Berita Kupang

Pemkab Kupang Belum Tentukan Lokasi Relokasi Desa Tunbaun

Desa Tunbaun dikeliling katahan sepanjang 19 KM dan juga ditambah ketak Desa Tunbaun berada di ketinggian sehingga membuat masyarakat selalu waspada

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
Bekas longsor di jalan penghubung wilayah Amarasi Barat dan Amarasi di Desa Tunbaun yang masih terus terjadi longsor. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Sejak bencana seroja 2021 hingga saat ini Pemkab Kupang belum secara pasti menetapkan lokasi relokasi bagi 879 KK di desa Tunbaun tang berpotensi bencana.

Salah satu warga Melkiades Nitti, Selasa 30 Mei 2023 mengungkapkan saat ini mereka sedang menunggu kepastian itu sebab mereka tidak tahu bencana kapan datang.

Dia menjelaskan Desa Tunbaun dikelilingi katahan sepanjang 19 KM dan juga ditambah ketak Desa Tunbaun berada di ketinggian sehingga membuat masyarakat selalu waspada bila sewaktu terjadi hujan.

Selain itu juga pada musim hujan di awal tahun 2023 ini beberapa rumah juga tedampak longsor di pinggiran patahanan.

Baca juga: Rutin Gelar Kegiatan Penanggulangan Bencana, Kalak BPBD NTT Apresiasi Desa di Kabupaten Kupang

"Beberapa masyarakat sekarang buat rumah di lahan tetangga dan saudara mereka tapi tidak bisa permanen hanya rumah model darurat, semoga segera ada kejelasan soal relokasi," ungkapnya

Sementara Kepala Desa Tunbaun Yerobeam Nitti juga mengaku saat ini warganya tersebut masih menunggu kepastian pemerintah soal relokasi.

Tahun 2022 lalu Mereka sudah mendapat informasi akan direlokasi ke salah satu wilayah di kecamatan Kupang Tengah di desa  Oelnasi dengan lahan seluas 27 hektar.

Namun hingga kini belum ada rralisasi sehingga warganya yang kehilangan rumah harus secara pribadi membangun kembali rumah mereka di lahan milik keluarga.

Namun informasi ahli geologi yang pernah datang melihat keadaan tanah di desa Tunbaun mengungkapkan mereka wajib direlokasi.

Pasalnya banyak patahan dan longsoran yang mengelilingi desa tersebut yang sewaktu-waktu bisa terjadi bencana besar.

Baca juga: Pelaku Rudapaksa Keponakan di Kabupaten Kupang Terancam Pidana 15 Tahun Penjara

Kini mereka masih menunggu keputusan dari pemerintah untuk tindakan selanjutnya.

Kata Yerobeam jumlah warga Desa Tunbaun seluruhnya  3425 jiwa dalam 743 KK yang akan direlokasi sesuai rencana dan memang pernah ada informasi dalam kunjungan menko PMK di Kelurahan Manulai II beberapa waktu lalu juga berencana meninjau lokasi relokasi nanum dibatalkan.

Soal relokasi kata Yerobeam ada masyarakat yang tidak mau pindah dengan alasan sekarang keadaan masih aman namun sewaktu-waktu terjadi kejadian yang sama mau tidak mau mereka wajib dipindahkan.

Saat ini mereka dalam dampingan CIS Timor agar bisa mengurangi dampak resiko bencana di desa mereka.

Dalam rapat terbatas bersama BPBD Kabupaten Kupang dan NTT serta CIS Timor dia mengatakan anggaran melalui Dana Desa selalu tersedia namun dibatasi instruksi penggunaan dana tersebut.

Hanaya 10 persen yang bisa mereka gunakan dalan penyelenggaraan pengurangan resiko bencana melalui dana siap pakai.

Maka itu sebagai upaya lanjutan dia mengajak semua pihak agar bisa bergandenganntangan melihat kondisi mereka sebab dia akui menangani bencana tidak bisa berjalan sendiri. (ary)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved