Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 11 Juli 2023, Setan Diusir, Orang Bisu Itu Dapat Berbicara
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Setan Diusir, Orang Bisu Itu Dapat Berbicara.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Setan Diusir, Orang Bisu Itu Dapat Berbicara.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 32: 22-32, dan bacaan Injil Matius 9: 32-38.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 11 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Semua kita tahu tentang tuna wicara. Mereka secara fisik tak mampu bicara karena ada masalah dalam komponen mulut yang tidak dapat berfungsi dengan baik.
Mereka akhirnya hanya dengan menggunakan bahasa isyarat agar mampu dipahami oleh orang lain.
Jadi bahasa percakapan mereka adalah bahasa isyarat untuk mengkomunikasikan diri mereka dengan orang lain.
Dan dari mereka kita bisa tahu bahwa kekuatan berbicara itu sangat besar dan bisa mempengaruhi orang lain. Kadang kala juga orang yang mampu berbicara pun tak sanggup berbicara karena ada tekanan dari banyak hal dalam hidup.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 11 Juli 2023, Pekerja yang Gampang Tergerak
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kisah pergulatan Yakub dalam kitab kejadian menggambarkan tentang betapa Allah hendak mencobai Yakub dalam pergulatan dengan seorang laki-laki setelah menyeberangkan istri dan anak-anaknya serta semua harta bendanya.
Dalam pergulatan itu, Yakub menang dan akhirnya laki-laki itu mengakuinya.
Sejak saat itulah Yakub disebut dengan nama baru yaitu Israel. “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia dan engkau menang.”
Peristiwa ini membuat Yakub yakin bahwa Allah selalu hadir dalam seluruh pergumulan hidupnya dan dia mendapat kasih karunia di hadapan Allah karena bisa berhadapan langsung dengan Allah. “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi aku tetap hidup.”
Hanya orang yang diberi kasih karunia secara khususlah yang memampukan mereka untuk bisa berhadapan langsung dengan Allah dan berkomunikasi secara langsung.
Kisah Yakub ini memberi inspirasi kepada kita tentang kasih karunia Tuhan selalu diberikan kepada orang yang kepadanya Tuhan berkenan.
Maka semua yang berkenan di hadapanNya akan selalu mendapat berkat. Itu pun bisa terjadi kalau kita setia kepada Allah dalam seluruh perjuangan hidup kita.
Jika hidup kita berkenan di hadapan Tuhan, maka Tuhan pun akan lebih setia dan melimpahkan begitu banyak berkat kepada kita seperti Yakub bahkan bisa berkomunikasi berhadapan langsung dengan Allah.
Maka dalam Injil hari ini, Yesus menyembuhkan seorang yang bisu yang kerasukan setan dan setelah setan diusir, orang itu bisa berbicara kembali.
Tetapi orang Farisi selalu bertolak belakang dengan Yesus dan memberi penilaian negatif kepada Yesus, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.”
Sikap dasar orang Farisi ini sebenarnya menjadi setan bagi orang lain karena dari mulut mereka itu selalu keluar hal-hal negatif.
Sikap inilah yang sebenarnya dilawan oleh Yesus yang membisukan orang untuk menyampaikan kebenaran tentang Allah kepada orang lain.
Yang mereka lakukan adalah menyebarkan isu atau kabar hoaks hanya untuk kepentingan mereka saja padahal seharusnya kita menjadikan diri kita sebagai pewarta kabar sukacita Allah kepada semua orang.
Bagaimana mungkin kita mampu membangun komunikasi dengan Allah kalau mulut kita sendiri telah “dibisukan” oleh kuasa-kuasa setan yang selalu menyebarkan isu-isu yang jahat.
Sikap dan perilaku semacam inilah yang membuat kita tak berkenan di hadapan Allah.
