Pilpres 2024

Hinca Pandjaitan Soal Mimpi SBY: Itu Bukan Sinyal Terkait Duet Ganjar - AHY

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan rupanya tak mau ketinggalan soal mimpi SBY mengenai kebersamaan presiden dan mantan presiden.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
BUKAN SOAL DUET - Hinca Panjaitan, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat ikut bicara terkait mimpi SBY. Hinca menyebutkan, mimpi itu bukan terkait duet Ganjar-AHY pada Pilpres 2024. Jadi jangan menafsirkan secara berlebihan. 

"Tentu saja, saya berharap situasi adem ayem yang dibangun oleh semua pemimpin yang pernah berjasa kepada bangsa dan negara, bisa ditujukan kepada rakyat Indonesia. Jadi kita yang muda muda juga ngerasanya adem," tandasnya.

Erick Thohir-Prabowo Duduk Berdampingan

Di sisi lain, Presiden Jokowi hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, untuk saksikan laga Timnas Indonesia kontra Timnas Argentina, Senin 19 Juni 2023 malam.

Presiden Jokowi saksikan laga persahabatan internasional itu dengan didampingi Ibu Iriana Jokowi, Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.

Ada yang menarik dari kehadiran mereka di laga yang dimenangi Argentina dengan skor 2-0 itu.

Momen menarik itu adalah ketika Erick dan Prabowo duduk bersebelahan.

Saat itu, Erick dan Prabowo sama-sama memakai pakaian berwarna merah, sementara Presiden Jokowi memakai kaus berwarna putih.

Dikutip dari Tribunnews.com, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menafsirkan, momen itu upaya untuk menjodohkan Prabowo berpasangan dengan Erick di Pilpres 2024.

"Saya melihat maknanya ya simbol perjodohan. Dari dulu memang sudah ada rencana. Sudah ada desain (menjodohkan Prabowo dan Erick di pilpres)," kata Ujang saat dihubungi Selasa 20 Juni 2023.

Baca juga: Said Abdullah: Tak Tertutup Kemungkinan Bu Mega - SBY Bertemu, Tapi Isunya Apa Dulu?

Menurut Ujang, momentum perjodohan Erick dan Prabowo dilakukan saat pertandingan Argentina versus Indonesia.

"Momentumnya dapat ketika menonton Indonesia melawan Argentina," ucap Ujang.

Ujang berpendapat, pasangan Prabowo-Erick berpotensi memenangi pilpres jika perjodohan kedua tokoh itu terwujud.

Sebab, kedua tokoh tersebut memiliki elektabilitas yang cukup tinggi sebagai capres dan cawapres.

Prabowo memiliki elektabilitas yang bagus di kalangan nasionalis dan Erick Thohir dianggap mewakili NU.

"Prabowo elektabilitasnya tinggi dari kelompok nasionalis, lalu Erick Thohir dari kelompok saya anggapnya nasionalis agamis, atau yang mewakili NU, karena Erick Thohir sudah menjadi keluarga besar NU," tutur Ujang.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved