Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 5 Juni 2023, Berbuat Baik
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Berbuat Baik.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Berbuat Baik.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Tobit 1: 1a.2a.3; 2: 1b-8; dan bacaan Injil Markus. 12: 1-12.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 5 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Pada hari Peringatan Santo Bonifasius, Uskup dan Martir, kita kaum beriman diajak untuk merenung soal hidup dan panggilan kita para pengikut Kristus yakni berbuat baik.
Bahkan berbuat baik itu kita lakukan terhadap kaum lemah dan tak berdaya.
Kelompok yang seperti mereka inilah yang mesti diutamakan perhatian kita.
Singkatnya jangan pernah lewatkan perhatian kita terhadap mereka itu. Itulah sikap hidup yang takut akan Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 4 Juni 2023, Allah Tritunggal Mahakasih
Menyangkut hal ini kita bisa belajar dari Tobit.
Tobit mengajarkan kita untuk hidup dengan sikap lebih takut kepada Allah daripada kepada manusia.
Memang apa yang diajarkan Tobit ini adalah benar. Karena bagaimana pun Allah adalah pemilik segala sesuatu yang ada di muka bumi ini.
Sebagai pemilik kebun anggur seperti yang dikisahkan dalam Injil hari ini misalnya, Allah sudah seharusnya menuntut dari kita hasil kerja dan perjuangan kita tapi atas kebun anggur milik-Nya.
Allah menuntut dari kita memang sesuai dengan hak-Nya. Tapi kita ternyata telah menjadi serakah karena telah mengambil lebih banyak dari apa yang bukan hak kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 3 Juni 2023, Ketulusan dalam Bertindak
Di sini kita telah bersikap tidak adil dan tidak benar menjalani hidup.
Mungkinkah kita bisa mengubah hidup dengan belajar dari spirit hidup Santo Bonifasius, uskup dan martir itu? Yakni berpikir baik, berbicara baik dan bertindak baik?
Teks Lengkap Bacaan 5 Juni 2023

Bacaan Pertama – Tobit 1:1a.2a.3:2:1b-8
“Tobit lebih takut kepada Tuhan daripada kepada raja”
Bacaan dari Kitab Tobit:
Aku, Tobit, menempuh jalan kebenaran dan kesalehan seumur hidupku dan banyak melakukan kebajikan kepada para saudara dan segenap bangsaku yang bersama dengan daku telah berangkat ke pembuangan, ke negeri Asyur, ke kota Niniwe.
Sekali peristiwa pada hari raya Pentakosta, yaitu hari raya Tujuh Minggu, disajikan kepadaku suatu jamuan makan yang baik. Aku pun telah duduk untuk makan. Sebuah meja ditempatkan di hadapanku dan kepadaku disajikan banyak hidangan.
Tetapi berkatalah aku kepada anakku Tobia, “Nak, pergilah, dan jika kaujumpai seorang miskin dari saudara-saudara kita yang diangkut tertawan ke Niniwe dan yang dengan segenap hati ingat akan Tuhan, bawalah ke mari, supaya ikut makan.
Aku hendak menunggu, hingga engkau kembali.” Maka keluarlah Tobia untuk mencari seorang saudara yang miskin. Sepulangnya berkatalah ia, “Pak!” Sahutku, “Ada apa, nak?”
Jawabnya, “Salah seorang dari bangsa kita telah dibunuh. Ia dicekik dan dibuang di pasar. Jenazahnya masih ada di situ!”
Aku meloncat berdiri, dan jamuan itu kutinggalkan sebelum kukecap. Jenazah itu kuangkat dari lapangan dan kutaruh di dalam salah satu rumah hingga matahari terbenam, untuk kukuburkan nanti.
Kemudian aku pulang, kubasuh diriku, lalu makan dengan sedih hati. Maka teringatlah aku akan sabda yang diucapkan Nabi Amos mengenai kota Betel, “Hari-hari rayamu akan berubah menjadi hari sedih dan segala nyanyianmu akan menjadi ratapan!” Lalu menangislah aku.
Setelah matahari terbenam aku pergi menggali liang, lalu jenazah itu kukuburkan. Para tetangga menertawakan daku, katanya, “Ia belum juga takut! Sudah pernah ia dicari untuk dibunuh karena perkara yang sama. Dahulu ia melarikan diri dan sekarang ia menguburkan jenazah lagi!”
Tetapi Tobit lebih takut kepada Allah daripada kepada Raja.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mzm. 112:1-2.3-4.5-6
Refr. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan.
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
3. Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah, ia kan dikenang selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil – Wahyu 1:5a
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari alam maut; Engkau mengasihi kami dan mencuci dosa kami dalam darah-Mu.
Bacaan Injil – Markus 12:1-12
“Mereka menangkap dan membunuh putra kesayangan, dan melemparkannya ke luar kebun anggur”
Inilah Injil suci menurut Markus:
Pada suatu hari Yesus berbicara kepada imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua dengan perumpamaan, kata-Nya, “Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya.
Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka.
Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan.
Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih.
Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita.
Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain.
Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.”
Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.