Breaking News

Berita Papua

Penyair Australia Kecam Pemberontak Papua yang Ancam Tembak Pilot Susi Air Jika Menolak Pembicaraan

Seorang penulis-penyair Australia dan advokat untuk kemerdekaan Papua Barat Mengecam ancaman pemberontak Papua Barat untuk membunuh Philip Mehrtens

Editor: Agustinus Sape
Foto KKB
Pilot Susi Air Philip Mehrtens berada di antara anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga Papua Pegunungan. Dia menyatakan masih hidup dan sehat. Tapi belakangan dia menyampaikan bahwa dia akan ditembak kalau Indonesia tidak memenuhi tuntutan KKB. 

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengatakan dalam email kepada Reuters bahwa mereka mengetahui foto dan video yang beredar.

"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk mengamankan resolusi damai dan pembebasan aman Tuan Mehrtens," tambah juru bicara itu.

Juru bicara militer Indonesia Julius Widjojono mengatakan bahwa militer akan terus melakukan “tindakan terukur” sesuai dengan prosedur operasi standar.

Kementerian Luar Negeri Indonesia tidak menanggapi permintaan komentar.

Memprioritaskan ‘negosiasi damai’

Pihak berwenang Indonesia sebelumnya mengatakan mereka memprioritaskan negosiasi damai untuk menjamin pembebasan pilot Susi Air, tetapi kesulitan untuk mengakses medan dataran tinggi yang terisolasi dan terjal.

Pertempuran tingkat rendah tetapi semakin mematikan untuk kemerdekaan telah dilancarkan di wilayah Papua yang kaya sumber daya – sekarang terbagi menjadi lima provinsi – sejak secara kontroversial dibawa ke bawah kendali Indonesia dalam pemungutan suara yang diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1969.

Konflik telah meningkat secara signifikan sejak 2018, dengan para pejuang pro-kemerdekaan melakukan serangan yang lebih mematikan dan lebih sering, terutama karena mereka berhasil mendapatkan senjata yang lebih canggih.

Rumianus Wandikbo dari TPNPB — sayap bersenjata Gerakan Papua Merdeka — meminta negara-negara seperti Selandia Baru, Australia, dan negara-negara Barat untuk memulai pembicaraan dengan Indonesia dan para pejuang pro-kemerdekaan, lapor Reuters.

“Kami tidak meminta uang… Kami benar-benar menuntut hak kedaulatan kami,” katanya dalam video terpisah.

(asiapacificreport.nz)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved