Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 28 Mei 2023, Penuh dengan Roh Kudus
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Penuh dengan Roh Kudus.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Penuh dengan Roh Kudus.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 2: 1-11, bacaan kedua 1 Korintus 12:3b-7.12-13, dan bacaan Injil Yohanes 20: 19-25.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 28 Mei 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Peristiwa Pentakosta menjadi tonggak sejarah karya Roh Kudus di atas dunia saat di mana banyak orang dipenuhi dengan Roh Kudus dan memberi kesaksian tentang kebenaran.
Semua orang yang mendengarkan pemberitaan mereka dapat mengerti sesuai dengan asal bahasa semua yang mendengarnya. Itulah kekuatan Roh Kudus.
Ciri karya Roh Kudus sedang berkarya adalah lahirnya persatuan dan kesatuan, saat di mana masing-masing orang dapat mengerti kebenaran iman akan Allah dan dipersatukan dalam gereja.
Gereja pun dibaptis dalam Roh Kudus dan dimeteraikan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 28 Mei 2023, Hari Raya Pentakosta: Kekuatan Kasih
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kita akhinya sampai pada perayaan Pentakosta, saat Roh Kudus turun atas para rasul.
Peristiwa Pentakosta disejajarkan sebagai kelahiran baru Gereja dalam terang Roh Kudus.
Para rasul dan semua yang berdoa bersama menantikan turunnya Roh Kudus itu dipenuhi dengan kekuatan Roh Tuhan dalam bentuk lidah-lidah api.
Dan semua yang mendengar mereka mampu mengerti dalam bahasa mereka masing-masing.
Ciri khas karya Roh Kudus itu adalah semua orang yang mendengarnya mampu memahami semua pemberitaan dan semua bersukacita dalam Tuhan.
Mereka juga menjadi satu dalam satu himpunan atau kawanan persaudaraan orang yang percaya kepada Yesus Kristus.
Itu ciri khas utamanya. Jadi ketika kita mendengar atau melihat ada sukacita dan persatuan dan persaudaran itu berarti ada karya Roh Kudus yang tengah berkarya. Jika terjadinya perpecahan atau perseteruan dalam persekutuan berarti itu ada roh jahat yang berciri khas memecah belas persaudaraan dan persatuan.
Maka dengan peristiwa Pentakosta inilah kita semua masing-masing tentunya harus tahu bahwa kita kita menemukan sukacita dan damai serta persatuan dan kesatuan dalam persaudaraan sejati sebagai satu persekutuan maka di situ jelas Roh Kudus sudah berkarya.
Dan kita semua sudah menerima Roh Kudus dan bahkan dimeteraikan dalam Roh Kudus karena kita sudah dibaptis. Maka kita tidak bisa tidak harus menjadi pemersatu dalam lingkup persekutuan iman kita kepada Allah.
Atau kita juga oleh kekuatan pembaptisan itu kita ditugaskan juga menjadi orang yang membawa damai dan sukcita, maka ketika kita menjadi penyebar gosip untuk memecahbelah semua orang dalam persekutuan maka kita tidak layak menerima Roh Kudus itu atau meterai yang telah diterimakan oleh kita dalam pembaptisan itu tidak layak kita terima.
Karena kita tidak mengikuti Roh Kudus tetapi lebih mengikuti keinginan roh jahat dalam keinginan daging yang telah membawa kita dalam dosa.
Oleh kekuatan Roh Kudus itulah kita semua dinyatakan layak menjadi pembawa sukacita dan damai sejahtera serta pemersatu di dalam persekutuan kita sendiri maka kita kehadiran kita membawa kebencian atau pemecahbelah orang maka sadarlah kita memang tidak layak menjadi seorang pengikut Kristus.
Tanda atau ciri khas utama lainnya adalah bahwa Roh Kudus itulah yang memberi pengertian akan Yesus Kristus.
Dalam Roh Kudus itu kita diperlengkapi dengan rupa-rupa karunia dalam satu Roh Kudus itu.
Dalam rupa-rupa karunia itu juga muncul rupa-rupa pelayanan tetapi Tuhan tetap satu adanya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 28 Mei 2023, Damai bagi Kamu
Untuk itulah kita semua menerima berkat Tuhan dan kita mampu menjalani semua tugas pelayanan yang dipercayakan kepada kita karena Roh Kudus itulah yang berkarya untuk kita.
Roh Kuduslah yang mengerjakan semuanya bagi kita dalam bentuk apa saja.
Namun kita sendiri tak mampu mengenal karya Roh Kudus itu dalam diri kita atau dalam diri sesama kita.
Maka kita cenderung untuk mengikuti keinginan daging kita karena Roh Kudus tak mampu berkarya dalam diri kita sendiri karena telah ditutupi oleh ego diri kita sendiri maka dengan sendirinya Roh Kudus itu sendiri tak mampu berkarya maximal dan yang akan kita saksikan dalam hidup kita.
Yesus dalam penampakkanNya kepada para rasul dan muridNya itulah Yesus menghembusi mereka dengan Roh Kudus dan mereka mulai bersaksi tentang Yesus Kristus.
Yesus menghembusi mereka dengan kekuatan Roh KudusNya berarti kita sudah diberi kuasa untuk banyak tugas pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepada kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 28 Mei 2023, Pentakosta, Roh Kudus Turun atas Kita
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, Roh Kudus telah turun ke atas para rasul dan para murid Yesus dan juga kepada kita.
Kedua, dalam Roh Kudus itulah kita dipersatukan.
Ketiga, hanya ada satu Tuhan dalam berbagai tugas pelayanannya.
Teks Lengkap Bacaan 28 Mei 2023

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 2:1-11
“Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara”
Bacaan dari Kisah Para Rasul:
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene,
pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mzm 104:1.24.29-30.31.34
Refr. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.
1. Allahku nama-Mu hendak kupuji. Engkau amat agung berdandan sinar kebesaran.
2. Ya Tuhan berselubungkan cahaya. Bagai jubah raja langit Kaupasang bagai kemah.
3. Firman-Mu disampaikan oleh angin. Api yang berkobar tunduk pada-Mu bagai hamba.
Bacaan Kedua – 1 Korintus 12: 3b-7.12-13
“Kita semua telah dibaptis dalam Roh Kudus menjadi satu tubuh”
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, tiada seorang pun dapat mengaku, “Yesus adalah Tuhan,” selain oleh Roh Kudus. Ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan.
Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu; Dialah yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Karena sama seperti Tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab kita semua, baik Yahudi maupun Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil
Refr. Alleluya.
Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.
Bacaan Injil – Yohanes 20:19-23
“Seperti Bapa telah mengutus Aku, kini Aku mengutus kamu. Terimalah Roh Kudus”
Inilah Injil suci menurut Yohanes:
Setelah Yesus disalibkan, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di satu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi.
Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka.
Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu!” Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu!”
Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.