Opini

Surveilans Tuberkulosis di Puskemas Waepana Kabupaten Ngada Tahun 2018-2023

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit infeksi tertua yang melekat sepanjang sejarah peradaban manusia.

|
Editor: Alfons Nedabang
TANGKAPAN LAYAR
Ilustrasi penyakit Tuberkulosis menyerang paru-paru. 

POS-KUPANG.COM - Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit infeksi tertua yang melekat sepanjang sejarah peradaban manusia dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia hingga hari ini.

Pada tahun 1993, World Health Organization ( WHO ) telah mencanangkan TB sebagai Global Emergency. H.L Blum menjelaskan ada empat faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

Keempat faktor tersebut merupakan faktor determinan timbulnya masalah kesehatan. Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku/gaya hidup (life style), faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya), factor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan faktor genetik (keturunan).

Keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi kesehatan perorangan dan derajat kesehatan masyarakat.

Salah satu penyakit yang terkait dengan factor determinan di atas adalah TB (Tuberkulosis) yang merupakan suatu penyakit yang di dapat dari fenomena alam dan lingkungan yang menyerang organ paru-paru, dan di sebabkan oleh bakteri.

Baca juga: Kenali Gejala Penyakit TBC atau Tuberkulosis, Nyeri Dada Saat Bernafas Hingga Penurunan Berat Badan

TB sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) telah diterapkan di banyak negara sejak tahun 1995.

Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, TB juga menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs(poin ke 6 yang bunyinya Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya) dan tujuan global dalam SDGs (target ke 3).
TB merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB positif. Namun, bukan berarti bahwa pasien TB dengan basil pemeriksaan BTA negatif tidak mengandung kuman dalam dahaknya.

Hal tersebut bisa saja terjadi karena jumlah kuman yang terkandung sulit dideteksi melalui pemeriksaan mikroskopis langsung.

Salah satu strategi yang digunakan dalam pengendalian TB adalah strategi DOTS. DOTS sebagai salah satu intervensi kesehatan yang secara ekonomis sangat efektif.

Baca juga: Beberapa Gejala Penyakit TBC Tulang : Demam Kelelahan Sakit Punggung Luka Bernanah. Gejala Lainnya?

Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas diberikan kepada pasien TB tipe menular. Strategi ini akan memutuskan rantai penularan TB dan dengan demikian menurunkan insidens TB di masyarakat.

Menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya pencegahan penularan TB. Indikator utama program pengendalian TB secara Nasional adalah Angka Notifikasi Kasus TB (Case Notification Rate = CNR) dan Angka Keberhasilan Pengobatan TB (Treatment Success Rate = TSR).

CNR adalah angka yang menunjukkan jumlah seluruh pasien TB (semua kasus) yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu.

Angka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan (trend) meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut. Sedangkan TSR adalah angka keberhasilan pengobatan yang menunjukkan prosentase pasien baru TB paru terkonfirmasi bakteriologis yang menyelesaikan pengobatan (baik yang sembuh maupun pengobatan lengkap) diantara pasien baru TB paru terkonfirmasi bakteriologis yang tercatat.

Baca juga: Soroti Kasus TBC Anak, Dinkes Kota Kupang Gandeng Unicef Gelar Workshop Peningkatan Kapasitas Nakes

Kasus TB Paru di Puskesmas Waepana Selama 2018-Juni 2023

TB Paru di Puskesmas Waepana tahun 2018
TB Paru di Puskesmas Waepana, Kabupaten Ngada tahun 2018.
TB Paru Puskesmas Waepana tahun 2019
TB Paru di Puskesmas Waepana, Kabupaten Ngada tahun 2019.
TB Paru Puskesmas Waepana tahun 2020
TB Paru di Puskesmas Waepana, Kabupaten Ngada tahun 2020.
TB Paru Puskesmas Waepana tahun 2021
TB Paru di Puskesmas Waepana, Kabupaten Ngada tahun 2021.
TB Paru Puskesmas Waepana tahun 2022
TB Paru di Puskesmas Waepana, Kabupaten Ngada tahun 2022.
TB Paru Puskesmas Waepana Juni 2023
TB Paru di Puskesmas Waepana, Kabupaten Ngada Juni 2023.
Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved