Berita Manggarai Timur Hari Ini

Petani di Manggarai Timur Keluhkan Produksi Cengkeh Menurun Drastis

Menurut petani Herman Labus, produksi cengkeh menurun disebabkan hujan terjadi hampir sepanjang tahun. Ini tidak sebanding musim panen tahun lalu

Penulis: Robert Ropo | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-ISTIMEWA
TANAMAN CENGKEH- Tanaman cengkeh yang dibudidayakan petani. Cuaca yang kurang bersahabat berupa mendung dan hujan turun sepanjang tahun 2022 mengakibatkan produksi cengkeh milik para petani di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) turun drastis 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG- Akibat cuaca kurang bersahabat berupa mendung dan hujan turun sepanjang tahun 2022 mengakibatkan produksi cengkeh milik para petani di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) turun drastis. 

Salah satu petani cengkeh di Desa Deno Kecamatan Lamba Leda Selatan, Agus Deok kepada Pos Kupang, Selasa 9 Agustus 2022, mengaku tanaman kopi, coklat dan cengkeh yang merupakan penopang hidup masyarakat petani kali ini tidak berproduksi baik. 

Dikatakan Agus produksi tanaman cengkeh khususnya, sangat menurun dan tidak diketahui apa penyebabnya. 

Baca juga: Harga Cengkeh Anjlok, Petani: Kami Pasrah, Info

"Saya tidak tahu apa masalahnya, hasil produksi cengkeh kali ini menurun drastis, tidak sebanding musim panen tahun sebelumnya. Mungkin juga cuaca ini berupa mendung dan hujan secara terus menerus," ujarnya. 

Petani lainnya Herman Labus, mengatakan produksi cengkeh menurun disebabkan hujan terjadi hampir sepanjang tahun.

"Biasanya kalau hujan terlalu lama maka tanaman cengkeh tidak akan buah kalau pun dalam beberapa pohon ada buah pasti hasil sedikit,"katanya.

Baca juga: Petani Cengkeh Manggarai Timur Menjerit, Harga Terjun Bebas, Melorot Tajam, Ini Penyebabnya

Herman juga mengatakan pada musim panen tahun sebelumnya, mendapat hasil cengkeh sebanyak 50 kilogram. Namun tahun ini berkisar 10-20 kilogram.

"Tahun ini  penurunan produksi cengkeh  sangat drastis menurun 70 persen. Sementara harga cengkeh saat ini di pasaran sudah naik Rp120.000- Rp125.000/Kg dibandingkan tahun sebelumnya hanya berkisar  Rp 80.000/Kg,"ujarnya. (*) 

 
 Ikuti berita Pos-Kupang.com di NEWS GOOGLE

Sumber: Pos Kupang
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved