Berita Manggarai Barat
Hasil Cengkeh di Desa Lewur Kecamatan Kuwus Manggarai Barat Meningkat Luar Biasa
Saat ini harga cengkeh berada di kisaran Rp 130.000-Rp140.000 per kilogram. Itu berarti setiap keluarga akan menggenggam uang hingga ratusan juta.
POS-KUPANG.COM - Pada tahun 2023, panen cengkeh di Desa Lewur Kecamatan Kuwus Kabupaten Manggarai Barat mengalami peningkatan luar biasa. Semua pohon Cengkeh yang ditanam warga berbuah lebat. Hampir semua keluarga memiliki 10-15 karung cengkeh kering.
Dengan kondisi ini diperkirakan ratusan ton cengkeh kering akan dijual dari Desa Lewur. Saat ini harga cengkeh berada di kisaran Rp 130.000-Rp140.000 per kilogram. Itu berarti setiap keluarga akan menggenggam uang puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Potensi perkebunan yang luar biasa ini tentu saja berpengaruh terhadap perekonomian warga Desa Lewur. Desa yang secara geografis berada di perbatasan antara Kabupaten Manggarai Barat dan Manggarai ini mesti menjadi prioritas pembangunan khususnya jalan raya.
Hasil perkebunan berupa Cengkeh warga semuanya dijual ke Ruteng ibu kota kabupaten Manggarai. Seperti diketahui, sejak dahulu kala beberapa toko di kota Ruteng menampung berbagai hasil perkebunan dari masyarakat Manggarai Raya.
Namun para petani selalu kesulitan dalam menjual hasil perkebunannya karena akses transportasi yang sangat sulit.
Warga Desa Lewur, misalnya, kesulitan mengakses jalan kabupaten pada ruas jalan Cancar hingga Golowelu karena kondisinya sudah tidak layak lagi. Para pengendara harus berjibaku dengan keadaan jalan yang berlubang dan medan yang terjal.
Keadaan ini tentu saja mengganggu kelancaran distribusi hasil perkebunan sehingga berpengaruh terhadap harga jual dari petani ke pembeli di kota Ruteng.
Mestinya pemerintah kabupaten Manggarai memperhatikan hal ini karena pemerintah kabupaten Manggarai tetap keciprat manfaat dari hasil perkebunan dari dua kabupaten tetangga, baik Manggarai Barat maupun Manggarai Timur .
Baca juga: Petani di Kampung Cumbi Manggarai Mengeluh Cengkeh Tak Berbuah
Salah satu petani di Desa Lewur Kabupaten Manggarai Barat,Vinsensius Pantas mengatakan bahwa hasil Cengkeh tahun ini sangat menggembirakan dirinya dan keluarga. Karena buah tiap pohon cengkeh lebat, padat dan memenuhi kriteria pasar.
"Dalam sehari kami bisa memetik dua-tiga karung jika dipetik tenaga kerja terlatih atau terbiasa petik cengkeh. Namun kami juga kewalahan jika tenaga kerja tidak hadir di lokasi sehingga menyebabkan keterlambatan dalam memetik buah cengkeh," kata Vinsensius.

Kondisi cengkeh di Desa Lewur tahun ini sangat berbeda kondisi tahun 2022 yang mana pohn cengkeh nyaris tidak berbuah, sebagaimana dialami petani cengkeh pada umum di seluruh Manggarai Raya.
Lebih lanjut Vinsensius mengatakan bahwa dirinya merasa kesulitan menambah tenaga kerja karena semua tenaga kerja yang bisa memetik cengkeh sudah diakomodir warga lain.
Para pemetik cengkeh harus terlatih. Mereka harus memiliki keterampilan memanjat pohon dalam waktu yang lama mengabaikan goncangan angin, jelasnya.
"Kami kesulitan memperoleh tenaga kerja pemetik cengkeh dan kami juga harus berkerja keras karena diburu waktu jangan sampai cengkeh kering di pohon karena terlambat petik," ujar Vinsensius.
Baca juga: Petani di Manggarai Timur Keluhkan Produksi Cengkeh Menurun Drastis
Dalam pantauan di lapangan terlihat warga Desa Lewur sangat antusias dengan hasil cengkeh pada tahun 2023 ini. Warga tiap pagi menjemur cengkeh menggunakan bahu jalan kiri atau kanan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.