Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 28 Mei 2023, Pentakosta, Roh Kudus Turun atas Kita
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Pentakosta, Roh Kudus Turun atas Kita.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Pentakosta, Roh Kudus Turun atas Kita.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul : 2: 1-11; bacaan kedua 1 Korintus 12: 3b-7.12-13, dan bacaan Injil Yohanes 20: 19-23; Hari Raya Pentakosta.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 28 Mei 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pada awal Maret 2014, dunia dikejutkan dengan hilangnya pesawat Malaisya Air lines.
Pada waktu itu keluarga Bapak Antonius ingin berlibur ke Cina. Mereka berangkat ke bandara. Namun putra bungsu mereka, Sandy, menangis karena perutnya sakit.
Terpaksa mereka pulang ke rumah lagi. Sandy butuh banyak waktu di kamar kecil.
Kakak-kakanya tidak sabar dan menggedor pintu. Tetapi Sandy tetap berlama-lama di kamar mandi.
Dan ketika mereka berangkat lagi ke bandara, pesawat sudah berangkat. Mereka pun kembali ke rumah dengan kecewa.
Ada telepon dari Cina menanyakan apakah sudah berangkat. Jawaban singkat: Kami belum berangkat gara-gara Sandy sakit perut”.
Terdengar jawaban dari seberang, ”Syukurlah kalau tidak jadi berangkat. Pesawatnya hilang ke mana arah tak tahu.”
Perikop injil pada hari ini berbicara tentang penampakan Yesus kepada murid-muridNya ketika mereka berkumpul di suatu tempat pada hari pertama minggu itu.
Para murid berkumpul dengan pintu-pintu terkunci. Mereka sangat takut pada orangorang Yahudi. Namun tiba-tiba Yesus datang di tengah mereka dan memberi salam damai kepada mereka.
Setelah memberikan salam damai, Dia menunjukkan lambungNya dan tanganNya kepada mereka. Dia menunjukkan identitasNya sebagai orang yang tersalib.
Mereka percaya. Mereka tidak takut lagi. Mereka sangat bersukacita karena kehadiran Yesus di tengah mereka.
Mereka lalu mendapat tugas diutus ke seluruh dunia. Kini Dia mengutus para murid untuk melanjutkan perutusan yang diberikan Bapa kepadaNya.
Akhirnya Yesus menghembusi mereka dan memberikan RohNya kepada mereka. Dia memenuhi janjiNya yakni mengutus Roh kebenaran yang akan memimpin mereka ke dalam seluruh kebenaran. Dialah penolong mereka.
Dengan kekuatan Roh Kudus para murid melanjutkan karyaNya. Roh Kudus diberikan kepada mereka agar mereka kudus dalam kebenaran tetapi juga menjadi saksi kebenaran itu sendiri.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 28 Mei 2023, Damai bagi Kamu
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pada hari ini kita merayakan Pesta Pentakosta, pesta turunnya Roh Kudus. Apa makna Pentakosta bagi kita umat kristiani?
Pertama, Roh Kudus adalah penolong dan pembaharu hidup kita.
Para rasul yang semula sangat takut dan bingung karena ditinggal pergi oleh Yesus, mengunci diri dalam kamar tertutup kini menjadi berani dan keluar rumah, mereka yang menutup diri kini membuka diri, yang lesu diberi semangat yang berkobar-kobar, yang diam diberi kata-kata untuk berbicara dalam berbagai bahasa dunia.
Mereka diberi keberanian untuk berbicara tentang Yesus yang dibunuh, disalibkan dan dibangkitkan.
Para rasul mengalami perubahan yang total sehingga banyak orang menjadi heran dan menganggap mereka mabuk anggur.
Seperti para murid, kita juga punya pengalaman. Roh Kudus membimbing jalan hidup kita. Dia membantu dan menolong kita keluar dari kesulitan dan tantangan.
Kita bersyukur atas anugerah Roh Kudus yang selalu kita alami dalam hidup setiap hari.
Kedua, Pentakosta memperkokoh persatuan gereja.
Ketika Roh Kudus turun, berkerumunlah orang banyak dari segala bangsa di kolong langit ini mendengarkan para rasul berbicara.
Tuhan memberi kita berbagai karunia yang berbeda, tetapi kita hanya punya satu Roh yaitu Roh Kristus sendiri.
Kita berbeda dalam pelayanan, tetapi punya satu Tuhan.
Ada berbagai perbuatan ajaib tetapi hanya ada satu Allah.
Kita semua berbeda-beda tetapi dipersatukan oleh Roh Kudus.
Kita datang dari berbagai latar belakang dan suku, tetapi kita adalah Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 28 Mei 2023, Hari Raya Pentakosta: Kekuatan Kasih
Ketiga, Roh menggerakkan kita untuk bersaksi.
Lima puluh hari lamanya kita bersukacita atas kebangkitan dan penampakan Tuhan.
Banyak kisah tentang penampakanNya. Dia hadir sebagai Sang Kehidupan dan pembawa damai sejahtera.
Maka tugas kita adalah memberitakan misteri kasih Allah ini. Allah sungguh mengasihi kita sampai menyerahkan PuteraNya bagi kita.
Kita diajak untuk bersaksi tentang Dia yang telah bangkit. Kita tidak boleh berdiam diri, mengunci diri dan tinggal dalam rumah.
Kita harus keluar dan pergi menyampaikan berita gembira ini.
Dan kita tidak perlu takut sebab Dia menghembusi kita dengan RohNya sendiri.
Roh itu menyertai kita dalam setiap gerak langkah hidup kita.
Kita bersyukur atas karya agung Allah karena telah berkenan mengutus Roh Kudus untuk tinggal bersama kita, menyertai seluruh hidup kita, menuntun seluruh perjalanan dan perjuangan hidup kita.
Doa
Allah Bapa kami Yang Mahakuasa dan Kekal, Engkau menghendaki kami merayakan peristiwa mulia Paskah selama lima puluh hari. Semoga bangsa-bangsa yang masih tercerai berai Kaupersatukan berkat kurnia Roh Kudus, sehingga di seluruh bumi berkumandanglah satu pujian bagi namaMu dalam pelbagai bahasa. Demi Yesus Kristus PuteraMu, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Raya pentekosta. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 28 Mei 2023

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 2:1-11
“Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara”
Bacaan dari Kisah Para Rasul:
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene,
pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mzm 104:1.24.29-30.31.34
Refr. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.
1. Allahku nama-Mu hendak kupuji. Engkau amat agung berdandan sinar kebesaran.
2. Ya Tuhan berselubungkan cahaya. Bagai jubah raja langit Kaupasang bagai kemah.
3. Firman-Mu disampaikan oleh angin. Api yang berkobar tunduk pada-Mu bagai hamba.
Bacaan Kedua – 1 Korintus 12: 3b-7.12-13
“Kita semua telah dibaptis dalam Roh Kudus menjadi satu tubuh”
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, tiada seorang pun dapat mengaku, “Yesus adalah Tuhan,” selain oleh Roh Kudus. Ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan.
Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu; Dialah yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Karena sama seperti Tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab kita semua, baik Yahudi maupun Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil
Refr. Alleluya.
Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.
Bacaan Injil – Yohanes 20:19-23
“Seperti Bapa telah mengutus Aku, kini Aku mengutus kamu. Terimalah Roh Kudus”
Inilah Injil suci menurut Yohanes:
Setelah Yesus disalibkan, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di satu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi.
Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka.
Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu!” Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu!”
Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.