Dengan sendirinya kita tak layak di hadapan Tuhan dan tak mendapat berkat dari padaNya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 11 Juli 2023, Jadilah Pekerja yang Baik untuk Tuaian
Maka hari ini kita diajarkan untuk selalu membangun diri secara benar di hadapan Tuhan terlebih dahulu yang kita tunjukkan lewat setia terhadap perkara-perkara kecil dan sederhana baik itu doa, ketekunan bekerja, berbuat baik walaupun itu paling sederhana sekalipun tetapi tetap setia dilakukan maka kita secara perlahan dan pasti akan menjadi orang yang berkenan di hadapan Allah dan memperolah kasih karunia di hadapan Allah sendiri.
Yesus sendiri mengusir setan dari seorang bisu itu dan membuat dia mampu berbicara kembali.
Maka kita pun meminta kepada Yesus agar memberi kita kekuatan agar kita sendiri pun mampu mengusir roh jahat dalam diri kita agar mulut dan hidup kita mampu mewartakan tentang kebenaran Tuhan kepada sesama yang ada di sekitar kita.
Karena sudah semakin kurang para “pekerja” yang akan menuai panenan dengan kebenaran.
Maka Yesus meminta kita untuk berdoa kepada yang empunya panenan itu agar memberikan kepada kita pekerja-pekerja yang layak dan yang berkenan di hadapan Allah.
Semoga kita pun semakin hari semakin diberi kekuatan untuk mampu menjadi pekerja bagi Tuhan karena kita selalu setia kepadaNya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 8 Juli 2023, Anggur Baru di Kantong Baru
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, ketika kita setia kepada Tuhan, maka kita pun bisa berkenan di hadapanNya dan mendapat kasih karunia.
Kedua, ada banyak hal buruk yang membuat kita bisu untuk mewartakan kebenaran maka lenyapkan dulu hal itu agar kita dimampukan mewartakan kebenaran Tuhan.
Ketiga, semoga kita dipilih Tuhan menjadi pekerjaNya bagi panenanNya.
Teks Lengkap Bacaan 11 Juli 2023

Bacaan Pertama Kejadian 32:22-32
"Namamu selanjutnya adalah Israel sebab engkau bergumul melawan Allah dan engkau menang"
Bacaan dari Kitab Kejadian:
Pada suatu malam Yakub bangun dan membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya. Ia menyeberang di tempat penyeberangan Sungai Yabok. Sesudah menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya.
Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Maka terjadilah: seorang laki-laki bergulat dengan Yakub sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkan Yakub, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi itu terpelecok, ketika Yakub bergulat dengan orang itu.
Lalu kata orang itu, “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub, “Aku tidak akan membiarkan dikau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” Bertanyalah orang itu kepadanya, “Siapakah namamu?” Sahutnya, “Yakub.”
Lalu kata orang itu, “Namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” Bertanyalah Yakub, “Katakanlah juga namamu.”
Tetapi sahutnya, “Mengapa engkau menanyakan namaku?” Lalu diberkatinyalah Yakub di situ. Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya, “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi aku tetap hidup!” Ketika meninggalkan Pniel, Yakub melihat matahari terbit; Yakub pincang karena terkilir sendi pangkal pahanya.
Sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutup sendi pangkal paha, karena sendi pangkal paha Yakub telah dipukul, yaitu pada otot pangkal pahanya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 17:1.2-3.6-7.8b.15
Refr. Dalam kebenaran aku akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.
1. Dengarkanlah, Tuhan, pengakuan yang jujur, perhatikanlah seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
2. Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: kiranya mata-Mu melihat apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku; bila Engkau memeriksanya pada waktu malam dan menyelidiki aku, maka tidak suatu kejahatan pun Kautemukan.
3. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
4. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu. Dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.
Bait Pengantar Injil Alleluya
Refr. Alleluya.
Aku ini gembala yang baik, sabda Tuhan; Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Alleluya.
Bacaan Injil Matius 9:32-38
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya!"
Inilah Injil suci menurut Matius:
Pada suatu hari dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Setelah setan diusir, orang bisu itu dapat berbicara. Maka heranlah orang banyak, katanya, “Hal semacam itu belum pernah dilihat orang di Israel!” Tetapi orang Farisi berkata, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.”
Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasih kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata Yesus kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya.
Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.