Berita Alor
Workshop Literasi Digital di Alor, Bantu Pahami Proteksi Data Pribadi di Ranah Digital
Pada pembukaan kegiatan, Ridwan Iho, S.Sos selaku Kadis Kominfo Kabupaten Alor menyampaikan tentang 4 pilar literasi digital.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Else Nago
POS-KUPANG.COM, ALOR - Menkominfo mengadakan Workshop Literasi digital di Kabupaten Alor. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada peserta tentang pentingnya proteksi data pribadi di ranah digital.
Pada pembukaan kegiatan, Ridwan Iho, S.Sos selaku Kadis Kominfo Kabupaten Alor menyampaikan tentang 4 pilar Literasi digital.
"Ada 4 pilar Literasi digital. Pertama digital skil yaitu kemampuan memahami dan menggunakan perangkat. Kedua, budaya digital yang baik dengan membangun wawasan serta nilai pancasila. Ketiga, etika digital dan keempat keamanan digital," ujar Ridwan, Jumat 19 Mei 2023.
Baca juga: 18 Partai Politik di Kabupaten Alor Lolos ke Tahap Verifikasi Administrasi
Lebih lanjut Ridwan mengungkapkan bahwa ada 5 alasan utama pentingnya menjaga data pribadi.
"Alasan yang paling pertama pentingnya menjaga data pribadi adalah intimidasi terkait gender yang marak terjadi di ruang digital. Kedua kita haru menjaga agar data kita tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Ketiga kita harus menjauhi potensi penipuan, keempat menghindari potensi pencemaran nama baik dan yang terakhir hak kendali atas data pribadi," ungkapnya.
Hingga saat ini menurut Ridwan ada 77 jumlah pembangunan BTS 4G program kementerian BAKTI Kominfo. Sehingga masyarakat Alor mudah mengakses informasi dengan jaringan yang stabil. Namun demikian, Ridwan mengingatkan kepada peserta agar menjaga dan bertanggung jawab menggunakan ruang digital dengan tidak menyebarkan data pribadi.
Pada kegiatan itu, hadir pula No Ayu Matoneng dari Komunitas Balenta Alor selaku narasumber kegiatan. No Ayu menjelaskan tentang pentingnya menjaga data pribadi juga jenis-jenis data pribadi.
Baca juga: Perkuat Kolaborasi, Dinas Pariwisata NTT dan Pemkab Alor Bahas Strategi Pariwisata
No Ayu yang juga seorang konten kreator menuturkan tentang metode pengumpulan data dan bentuk pemahaman melindungi data pribadi.
"Ketika kita mengakses layanan tertentu misalnya aplikasi atau website kita harus melihat, apakah aplikasi tersebut aman atau tidak, terdaftar atau tidak dengan mencari sebanyak mungkin informasi," tuturnya.
Selain itu, dirinya menekankan kepada peserta akan pentingnya membaca syarat dan ketentuan sebelum memberikan persetujuan mengisi data pribadi.
"Kita perlu meluangkan waktu untuk membaca syarat dan ketentuan, jangan asal centang. Itu untuk menjaga agar data kita tetap aman," katanya.
No Ayu juga mengingatkan kepada peserta agar tidak mengunggah data pribadi tanpa sensor, seperti nomor KTP, rekening, nomor telepon serta hal yang bersifat pribadi untuk menjaga agar data tersebut tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Tiga Parpol Lakukan Verifikasi Manual ke KPU Kabupaten Alor
Pada akhir penjelasannya, No Ayu menekankan kepada pengguna layanan digital terutama kaum perempuan dan anak agar berhati-hati terhadap data pribadi yang berakibat pada intimidasi gender di ruang digital.
"Internet ibarat dua sisi mata pisau. Bisa menjadi alat untuk menyebarkan kebaikan dan hal-hal positif, tetapi banyak juga disalahgunakan untuk hal negatif dan merugikan diri sendiri serta orang lain," pungkas No Ayu mengakhiri materinya.
Workshop ini diikuti oleh pelajar SMP-SMA, guru, serta peserta yang berasal dari berbagai komunitas dan dilaksanakan di aula KSP Citra Hidup Tribuana Kalabahi.
Usai memberikan materi, peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya jawab. Untuk memantik semangat peserta, panitia menyiapkan games dan juga doorprize. (cr.19)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.