Berita Timor Tengah Selatan

Yayasan TLM Serahkan Alat Bantu Kesehatan bagi Disabilitas di Desa Oebobo Timor Tengah Selatan 

Penyerahan alat bantu kesehatan bagi 15 orang penyandang disabilitas ini berlangsung di kantor Desa Oebobo, Jumat, 19 Mei 2023.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
Yayasan TLM Serahkan Alat Bantu Kesehatan bagi Disabilitas di Desa Oebobo Timor Tengah Selatan, Jumat, 19 Mei 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Yayasan TLM ( Tanaoba Lais Manekat ) GMIT menyerahkan alat bantu kesehatan bagi penyandang Disabilitas di Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Penyerahan alat bantu kesehatan bagi 15 orang penyandang Disabilitas ini berlangsung di kantor Desa Oebobo, Jumat, 19 Mei 2023.

Direktur Eksekutif Yayasan TLM ( Tanaoba Lais Manekat ) GMIT, Rozali usai kegiatan ini menjelaskan, salah satu program TLM yaitu membantu masyarakat di kecamatan Batu Putih yang tersebar di 3 desa, di antaranya Desa Oebobo, Desa Benlutu dan Desa Tupan.

"Hari ini kita memberikan bantuan kepada 15 orang penyandang disabilitas berupa alat bantu pendengaran dan tongkat," tuturnya.

Baca juga: Tanggulangi Anak Tidak Sekolah di Timor Tengah Selatan, Pemprov NTT dan UNICEF Gelar Workshop

Dari penerima manfaat yang ada dijelaskan Rozali, terdapat anak usia sekolah yang selama ini tidak bisa bersekolah karena terhambat kemampuan mendengar.

"Hal itu juga mengakibatkan terganggunya kemampuan berbicara. Tadi kita sudah beri alat bantu pendengaran dan hal itu berfungsi baik.," imbuhnya.

Selain itu disampaikan Rozali ada juga ibu-ibu yang selama ini kesulitan mendengar. Namun dengan adanya alat bantu pendengaran ini sudah membantu mereka untuk dapat mendengar dengan baik. 

Dirinya mengatakan, untuk pendampingan di Desa Oebobo, Yayasan TLM juga memiliki program penggemukan ternak babi dan juga bantuan-bantuan lain seperti proyek air bersih bagi sekitar 150 kk pemanfaat.

"Tadi juga dilakukan pembagian keuntungan hasil penggemukan ternak babi. Ada tiga orang. Masing-masing mereka setelah dua setengah bulan pelihara babi mendapat keuntungan 2,4 juta rupiah," tuturnya.

Di desa Oebobo kata Rozali, terdapat 11 kk yang turut bergabung dalam proyek penggemukan ternak babi.

"Yayasan TLM program-program kita berupaya untuk peningkatan pendapatan yang bermuara pada pencegahan stunting yaitu dengan program penggemukan babi dalam waktu sesingkat mungkin dan bisa memberikan keuntungan. Hal ini agar kita tidak harus menunggu hingga bertahun-tahun," ungkapnya.

Baca juga: NTT Memilih, DPC Demokrat Timor Tengah Selatan Sebut Tidak Ada Pungli dalam Perekrutan Bacaleg

Dia menyebut program TLM ini cocok dengan program pemerintah dalam kaitannya dengan penanganan stunting. 

"Kita juga ada pelatihan-pelatihan dengan pembentukan kader, ada tim kelola bencana dan pelatihan ibu rumah tangga. Di kecamatan Batu putih ini kita ada proyek selama 3 tahun. Setelah itu, kita evaluasi untuk melihat pertumbuhan 3 desa yang kita dampingi ini. Kira-kira pertumbuhannya seperti apa lalu kita buatkan perbandingan. Hal itu juga sekaligus untuk perbaikan 3 tahun mendatang," terangnya.

Dirinya berharap agar bantuan yang ada turut membantu masyarakat penerima manfaat.

"Kita berharap dengan bantuan yang ada dapat membantu anak yang belum sempat bersekolah karena terhambat pendengaran bisa bersekolah. Juga dengan bantuan air bersih ini akan turut membantu masyarakat sekitar. Sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka harus menempuh jarak sekitar 1 sampai 2 km. Memang di sini ada banyak air tetapi karena air kali sehingga belum dapat dikonsumsi. Dengan adanya program air bersih ini, mereka lebih terbantu. Mereka tidak perlu mengeluarkan uang sekitar 200 ribu hanya untuk mendapatkan air bersih. Sekarang mereka hanya keluarkan 25.000 rupiah untuk biaya pemeliharaan," paparnya.

Baca juga: Target Satu Fraksi, PKN Jadi Partai Ke-7 yang Daftarkan Bacaleg ke KPU Timor Tengah Selatan

"Kita berharap juga agar angka stunting 3 tahun ke depan menurun," tambahnya.

Rozali menerangkan, Yayasan TLM berada di bawah naungan GMIT dalam melaksanakan program-program diakonia gereja. "Namun dalam pelaksanaannya kita tidak terbatas bagi masyarakat GMIT saja, tetapi kita mengjangkau semua masyarakat tanpa sekat agama dan suku," ungkapnya. 

Sementara, Melki Selan, Plt. Sekdes Oebobo, kecamatan Batu Putih menyampaikan, menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin antara pemerintah desa dengan Yayasan TLM.

"Hari ini kita dapat bantuan alat difabel, yakni alat bantu pendengaran dan tongkat tuna netra. Hal ini sangat membantu. Berdasarkan pengamatan saya tadi, ada anak yang sejak lahir tidak dapat mendengar dengan baik dan hal itu bepengaruh pada kemampuan komunikasinya. Namun setelah mendapat alat bantu pendengaran dia dapat mendengar dengan sangat baik," ujarnya. 

Dirinya menyebut pihaknya mendukung anak yang dimaksud untuk dapat bersekolah. Untuk maksud tersebut, pihaknya akan mendorong keluarga agar segera menyekolahkan anak tersebut.

"Mungkin dengan bantuan alat ini kemampuan mendengarnya semakin baik dan dia juga semakin pandai berkomunikasi. Kita mulai berpikir bagaimana agar dia bisa bersekolah sudah karena sekarang dia berusia 8 tahun," terangnya. 

"Untuk hal ini, tentu kami pemerintah Desa Oebobo mengucapkan terima kasih kepada mitra kami Yayasan TLM yang sudah membantu masyarakat desa Oebobo dengan rupa-rupa bantuan yakni: bantuan untuk difabel dan program pompa air bersih untuk dua dusun," tambahnya.

Dia menyampaikan, kerja sama masih akan terus berlangsung selama 3 tahun ke depan.

"Kami akan terus berkolaborasi untuk memberikan perhatian yang optimal bagi masyarakat," pungkasnya. (din)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved