Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Mei 2023, Tetapi Engkau, Ikutilah Aku

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Tetapi Engkau, Ikutilah Aku.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 27 Mei 2023 dengan judul Tetapi Engkau, Ikutilah Aku. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Tetapi Engkau, Ikutilah Aku.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 28: 16-20.30-31, dan bacaan Injil Yohanes 21: 20-25.

Di akhir Renungan Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 27 Mei 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Salam sejahtera untuk kita semua. Setiap kita selalu punya cara untuk menjalani hidup masing-masing.

Salah satu bentuk menjalani hidup itu adalah dengan mengikuti satu pola hidup tertentu yang dianggap menarik untuk kita.

Namun ada juga karena satu panggilan khusus yang ditujukan kepada orang-orang tertentu.

Orang dimotivasi untuk mengikuti satu cara hidup atau orang tertentu dan bisa jadi mengikuti sebuah ajakan untuk mengikuti satu pola hidup tertentu.

Hal mengikuti ini selalu dilatari oleh satu tujuan tertentu untuk mengikuti satu cara hidup tertentu sebagai salah satu bentuk menjalani hidup atas cara tertentu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 26 Mei 2023, Benar Tuhan, Aku Mengasihi Engkau

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Masihh tentang Paulus dalam kisah perjalanannya ke Roma karena naik banding atas perkara yang menimpa dirinya.

Paulus naik banding ke Kaiser dan diadili di Roma karena merasa dirinya tidak pernah melakukan kesalahan atau kejatahan apa pun sehingga mereka menangkap dan mengadili dirinya.

Dan Paulus memenangkan itu, akhirnya Paulus dibawa ke Roma untuk diadili di sana.

Dan selama masa pembuangannya di Roma, Paulus tetap memberi kesaksian tentang kabar sukacita Injil kepada semua orang di Roma.

Bukan hanya itu, Paulus juga berjumpa dengan orang-orang Yahudi terkemuka di kota Roma dan berbicara dengan mereka tentang masalah yang sedang dialaminya.

Paulus menyadari dirinya sebagai orang yang juga bekebangsaan Yahudi merasa perlu untuk berbicara dengan mereka untuk menjelaskan duduk perkaranya.

Menjadi penting dalam situasi ini adalah Paulus tidak segan-segannya menghadapi semua masalah yang dihadapinya termasuk semua yang terlibat di dalamnya.

Dan selama 2 tahun di Roma, Paulus tetap setia mengajarkan kepada orang-orang di situ tentang Yesus Kristus yang telah memanggil dia kepada tugas pewartaan ini.

Tugas panggilan inilah yang membuat dirinya tetap setia dan selalu berani bersaksi tentang Yesus Kristus.

Dan dia merasa terpanggil jadi Rasul bagi bangsa-bangsa lain. Kebenaran akan tugas panggilan ini diterima Paulus saat perjalanannya ke Damsik.

Atas cara Tuhan yang luar biasa telah menampakan diri kepadanya dan langsung mengutusnya untuk bersaksi tentang Yesus Kristus yang dia aniaya dalam diri para pengikutnya.

Mengikuti Kristus berarti sebuah gerak menjadi baru, sebuah gerakan metanoiah.

Menjadi sesuatu yang baru di dalam Tuhan.

Dan hal yang sama dialami oleh Petrus dalam Injil yang kita renungkan pada hari ini.

Setelah Yesus mati dan bangkit dari alam maut, Yesus menampakkan diriNya kepada para muridNya dan berkata kepada Petrus saat itu: “Ikutlah Aku”.

Hal yang sama dikatakan Yesus saat memanggil para muridNya yang pertama.

Panggilan untuk mengikuti Yesus kepada murid-muridNya menjadi berbeda dengan panggilan Yesus kepada Petrus pada saat sesudah kebangkitanNya dalam penampakkanNya.

Sesudah dipanggil oleh Yesus, Ikutlah Aku, Petrus sepertinya tidak memperdulikan panggilan itu tetapi malah mengarahkan perhatian kepada murid yang lain yang dikasihi oleh Yesus yakni Yohanes.

Petrus lebih berpikir tentang Yohanes dari pada paggilan Yesus, Ikutlah Aku.

Maka dalam akhir pembicaraan itulah Yesus sekali lagi dengan sebuah ketegasan: “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.

Tetapi engkau, Ikutlah Aku.” Yesus sebenarnya mau menyampaikan kepada Petrus bahwa lebih baik fokus kepada panggilanNya dan bukan fokus kepada panggilan hidup orang lain.

Itu bukan urusannya, itu urusan Tuhan. Yang terpenting bagimu adalah ikutlah Aku. Ikutlah panggilan kemuridanNya pasca kebangkitanNya.

Itulah manusia, kita gampang sekali memperhatikan urusan atau panggilan hidup orang lain dan lupa dengan panggilan kemuridan kita sendiri.

Kita begitu tergoda dan “merasa senang dan penting” untuk memperhatikan urusan dan panggilan hidup orang lain dan lebih buruk lagi merasa begitu penting untuk mengurus orang lain dan lupa dengan tugas panggilan kemurdian kita masing-masing.

Maka Yesus menegur kita seperti menegur Petrus, “…itu bukan urusanmu, tetapi engkau, ikutlah Aku.”

Kita tak perlu urus hidup dan panggilan hidup orang lain tetapi marilah kita fokus dengan panggilan hidup kita masing-masing sehingga kita mampu semakin mengenal kehendak Tuhan dalam tugas panggilan kita masing-masing.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Mei 2023, Murid yang Dikasihi Yesus

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, kita harus tetap setia mewartakan Yesus Kristus dan tenang menghapi setiap persoalan yang kita hadapi.

Kedua, Kita semua dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi muridNya lewat panggilan hidup kita masing-masing.

Ketiga, kita tak perlu mengurus urusan atau hidup orang lain, tapi fokuslah dengan tugas panggilan kita masing-masing.

Teks Lengkap Bacaan 27 Mei 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Mei 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Mei 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 28:16-20.30-31

“Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah.”

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

Setelah tiba di Roma, Paulus yang dalam tahanan diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.

Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi, dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata, “Saudara-saudara, aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat-istiadat nenek moyang kita!

Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma. Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku yang setimpal dengan hukuman mati.

Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya, dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku. Itulah sebabnya aku meminta, supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini.”

Dua tahun penuh Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mzm. 11:4.5.7

Refr. Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.

1. Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus; Tuhan, takhta-Nya di surga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

2. Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.

Bait Pengantar Injil – Yohanes 16:7.13

Refr. Alleluya, alleluya.

Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan. Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.

Bacaan Injil – Yohanes 21:20-25

“Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini, dan kesaksiannya itu benar”

Inilah Injil suci menurut Yohanes:

Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku,” Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus; dia inilah yang berkata, “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?”

Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku.”

Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan, “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.”

Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, dan yang telah menuliskannya; dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.

Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved