KKB Papua

Sangat Terjal Jalan Menuju Pembebasan Pilot Susi Air, Akankah Semua Usaha Berbuah Manis?

Hingga kini usaha membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens belum membuahkan hasil. malam muncul ancaman baru dari KKB Papua. Begini kisahnya.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
AKANKAH BERBUAH MANIS – Hingga saat ini pilot Susi Air, Philips Mark Merthens masih disandera oleh KKB Papua. Dalam kondisi itu beredar video bahwa KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya akan menembak mati pria berkebangsaan Australia itu kalau tak ada pembicaraan antara Indonesia dengan KKB Papua. Akankah usaha pembebasan oleh pemerintah Indonesia itu nantinya berbuah manis? 

POS-KUPANG.COM – Hingga saat ini usaha membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens belum juga membuahkan hasil. Bahkan di tengah upaya pembebasan itu, tiba-tiba beredar pernyataan Egianus Kogoya bahwa KKB Papua akan menembak mati pilot tersebut jika tak ada pembicaraan antara Indonesia dengan KKB Papua.

Pernyataan ini sontak mengundang beragam asumsi. Apalagi Egianus Kogoya juga memberikan ultimatum kalau tenggat waktu pembicaraan itu hanya berlangsung selama dua bulan ke depan.

Bahwa sejak pilot itu disandera pada Selasa 7 Februari 2023, Egianus Kogoya memberikan tiga syarat jika pemerintah Indonesia ingin membebaskan Philips Mark Merthens dari tangan KKB Papua.

Syarat pertama, adalah menyerahkan uang kepada anggota KKB Papua bila ingin pilot berkebangsaan Australia itu dibebaskan KKB Papua. Syarat kedua, adalah memberikan senjata api kepadanya. Dan, ketiga, adalah segera memerdekakan Papua.

Untuk merespon tiga tuntutan tersebut, pemerintah pun melakukan pelbagai cara. Satu di antaranya, adalah mengutus para pihak untuk melakukan negosiasi dengan KKB Papua.

Para pihak yang diutus untuk menemui KKB Papua, adalah, sejumlah pejabat pemerintah Kabupaten Nduga. Berikutnya tokoh adat dan tokoh masyarakat. Berikutnya Komnas HAM Papua dan terakhir, adalah pihak gereja yang di dalamnya ada uskup Papua.

Baca juga: PM Papua Nugini Diminta Jadi Negosiator Kasus Pilot Susi Air, Begini Kata Pimpinan KKB Papua

Meski para pihak itu sudah diutus untuk berdialog dengan KKB Papua, namun sampai saat ini belum ada hasil yang menggembirakan. KKB Papua sepertinya bersikeras tidak merespon negosiasi tersebut.

Sementara pada saat yang sama, berbagai aksi anarkis justeru dilakukan oleh KKB Papua baik yang dipimpin Egianus Kogoya maupun oleh kelompok lainnya. Aksi-aksi itu pun ada yang merenggut korban jiwa terutama di kalangan TNI Polri.

Ini mengindikasikan bahwa betapa terjal jalan menuju pembebasan pilot Susi Air. Tapi akankah semua usaha itu nantinya berbuah manis? Akankah usaha itu bakal menjinakkan KKB Papua untuk membebaskan Philips Mark Merthens?

Untuk diketahui, Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti tak kuasa menahan air mata ketika menceritakan upaya pembebasan pilot Philip Mark Merthens sejak disandera pada awal Februari 2023.

Dia mengaku sangat marah karena penyanderaan itu tidak menemukan titik terang dan berlarut-larut. Padahal, maskapai penerbangan miliknya selalu memberangkatkan 70 hingga 90 penerbangan ke wilayah gunung-gunung di Papua.

Penerbangan itu juga membawa bahan makanan, obat-oabtan, dan bantuan untuk anak-anak. "Kenapa pesawat saya dibakar? Pilot saya diculik. Apa, Apa kejahatan saya sehingga mereka jahati saya seperti ini?" tutur Susi, dikutip dari Kompas.com, Sabtu 6 Mei 2023.

Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge mengakui, penyanderaan pilot Susi Air mengganggu layanan masyarakat di Nduga, Papua Pegunungan.

Diberitakan Kompas.com, Kamis 4 Mei 2023, pelayanan kesehatan hingga distribusi pemenuhan kebutuhan masyarakat terganggu sejak insiden pembakaran pesawat dan penyanderaan itu.

Akses pelayanan ke daerah-daerah juga mulai terdampak, utamanya mengenai mobilisasi logistik.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved