Pilpres 2024
PKS Memilih Jadi Oposisi Pemerintah, Tapi Bukan Berarti untuk Menebar Permusuhan
Politisi PKS ( Partai Keadilan Sejahtera ), Jazuli Juwaini melontarkan pernyataan yang mengejutkan tentang posisinya sebagai oposisi pemerintah.
POS-KUPANG.COM - Politisi PKS ( Partai Keadilan Sejahtera ), Jazuli Juwaini melontarkan pernyataan yang mengejutkan tentang posisinya sebagai oposisi pemerintah selama ini.
Pernyataan itu mengemuka pasca mencuatnya kabar bahwa PKS terus dirayu agar tinggalkan Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan lalu bergabung dengan koalisi yang lain.
Dikatakannya, isu tersebut dihembuskan pertama kali oleh Sudirman Said, Juru Bicara Anies Baswedan di Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Namun sejatinya, adalah PKS tak pernah menganggap istana atau pemerintah sebagai musuh. Meskipun selama ini PKS mengambil sikap sebagai parpol oposisi pemerintah.
"Kalau PKS sih selama ini kan ke istana nggak ke istana kan tetap menjaga persaudaraan sebangsa dan setanah air. Kalau positioning PKS itu oposisi kan bukan berarti kita membuka permusuhan," kata Jazuli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis 8 Juni 2023.
Itulah kenapa, kata Jazuli, PKS tidak pernah sama sekali menyerang secara personal kepada pihak yang berada di pemerintahan.
Dia mengaku, bahwa selama ini PKS selalu mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap salah dan tidak memihak kepentingan rakyat, bangsa dan negara.
"PKS juga tidak pernah menyerang personil selalu kebijakan yang kita kritik. Dan kita juga, saya sebagai ketua fraksi saya perintahkan kepada seluruh anggota kalau mengkritik juga memberikan solusi," ungkap dia.
Baca juga: Ganjar Pranowo Gembira Putra Sulung Presiden Jokowi Sudah Siap Jadi Jurkam di Pilpres 2024
"Selain juga caranya harus dengan kesantunan karena kita juga tidak ingin hanya gara gara beda sikap beda posisi atau beda pendapat itu lalu harus bermusuhan kan tidak juga," sambungnya.
Dia pun mencontohkan kritik PKS yang menolak kenaikan gas LPG 3 Kg hingga iuran BPJS kelas 3. Padahal, kenaikan itu bisa dicegah dengan adanya subsidi silang.
Karena itu, Jazuli memastikan bahwa partainya tetap setia mendukung Anies Baswedan menjadi capres. Bahkan, PKS juga tidak pernah memaksa agar cawapres Anies dari kadernya.
"Oh otomatis. Kalau itu PKS… makanya PKS itu kan tidak pernah ngotot wakil-nya harus dari PKS," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Isu narasi penjegalan yang menerpa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pengusung Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan disebut mulai terasa.
Hal itu diakui Jubir Capres di Tim Delapan KPP, Sudirman Said, dalam konferensi pers, di markas Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 7 Juni 2023.
"Saya kira sudah terlalu banyak orang yang mengatakan bahwa ada upaya untuk membuat anies tidak bisa maju," kata Sudirman, di Jakarta, Rabu ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.