Berita Nasional

Gunung Merapi Muntahkan Guguran Lava Pijar 11 Kali Hingga Pagi Ini

Aktivitas Gunung Merapi tercatat memuntahkan guguran lava pijar dari puncak kawah pada Minggu (21/5/2023).

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Ilustrasi - Gunung Merapi memuntahkan lava pijar. 

POS-KUPANG.COM, YOGYAKARTA - Aktivitas Gunung Merapi tercatat memuntahkan guguran lava pijar dari puncak kawah pada Minggu (21/5/2023).

Pihak BPPTKG Yogyakarta yang melakukan pengamatan aktivitas gunung berapi paling aktif di Pulau Jawa itu mencatat 11 kali guguran lava pijar sepanjang pukul 00.00-06.00 WIB.

"Teramati guguran lava pijar sebanyak 11 kali jarak luncur 1.800 meter ke arah kali Bebeng," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, dilansir dari TribunJogja.com

Hasil pengamatan lain dari BPPTKG Yogyakarta menunjukkan gunung tampak jelas.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.

Terkait aktivitas kegempaan sepanjang periode pengamatan tersebut, Merapi mengalami tercatat 35 gempa guguran, 3 kali gempa hybrid, dan satu kali gempa vulkanik dangkal.

Baca juga: Video Viral TikTok, Suasana Kota Magelang Sebelum dan Sesudah Terkena Debu Erupsi Gunung Merapi

"Untuk cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 15-18 °C, kelembaban udara 57-89 persen, dan tekanan udara 758.9-921.5 mmHg," ungkapnya.

Hingga kini, status Gunung Merapi masih berada di Level III atau Siaga terhadap potensi bencana.

Bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ujarnya. (*)  

Berita ini telah tayang di TribunJogja.com

Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved