NTT Memilih
Kaum Milenial Tanam Cabai dan Tomat Basis Teknologi, Upaya Pengendalian Inflasi di Sumba Timur
Selain itu juga bisa memprediksi cuaca, suhu, arah angin, kelembaban udara di suatu desa setiap jam hingga tujuh hari ke depan.
Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kondisi inflasi pada Juni 2023 sebesar 4,69 persen di Sumba Timur, kaum milenial lebih adaptif dan kreatif dalam penguasaan Teknologi dan Informasi.
Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing mengatakan kaum milenial lebih adaptif dan kreatif, sehingga tantangan globalisasi dapat lebih mudah dicapai melalui produksi tanaman hortikultura oleh kaum muda yang cukup baik dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.
"Sebagai informasi juga Pak Gub dan Deputi Gubernur Senior l, bahwa tanah-tanah Pemda yang produktif memang kami sedang galakan untuk dibuka untuk dipakai kaum milenial bisa bertani hortikultura. Dan kalau waktu yang lalu pada tempat-tempat tertentu atau kecamatan-kecamatan tertentu saja yang produksi hortikultura, sekarang ini, hampir merata di Timur, di Barat, di Selatan juga melakukan hal yang sama,"jelas Praing dalam kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi NTT Tahun 2023 di Waingapu, Sumba Timur pada 14 Juli 2023.
Dilanjutkannya, dari hasil produksi tersebut, petani yang memiliki android bisa memprediksi curah hujan jangka panjang, petani dapat menentukan kalender tanam padi yang merekomendasikan jadwal tanam padi, dapat merekomendasikan jadwal palawija dan dapat memprediksi serangan hama belalang.
Baca juga: Waspada Cuaca Maritim NTT Hari Ini 14 Juli 2023,BMKG Sebut Gelombang Tinggi di 7 Laut NTT
Selain itu juga bisa memprediksi cuaca, suhu, arah angin, kelembaban udara di suatu desa setiap jam hingga tujuh hari ke depan.
Sehingga masyarakat bisa memprediksi kerentanan suatu desa dengan berbagai hal yang memang bisa dilakukan para petani.
"Bupati juga sedang mendorong hortikultura, hati-hati sekali karena kerja sama antardaerah itu perlu sekali, terintegrasi dan harus tahu daerah mana saja yang butuh tomat, di daerah mana yang sedang produksi tomat, itu dimaksudkan kerja sama antar daerah itu seperti itu. Antara NTB dan Bali kita bisa kerja sama dengan baik untuk melakukan itu," jelas Viktor yang disaksikan secara daring oleh POS-KUPANG.COM pada Jumat, 14 Juli 2023.
Oleh karena itu, ia terus mendorong agar kerja sama berbasis digitalisasi mempermudah untuk mengetahui ketersediaan komoditas pangan di beberapa wilayah.
"Kapan labuan Bajo mengalami kekurangan bawang merah, cabai, itu dapat terpantau dengan cepat karena kita mampu melakukan kerja sama antar daerah dan digitalisasi. Karena itu cara kerjanya pun harus kerja luar biasa,"ujar Viktor.(dhe)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Wacana Tiga Nama Penjabat Gubernur NTT, Pengamat Sebut Upaya Melihat Opini Publik |
![]() |
---|
BMKG Keluarkan Peringatan Waspada Angin Kencang Selama Sepekan di NTT |
![]() |
---|
Profil Irjen Pol Rudi Rodja Bakal Calon Penjabat Gubernur NTT, Deputi di Kemenko Polhukam |
![]() |
---|
Waspada Cuaca Maritim NTT Hari Ini 14 Juli 2023,BMKG Sebut Gelombang Tinggi di 7 Laut NTT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.