Timor Leste

Hasil Pemilihan Parlemen Timor Leste, Hitung Cepat: CNRT 44,86 Persen, Fretilin 25,69 Persen

Hasil hitung cepat quick count) (pemilihan Parlemen Timor Leste yang dilakukan Litbang Kompas menunjukkan CNRT 44,86 persen, Fretilin 25,69 persen.

Editor: Agustinus Sape
Kompas/Reza Felix
Penandatanganan kerjasama antara M-SRI dan Litbang Kompas pada peluncuran hasil survei pra pemilu di Novo Turismo Resort & Spa, di Dili, Timor Leste pada 14 April 2023. Hasil hitung cepat dari kerja sama dua lembaga ini untuk pemilihan parlemen Timor Leste Minggu 21 Mei 2023 menunjukkan CNRT unggul, disusul Fretilin dan Partai Demokrat. 

Meski demikian, konsentrasi penguasaan Fretilin di wilayah Lautem diperkirakan menurun. Sama seperti Baucau, Lautem merupakan lumbung suara bagi Fretilin. Namun, konsentrasi kampanye Fretilin di Baucau dan Oecusse, membuat dukungan suara dari daerah Lautem akan berkurang. Kondisi ini membuat CNRT berpeluang mendapat tambahan dukungan suara dari daerah ini.

CNRT belum menang mutlak

Merujuk hasil survei pra-pemilu lalu, CNRT sudah berhasil mencapai 49 persen dukungan. Ini berarti CNRT hanya perlu dukungan suara sekitar satu persen lagi agar bisa menguasai parlemen tanpa perlu berkoalisi dengan partai lainnya. Namun sepertinya partai lain tidak mau begitu saja membiarkan CNRT meraih suara mutlak.

Ini berarti kampanye yang dilakukan setiap partai berhasil menarik kembali dukungan yang sempat pindah ke CNRT.

Selain itu, dukungan suara partai-partai di luar CNRT ini juga datang dari pemilih mengambang (swing voters). Mereka ialah pemilih yang ketika bulan Maret 2023 lalu belum menentukan pilihan, tapi saat ini sudah menentukan pilihan dan rupanya lebih banyak ke partai selain CNRT.

Walaupun demikian pencapaian suara CNRT saat ini patut diapresiasi karena merupakan raihan tertinggi selama lima kali terakhir pemilu parlemen Timor Leste.

Baca juga: Pemilu Parlemen - Lahir Setelah Kemerdekaan, Generasi Timor Leste Berikutnya Menemukan Suaranya

Perolehan suara CNRT umumnya stabil sekitar 30 persen, kecuali pada pemilu pertama kali tahun 2007 (18 persen), dan pemilu terakhir tahun 2018 yang mencapai 50 persen.

Namun dukungan suara di Pemilu 2018 tersebut merupakan suara gabungan (koalisi) dengan KHUNTO dan PLP. Saat itu CNRT bersama KHUNTO dan PLP membentuk koalisi partai yang dinamakan Aliansi untuk Perubahan dan Kemajuan, agar bisa unggul dari Fretilin dan menguasai parlemen.

Hasil hitung cepat ini setidaknya mengerucut pada dua hal. Pertama, CNRT diperkirakan akan unggul di Pemilu Legislatif 2023.

Kedua, keunggulan yang diraih CNRT belum menunjukkan hasil yang dominan. Artinya, dukungan suara yang dimiliki belum mencapai batas aman untuk menguasai parlemen.

Dengan hasil perolehan suara yang belum mencapai 50 persen, CNRT harus kembali membangun koalisi agar dapat menguasai parlemen. Peluang koalisi CNRT tinggal dengan PD dan PVT, karena KHUNTO dan PLP pada bulan April 2023 lalu sudah menandatangani nota kesepahaman politik dengan Fretilin.

Melihat hasil hitung cepat, koalisi Fretelin-KHUNTO-PLP diperkirakan akan meraup dukungan 39 persen suara. Ini memang belum cukup untuk menguasai parlemen, tapi sudah cukup untuk menandingi CNRT.

Dengan peta koalisi ini, posisi PD akan menjadi penentu. Dengan total perkiraan 9 hingga 10 persen suara, ke mana arah koalisi PD akan berlabuh bakal menentukan penguasa parlemen Timor Leste.

Saat ini semua warga Timor Letse sedang menunggu hasil akhir pemilu legislatif. Dari hasil hitung cepat (quick count) sementara ini, dua partai besar yaitu CNRT dan Fretilin masih tampak bersaing ketat.

Dengan demikian perseteruan abadi antara CNRT dengan Fretilin kembali akan terjadi lagi di pentas politik Timor Leste dalam lima tahun ke depan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved