Berita Sumba Timur

Partisipasi Gerakan Tanam 10 Juta Pohon, Pemkab Sumba Timur Ikut Tanam 250 Pohon

Kegiatan penanaman pohon ini berlangsung di Bukit Rapamanu, di SDN Rapamanu, Desa Mbatakapidu, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/FERDY NAGA
TANAM POHON - Penanaman pohon secara simbolis di Bukit Rapamanu, Kabupaten Sumba Timur dilakukan oleh Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing. 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ferdinand Edo Putra Naga

POS-KUPANG.COM, SUMBA TIMUR - Pemerinth Kabupaten Sumba Timur ikut berpartisipasi dalam penanaman 10 juta pohon dengan ikut melakukan penanaman sekitar 250 pohon.

Kegiatan penanaman pohon ini berlangsung di Bukit Rapamanu, di SDN Rapamanu, Desa Mbatakapidu, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.

Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing dalam sambutannya aksi penanaman pohon ini merupakan aksi nyata dari Gerakan Nasional Revolusi Mental atau GNRM.

Menurut Bupati Khristofel Praing, budaya menanam pohon merupakan budaya yang perlu dilestarikan. Sebagai sumber oksigen, menanam pohon akan mendukung peradaban dan eksistensi manusia di bumi.

Baca juga: Pemda Sumba Timur Gelar Diklat Good Manufacturing Practices

"Dengan menanam pohon, kita juga telah berkontribusi dalam upaya mitigasi menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui peningkatan luas tutupan vegetasi," ujarnya.

Ia mengatakan peningkatan gas rumah kaca di atmosfer bumi menjadi penyebab terjadinya pemanasan global (global warning). Sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan iklim, yang menjadi cikal bakal bencana hidrometeorologi seperti banjir, curah hujan ekstrem, angin kencang, puting beliung, kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan.

Ia menegaskan, menanam pohon harus menjadi bagian dari budaya kita sehari-hari sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan hidup yang merupakan bagian dari modal dasar pembangunan nasional. 

"Kebiasaan menanam pohon harus ditumbuhkan sejak dini dalam keluarga serta di lembaga pendidikan, sehingga diharapkan mendorong pertambahan ruang terbuka hijau (RTH) secara konsisten di lingkungan tempat tinggal kita masing-masing," pungkasnya.

Baca juga: BKSDN Gelar Pembinaan Inovasi Daerah di Kabupaten Sumba Timur

Menurutnya  tanpa disadari kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini sebagian besar bersumber dari kegiatan antropogenik manusia yang tidak berbudaya lingkungan.

"Sesungguhnya kepedulian masyarakat Sumba Timur pada lingkungan hidup sudah ada sejak dulu. Apalagi dengan keadaan Sumba Timur yang cenderung gersang dan kering. Sehingga membutuhkan banyak pepohonan demi keberlangsungan kehidupan di bumi matawai amahu pada jara hammu ini," jelasnya.

"Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya tanaman yang ada dan hampir setiap periode kepemimpinan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur selalu melaksanakan kegiatan penghijauan atau penanaman pohon di lokasi-lokasi yang masih terbuka dan kosong," imbuhnya.

Baca juga: Samsat Sumba Timur Gelar KIE Sadar Pajak Kendaraan di Kelurahan Mau Hau 

"Hal ini juga yang kami lakukan sejak awal masa kepemimpinan saya dan Bapak Wakil Bupati, David Melo Wadu, yaitu dengan menggalakan Gerakan One Man One Tree dan One Family One Tree," ungkapnya.

Ia juga menambahkan pentingnya dukungan terhadap peningkatan tutupan vegetasi di Kabupaten Sumba Timur tercermin juga dalam program One Village One Forest. Semua ini dilakukan untuk menghijaukan Sumba Timur sekaligus menciptakan Sumba Timur yang Berhias (bersih, hijau dan asri).

Hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan Dan Prestasi Olahraga KEMENKO PMK, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), KEMENDAGRI, juga peserta didik SDN Rapamanu. (Cr21)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved