SBY Beri 14 Catatan Pasca Denny Bocorkan Putusan MK Soal Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

POS-KUPANG.COM - Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono atau biasa disapa SBY, memberikan 14 catatan penting pasca Denny Indrayana, Pakar Hukum Tata Negara membocorkan kinerja MK yang akan memutuskan Pemilu legislatif 2024 dengan sistem proporsional tertutup.

SBY yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu memberikan catatan tersebut, ketika mengomentari pernyataan Denny Indrayana yang mengaku mendapatkan informasi penting tentang keputusan MK tentang pemilu legislatif.

Disebutkan bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) itu, adalah mengembalikan sistem pemilu legislatif ke sistem proporsional tertutup atau coblos partai.

Dalam akun Twitternya, Minggu 28 Mei 2023, Denny Indrayana mengatakan, bahwa dirinya mendapat informasi penting tersebut dari orang yang kredibel.

Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM itu juga menyebutkan bahwa Mahkamah Agung (MA) akan mengabulkan permohonan peninjauan kembali (PK) yang diajukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terkait kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.

Denny Indrayana mengatakan, bahwa dikabulkannya PK tersebut, diduga ditukar dengan kasus korupsi mafia peradilan di MA.

Atas hal tersebut, SBY yang juga ayahanda Agus Harimurti Yudhoyono itu, mengatakan, bahwa dirinya juga kerap mendapatkan kabar serupa dari politikus senior di luar Partai Demokrat.

SBY juga merespon pernyataan Denny Indrayana dengan menuliskan 14 poin di akun Twitternya. Yang menjadi sorotan mantan Presidek ke-6 RI, adalah sebagai berikut.

Baca juga: AHY Beberkan Kisah Mengapa Demokrat Pilih Dukung Anies: Ini Hasil Konsultasi Saya dengan SBY

1. Menarik yg disampaikan Prof Denny Indrayana melalui twitnya ttg informasi bakal ditetapkannya Sistem Proporsional Tertutup oleh MK dlm Pemilu 2024. Juga menarik, mengait PK Moeldoko di MA yg digambarkan Partai Demokrat sangat mungkin diambil alih Moeldoko *SBY*

2. Prof Denny Indrayana adl mantan Wamenkumham & ahli hukum yg kredibel. Karenanya, saya tergerak berikan tanggapan ttg sistem pemilu yg akan diputus MK & PK Moeldoko di MA yg ramai diisukan Partai Demokrat bakal dikalahkan & diambil alih oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko *SBY*

3. Jika yg disampaikan Prof Denny Indrayana “reliable”, bahwa MK akan menetapkan Sistem Proporsional Tertutup, dan bukan Sistem Proporsional Terbuka seperti yg berlaku saat ini, maka hal ini akan menjadi isu besar dalam dunia politik di Indonesia *SBY*

4. Ada 3 hal yg ingin saya sampaikan berkaitan dgn sistem pemilu yg hendak diputuskan MK. Mungkin ini juga pertanyaan mayoritas rakyat Indonesia & mayoritas partai-partai politik. Saya pikir para pemerhati pemilu & demokrasi juga memiliki kepedulian yg sama *SBY*

5. Pertanyaan pertama kpd MK, apakah ada kegentingan & kedaruratan sehingga sistem pemilu diganti ketika proses pemilu sudah dimulai? Ingat, DCS (Daftar Caleg Sementara) baru saja diserahkan kpd KPU. Pergantian sistem pemilu di tengah jalan bisa menimbulkan “chaos” politik *SBY*

6. Pertanyaan kedua kpd MK, benarkah UU Sistem Pemilu Terbuka bertentangan dgn konstitusi? Sesuai konstitusi, domain & wewenang MK adalah menilai apakah sebuah UU bertentangan dgn konstitusi, & bukan menetapkan UU mana yg paling tepat ~ Sistem Pemilu Tertutup atau Terbuka? *SBY*

7. Kalau MK tidak memiliki argumentasi kuat bahwa Sistem Pemilu Terbuka bertentangan dgn konstitusi sehingga diganti menjadi Tertutup, mayoritas rakyat akan sulit menerimanya. Ingat, semua lembaga negara tmsk Presiden, DPR & MK harus sama-sama akuntabel di hadapan rakyat *SBY*