Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 28 Mei 2023, Damai bagi Kamu
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Damai bagi Kamu.
Hal ini mesti kita wartakan dengan berani di dalam Roh dan kebenaran dengan semangat cinta kasih ilahi.
Kita mewartakan Yesus dalam semangat cinta kasih karena kita mengenal bahwa Allah itu sendiri adalah Kasih.
Yesus sendiri ketika datang dan menjumpai murid-nurid-Nya berkata, "Damai bagi kamu!"
Murid-murid pun bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu, terimalah Roh Kudus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Mei 2023, Jangan Takut Mewartakan Kebenaran
Dengan dihembusnya Roh Kudus ke atas para murid-Nya, Yesus sebenarnya mempercayakan misi Allah yakni "mewartakan pertobatan, membawa pengampunan, menunjukkan kasih dan hidup damai" kepada para murid.
Misi Allah itu kini menjadi tugas dan tanggung jawab kita yang dibaptis dalam Roh dan kebenaran.
Karena itu pada hari Raya Pentakosta ini, mari kita mengintrospeksi diri sudah sejauh mana saya telah mengemban misi Allah ini di dalam hidup dan perjuangan saya selama ini?
Teks Lengkap Bacaan 28 Mei 2023

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 2:1-11
“Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara”
Bacaan dari Kisah Para Rasul:
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.