Timor Leste

Presiden Timor Leste Ramos Horta: Beberapa Negara Berpikiran Sempit Melihat China sebagai Ancaman

Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta mengatakan beberapa negara melihat pembangunan China sebagai ancaman bagi kawasan dan dunia

Editor: Agustinus Sape
CGTN.COM
Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta saat berpidato di forum IISS Shangri-La Dialogue Singapura, Minggu 5 Juni 2023. 

Siapa yang mengganggu perdamaian di Asia-Pasifik? Apa akar penyebab kekacauan dan ketidakstabilan? Dan apa yang harus kita waspadai dan waspadai? Menteri Pertahanan Li mengajukan tiga pertanyaan dalam pidatonya hari Minggu.

Selain tindakan, para analis mengatakan inisiatif keamanan China sangat kontras dengan dan merupakan tanggapan keras terhadap pendekatan konfrontasi yang memecah belah dan memblokir AS yang tercermin dalam pidato Lloyd Austin, "Kepemimpinan AS di Indo-Pasifik."

Bukankah kontradiktif jika AS mengklaim mendukung sentralitas ASEAN di satu sisi, sementara membangun blok tanpa ASEAN seperti Quad dan AUKUS di sisi lain? Zhang Chi, seorang profesor di Universitas Pertahanan Nasional PLA, bertanya pada Austin.

Tetapi Austin tidak mengerti inti dari pertanyaan itu, karena dia terus mengulangi AUKUS "benar-benar mempromosikan stabilitas dan keamanan regional" tanpa menjelaskan caranya.

John Pang, mantan pejabat pemerintah Malaysia dan peneliti senior di Perak Academy, Malaysia, menulis di Twitter, "Ternyata Sekretaris Austin gagal menjawab pertanyaan tersebut karena dia tidak memahami istilah 'sentralitas ASEAN,' prioritas utama ASEAN. ."

Kolonel Senior Qi Dapeng, seorang delegasi dan direktur National Security College di National Defense University of PLA, mengatakan kepada Global Times di lokasi bahwa sebagian besar negara Asia-Pasifik tidak setuju dengan praktik AS yang terlibat dalam politik aliansi dan membentuk klik.

Rekan dari Malaysia dan Selandia Baru percaya bahwa ada hampir 200 negara dan wilayah di dunia, namun komunikasi AS yang meningkat dan rasa saling percaya berkomunikasi dalam kelompok kecil, bukan dengan mayoritas dunia, kata Qi.

Pang mengatakan penyebaran struktur militer seperti NATO di Asia-Pasifik didasarkan pada gagasan keamanan yang memecah belah dan ekspansionis. Gagasan keamanan ini membenarkan lebih banyak lagi militerisasi, memenuhi lingkaran setan yang menciptakan saluran perang untuk kompleks industri militer.

(cgtn.com/kompas.tv/globaltimes.cn)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved