Polisi Gerebek Penyulingan Sopi
Pengakuan Penyuling Sopi di Kupang: Sekali Produksi 20 Liter, Raup Keuntungan Rp 5 Juta
Penyuling miras tradisional jenis sopi di Kota Kupang membuat pengakuan usai digerebek personel Polsek Maulafa, Selasa 6 Juni 2023.
Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Penyuling miras tradisional membuat pengakuan usai tempat penyulingan sopi (arak) di Kota Kupang digerebek personel Polsek Maulafa, Selasa 6 Juni 2023 malam.
Ada empat warga yang mengekolah tempat penyulingan sopi di RT 19 RW 07 Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, yaitu Lukas Lodo, Welem Hupu, Marten Rihi dan Robinson Lodo.
Mereka berasal dari Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua. Para penyuling sopi mengaku setiap hari bekerja sebagai pedagang ikan. Aktivitas menyuling sopi hanya pekerjaan sampingan.
Bahan utama pembuatan sopi adalah nira lontar.
Nira lontar ditampung dalam drum fiber dan dandang berukuran besar, kemudian difermentasi.
Nira lontar yang sudah difermentasi, dimasukkan ke dalam periuk ukuran besar untuk dimasak.
Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Gerebek dan Bongkar Tempat Penyulingan Sopi di Kupang
Di lokasi juga ada drum berkarat dan empat ember besar.
Proses penyulingan dari periuk menggunakan bambu. Uap hasil pemasakan nira lontar mengalir melalui bambu dan ditampung dengan botol.
Pada umumnya, bahan-bahan yang digunakan kotor sehingga tidak higienis.
Penyuling sopi, Lukas Lodo mengaku telah menyewa tempat untuk dijadikan lokasi penyulingan sopi sejak April 2023.
Sekali produksi bisa menghasilkan 15-20 liter sopi.
Mereka menjual sopi dalam kemasan botol bekas air mineral ukuran 600 mil seharga Rp 20.000 dan Rp 25.000.
Baca juga: Polsek Maulafa Musnahkan 200 Liter Miras Usai Gerebek Tempat Penyulingan Sopi di Kupang
"Kami jual sopi dan moke dengan harga Rp 20.000 yang kualitas biasa, sedangkan yang bagus itu harga Rp 25.000 per botol," ungkap Lukas Lodo.
Dia mengaku keuntungan yang didapat dari penyulingan sopi ilegal tersebut mencapai Rp 5 juta, di luar biaya produksi termasuk membeli kayu bakar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.