Cromebook di Sikka Hilang
BREAKING NEWS: 13 Unit Cromebook Bantuan Kemendikbud Hilang di SMP Negeri Reroroja Sikka
Sebanyak 13 buah Cromebook milik SMP Negeri Reroroja, Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka hilang.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Sebanyak 13 buah Cromebook milik SMP Negeri Reroroja, Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka hilang.
Cromebook yang hilang merupakan bantuan dari Kemendikbud tahun 2022 dan baru diketahui hilang pada Rabu, 24 Mei 2023 sekitar pukul 12.00 WITA.
Kepala SMP Negeri Reroroja, Nurfitriah Safrudin, mengatakan, Cromebook tersebut terakhir dipakai pada tanggal 4, 5 dan 6 Mei 2023 saat kegiatan workshop literasi di SMP Negeri Kolisia.
Baca juga: Dinas Pertanian Sikka Tanam Ratusan Pohon di Pesisir Pantai Magepanda Sikka
"Itu ada 5 unit yang dipinjam oleh bapak ibu guru, bendahara barang saya ambil, posisinya masih 15 unit, kami itu tahunya ada di dalam lemari, kagetnya pas hari Rabu itukan memang sengaja mau saya simpan di rumah salah satu guru saya, jadi saya minta bendahara barang untuk mengecek dulu Cromebooknya ada atau tidak, ternyata setelah di cek, hanya ada 2 unit," jelas Nurfitriah Safrudin kepada POS-KUPANG.COM melalui telepon selulernya, Sabtu, 27 Mei 2023.
Dikatakan, cromebook yang hilang itu adalah 13 unit dari total 15 unit dan merupakan bantuan Kemendikbud kepada sekolah setempat.
Setelah itu, lanjut Nurfitriah, dia meminta bendahara barang SMP Negeri Reroroja untuk mengecek di para guru, mungkin barang tersebut masih berada di tangan para guru.
Baca juga: Kadis PUPR Sikka Apresiasi Pembukaan Jalan Baru Kisa - Magepanda
Namun, setelah dicek pun barang tersebut tidak ada ditangan para guru.
"Jadi kami nyatakan barangnya hilang, untuk tahu pasti hilangnya kapan itu kami tidak tahu," ungkap Nurfitriah.
Sementara itu, 15 unit Cromebook itu selama ini disimpan di ruang kepala sekolah yang juga ruang perpustakaan. Ruangan tersebut juga menggunakan pintu dan gembok.
"Sudah di dalam ruangan, terus pakai gembok lagi, selama ini aman-aman saja makanya disimpan disitu. Yang bisa masuk kesitu, selain saya, bendahara barang juga bisa masuk, ijazah anak-anak juga disimpan disitu jadi teman-teman guru yang biasa urus ijazah juga bisa akses lemarinya. Sebenarnya semua guru bisa akses kesitu," ujar dia.
Kasus tersebut sudah dilaporkan ke Pos Pol Ndete, Polsek Nita dan menurut keterangan Nurfitriah, sudah ada anggota Polsek Nita yang turun ke lokasi kejadian untuk dilakukan pengambilan data dan keterangan.
Sejauh ini, pihak SMP Negeri Reroroja yang telah dimintai keterangan antara Nurfitriah Safrudin selaku Kepala SMP Negeri Reroroja, dua orang guru dan penjaga sekolah. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.