Timor Leste
Penghitungan Hasil Pemilu Parlemen Timor Leste Berlanjut, Xanana Gusmao di Posisi Utama
Mantan gerilyawan dan pahlawan kemerdekaan Timor Leste Xanana Gusmao berada di posisi utama untuk memenangkan pemilihan parlemen Timor Leste
Pemilih di Timor Leste berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara pada hari Minggu (21 Mei) untuk memberikan suara mereka dalam pemilihan parlemen, berharap untuk mengakhiri kebuntuan politik selama bertahun-tahun di negara termuda Asia itu.
Ini adalah pemilihan parlemen kelima sejak Timor Leste memperoleh kemerdekaan dari Indonesia pada tahun 2002 setelah pendudukan selama 24 tahun, dengan 65 anggota parlemen nasional dipilih untuk mandat lima tahun.
Pemilih membentuk antrean panjang, membawa payung untuk berteduh saat mereka dengan sabar menunggu giliran hingga TPS ditutup pada pukul 15.00 (0600 GMT).
"Semua orang datang untuk memberikan suara mereka, karena satu suara dapat membuat perubahan," kata Cesar dos Santos de Carvalho, 61 tahun, kepada AFP di sebuah tempat pemungutan suara di ibu kota Dili.
“Saya berharap partai politik yang saya pilih dapat memperhatikan kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan pertanian, karena ini adalah sektor prioritas.”
Baca juga: Hari Ini Timor Leste Menuju TPS dalam Pemilihan Parlemen
Nazario Gregorio Guterres, pemilih lainnya, menekankan perlunya meningkatkan infrastruktur di Timor Leste, salah satu negara termiskin di dunia.
"Coba (lihat) ibu kota kita, Dili. Listrik dan air bersih susah. Partai yang saya pilih harus memperbaiki jalan, listrik, dan menyediakan air bersih," kata Guterres.
Demokrasi muda, bekas jajahan Portugis, memiliki 890.000 pemilih terdaftar, dan total 17 partai bersaing memperebutkan kursi, tetapi pemilu diperkirakan akan menjadi pertarungan antara dua partai terbesar.
Front Revolusioner untuk Timor Leste Merdeka, juga dikenal sebagai Fretilin, memimpin koalisi yang saat ini berkuasa, sementara Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT) berharap untuk kembali.
CNRT dipimpin oleh Xanana Gusmao, presiden pertama Timor-Leste yang menjabat hingga 2007, sedangkan pemimpin Fretilin adalah mantan perdana menteri Mari Alkatiri.
Keduanya dianggap sebagai ikon era kemerdekaan dan veteran politik Timor-Leste, tetapi mereka telah terjebak dalam perseteruan sengit selama beberapa dekade.
Hormati rakyat
Pemilih muda merupakan bagian besar dari pemilih di negara berpenduduk 1,3 juta orang, 65 persen di antaranya berusia di bawah 30 tahun.
"Saya memilih CNRT. Saya mendukung Xanana (Gusmao). Dia adalah ... karakter yang berpengaruh (yang) memimpin dengan tanggung jawab. Dia memiliki integritas dan mencintai negara ini," kata mahasiswa berusia 27 tahun Renaldo de Andrade.
CNRT memenangkan pemilihan presiden tahun lalu setelah meraih 62 persen suara dalam putaran kedua, dengan peraih Nobel Perdamaian dan sekutu Gusmao Jose Ramos Horta menduduki jabatan tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.