Rabies Serang Timor Tengah Selatan

Rabies Serang Timor Tengah Selatan, Ria Tahun: Stok Vaksin Tidak Tersedia

Rabies terinfeksi melalui gigitan anjing yang terinfeksi, tetapi tidak ditularkan antara manusia dengan manusia.

|
Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan, dr. Ria Tahun. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Usai mendapat informasi dari Balai Besar Veteriner Denpasar Bali bahwa sampel organ anjing yang dikirim oleh Dinas PeternakanTimor Tengah Selatan dinyatakan Positif Rabies, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan, dr. Ria Tahun menyampaikan Stok Vaksin Rabies tidak tersedia, Senin, 29 Mei 2023.

Ria menjelaskan, alasan ketiadaan vaksin Rabies karena sebelumnya kasus Rabies belum pernah ada dan juga akibat keterbatasan anggaran. 

"Belum ada vaksin karena sebelumnya kasusnya belum ada dan karena keterbatasan anggaran," terangnya.

Terkait virus Rabies yang menyerang masyarakat desa Fenun, dikatakan Ria tim dinas Kesehatan Kabupaten TTS hari ini mendatangi desa Fenun untuk melakukan investigasi secara langsung dari rumah ke rumah sekalian untuk layanan pengobatan. 

Baca juga: Yayasan TLM Serahkan Alat Bantu Kesehatan bagi Disabilitas di Desa Oebobo Timor Tengah Selatan 

Ria menjelaskan, untuk sementara kasus Rabies hanya ada di desa Fenun, walaupun ada 3 lokasi tambahan yang melaporkan kasus gigitan anjing.

Untuk hal tersebut dikatakan, pihaknya sedang menginvestigasi kebenarannnya.

Disampaikan pula sore ini dilakukan vaksin VAR dan SAR bagi masyarakat dan nakes di desa Fenun oleh pihak Provinsi.

"Untuk vaksin, sore ini ada vaksin VAR dan SAR dari provinsi sebanyak masing masing 100 vial," ucapnya.

Ria menuturkan, Rabies terinfeksi melalui gigitan anjing yang terinfeksi, tetapi tidak ditularkan antara manusia dengan manusia.

"Untuk daratan Timor Rabies baru ada di TTS sehingga jika ada masyarakat yang membawa hewan dari luar terutama anjing ataupun kucing perlu berkoordinasi dengan pihak dinas peternakan agar dapat diperiksa dulu," tandasnya.

Bagi para kapusk di wilayah kabupaten TTS, Ria meminta jika ada masyarakat yang memiliki riwayat pernah terkena gigitan anjing langsung dilakukan investigasi untuk penanganan awal.

"Dan segera laporkan ke Dinkes bidang P2P agar dapat ditindaklanjuti," pintanya.

dr. Ria menerangkan, tanda-tanda rabies pada anjing sebagai berikut: ekor ditekuk di antara kedua kaki belakang; gelisah dan agresif; menyendiri; takut air; takut cahaya; takut suara; air liur berlebihan dan menggigit apa saja yang ada disekitarnya (benda atau orang).

Dijelaskan, pada manusia yang terinfeksi rabies, gejala awal yang muncul seperti flu. Dialami pula demam 38 derajat Celsius lebih; sakit kepala; kegelisahan; merasa tidak sehat secara umum; sakit tenggorokan dan batuk; Mual dan muntah serta ketidaknyamanan yang muncul di lokasi gigitan. Kondisi ini berlangsung dari 2 hingga 10 hari dan memburuk seiring waktu.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved