menjadi gubernur oleh masyarakat NTT maka dia tegas ingin menghilangkan mental feodal dalam tubuh birokrasi.

Dia juga akan menempatkan orang-orang yang bisa kerja dan punya kemampuan dalam tubuh birokrasi di NTT. Caranya adalah dengan melelang jabatan kepala dinas.

Fredy Hasiman, peneliti, menilai Orias Petrus Moedak merupakan figur pemimpin NTT yang tepat dengan rekam jejak yang tidak diragukan lagi. 

“Saya termasuk orang pertama yang mendorong Pak Orias menjadi calon Gubernur NTT. Untuk mengubah wajah kemiskinan di NTT yang menyentuh angka 1,6 juta jiwa. Kemiskinan ekstrim juga cukup tinggi dan kita butuh leader yang berani. Pak Orias ingin benar benar abdikan diri untuk NTT. Pemimpin yang bisa mencari uang dan sudah punya pengalaman yang luar biasa di banyak perusahaan di Indonesia,” papar calon anggota DPD RI asal NTT ini. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved