Pilpres 2024

Di Depan Wali Kota Se-Indonesia, Anies Baswedan Bilang Begini: Saya Tak Ingin Buang Garam ke Laut

Kandidat presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan menyatakan tak ingin banyak bicara tentang pembangunan kota,

|
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
PAPARKAN MATERI – Anies Baswedan mengkritisi ketimpangan pembangunan di Indonesia terutama pada malam hari. Ia menyoroti kondisi gelap yang terlihat di luar Pulau Jawa, baik Sumatera, Kalimantan maupun Nusa Tenggara. Kondisi Indonesia di malam hari tersebut, jauh tertinggal dari India, juga Korea. 

Urbanisasi memag tak bisa dihindari tapi dampaknya justeru muncul masalah baru di kota. Bahwa urbanisasi boleh tetapi jangan menjadi kotanisasi.

“Orang boleh pindah ke Jakarta, tetapi jangan menjadi jakartanisasi. Karena dampaknya sangat besar,” ujar Anies Baswedan dalam paparannya.

Ia bahkan menyebutkan bahwa ketika masih sebagai gubernur dan melakukan kunjungan ke daerah-daerah pelosok, dirinya menyaksikan langsung betapa kemiskinan ekstrim itu adanya di kota.

“Itu ada di Jakarta. Saya melihat sendiri betapa kemiskinan esktrim ada di kota, ada di Jakarta. Ketimpangan itu ada dan nyata,” ujarnya.

Di wilayah perkotaan di Indonesia, lanjut Anies, hanya 8 kota yang kualitas udaranya baik. Selebihnya tingkat polusinya terus bergerak hingga ke kondisi sangat buruk.

Di Indonesia pun pertumbuhan kota belum produktif. Tak sedikit masyarakat kota justeru berdomisili di pemukiman yang tidak layak. Sementara kesenjangan sosial sangat tinggi.

Oleh karena itu, kata Anies Baswedan, kota-kota harus diberesi lebih awal. Pertumbuhan semua aspek pun tidak berkeadilan. Tata ruang berkembang tanpa bisa dikendalikan.

Untuk itu, kata Anies Baswedan, pihaknya berkeinginan agar ke depan, kota-kota di Indonesia mengalami pertumbuhan dan perkembangan menjadi kota yang mandiri.

Pada kesempatan tersebut, Anies membeberkan banyak hal tentang mimpi-mimpinya mengenai Indonesia yang mandiri dan maju pada tahun-tahun yang akan datang.

Untuk diketahui, Anies Baswedan merupakan kandidat presiden yang akan diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Koalisi ini merupakan sinergi dari tiga partai politik, yakni NasDem, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.

Meski saat ini elektabilitas Anies Baswedan masih jauh dari Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, namun perlahan-lahan kondisi itu berubah menjadi lebih baik.

Baca juga: Tak Mungkin Demokrat Alihkan Dukungan, Walau AHY Ditolak Jadi Pendamping Anies Baswedan

Hingga saat ini Anies juga belum menentukan sosok yang akan mendampinginya sebagai calon wakil presiden. Tapi nama itu kini sudah ada di kantong mantan Gubenur DKI Jakarta tersebut.

Nama itu akan diumumkan namun semuanya kembali pada Anies Baswedan. Jika sudah final, maka akan dicarikan waktu yang tepat untuk mengumumkan figure cawapres tersebut. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved