13 Warga Timor Tengah Selatan Diduga Terkena Gigitan Anjing Rabies, Pemkab Gelar Rakor

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, CHRISTIN MALEHERE

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dinas Peternakan Provinsi NTT belum mendapatkan informasi resmi terkait data kasus rabies di Kabupaten TTS.

Pasalnya saat ini, Pemkab TTS masih melaksanakan rapat koordinasi untuk penangan kasus rabies, dan hasil rakoor tersebut akan diumumkan secara resmi oleh Bupati TTS.

Demikian penjelasan Kabid Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan Provinsi NTT, drh Melky Angsar kepada POS-KUPANG.COM, Senin 29 Mei 2023.

Menurut informasi, kasus gigitan anjing rabies dengan korban 13 orang dan satu diantaranya meninggal dunia asal Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten TTS.

"Untuk kasus Rabies di TTS, kami masih tunggu pengumuman resmi dari Pemkab TTS setelah rapat koordinasi," ungkap drh. Melky.

Baca juga: BREAKING NEWS: Rabies Serang Timor Tengah Selatan, Kasus Pertama di Pulau Timor

Terkait data alokasi vaksin rabies tahun 2023 dari 9 Kabupaten yang ada di Flores - Lembata dengan total populasi anjing 302.669 ekor dengan target 15.000 dosis vaksin yang dianggarkan menggunakan APBN.

Rinciannya, Kabupaten Manggarai Barat dengan Populasi 23.815 ekor target vaksin 3.000 dosis, Manggarai sebanyak 22.213 ekor dengan target vaksin 1.500 dosis, Manggarai Timur dengan populasi 27.367 ekor dan target vaksin 1.500, Ngada dengan populasi 41. 131 ekor dan target vaksin 1.500 dosis.

Nagekeo dengan populasi 40.468 ekor dan target vaksin 1.500 dosis.  Ende dengan populasi  47.603 ekor dan target vaksin 1.500 dosis, Sikka dengan populasi 58. 003 ekor dan target vaksin 1.500 dosis,  Flores Timur dengan populasi  21.995 ekor dan target vaksin 1.500 ekor dan Lembata dengan populasi 20.074 ekor dan target vaksin 1.500 dosis.  (zee)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS