Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 19 Mei 2023, Bersukacitalah dalam Tuhan

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Bersukacitalah dalam Tuhan.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 19 Mei 2023 dengan judul Bersukacitalah dalam Tuhan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Bersukacitalah dalam Tuhan.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 18: 9-18, dan bacaan Injil Yohanes 16: 20-23a.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 19 Mei 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Tuhan memberkati kita semua dalam sukacita dan kegembiraan akan Tuhan yang telah bangkit dan hidup di tengah-tengah kita dan yang akan mengirimkan Roh Penghibur untuk menghibur semua yang telah berduka karena kematian Yesus di atas salib.

Dukacita dan sukacita adalah dua wajah situasi manusia dalam satu koin kehidupan. Antara sukacita dan dukacita selalu silih berganti menghiasi hidup dan kehidupan kita.

Ada waktunya kita berdukacita dan pasti ada waktu untuk bersukacita seperti kata Pengkotbah. Dua sisi kehidupan itu entah kita mau atau tidak tetap sebagai satu kesatuan dari seluruh proses kehidupan kita.

Entah kita setuju atau tidak proses itu akan bergulir seiring waktu dan menembusi ruang dan waktu kehidupan kita tanpa kita sadari.

Maka kita harus hadapi itu sebagai satu kesatuan dari seluruh rangkaian proses hidup dan kehidupan kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 19 Mei 2023, Berbagi Sukacita

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Merujuk kepada konteks kehidupan kita yang tergambar dalam dua sisi pada satu koin yaitu antara sukacita dan dukacita, maka kita dihadirkan oleh inspirasi bacaan Kitab Suci pada hari ini yang berbicara dua sisi kehidupan dalam satu kehidupan manusia.

Dalam bacaan Kisah Para Rasul, tokoh Paulus masih menjadi satu inspirasi yang luar biasa sebagai seorang Rasul Para Bangsa-bangsa.

Paulus merasa sebagai sebuah sukacita yang besar karena akhirnya berjumpa dengan umat yang begitu banyak di Korintus dan dia harus tinggal bersama-sama dengan mereka selama 1 tahun 6 bulan dan memberi kesaksian tentang Yesus dan beribadah bersama-sama dengan mereka.

Namun oleh pemberitaannya itu, Paulus ditangkap lagi dan diserahkan ke pengadilan oleh orang-orang Yahudi yang hendak melawan dia dan memberi kesaksian palsu atas dia.

Namun hujatan mereka tidak diakui oleh Gubernur setempat Galio. Maka Paulus dibebaskan kembali.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 18 Mei 2023, Menjadi Murid yang Sejati

Paulus sebenarnya sudah juga mendapatkan anugerah penglihatan dari Tuhan untuk menguatkan dia dan terus bersaksi tentang Yesus dan tak seorangpun dapat menganiaya dia.

Dan benarlah penglihatannya itu. Paulus akhirnya dilepaskan dari perkara yang diajukan di pengadilan oleh orang-orang Yahudi.

Paulus selalu merasakan dua sisi kehidupan yang silih berganti dialaminya. Ada sukacita karena mendapatkan umat yang banyak, tapi pada saat yang sama juga mendapat perlakuan tidak adil dari orang-orang Yahudi.

Atau selalu bersemangat memberi kesaksian tapi juga ditolak ulang-ulang oleh orang.

Sebagai pengikut Kristus, kita pasti akan mengalami terus situasi seperti itu karena Yesus sudah menyampaikan itu kepada kita.

Banyak orang akan menolak kita bahkan mereka merasa berbuat kebaikan ketika membunuh kita hanya karena kita telah bersaksi tentang Yesus.

Dan hal senada disampaikan Yesus dalam bacaan hari ini, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap tetapi dunia akan bergembira, kamu akan berdukacita tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.”

Yesus tahu secara pasti dalam amanat perpisahanNya dengan para murid dan rasul-rasulNya bahwa mereka sangat berdukacita atas kematiannya di salib dan telah membuat mereka kehilangan pegangan dalam hidup dan karya mereka.

Mereka benar-benar berduka, tetapi Yesus dalam amanat perpisahanNya itu bahwa dukacita mereka itu akan berubah menjadi sukacita yang besar seperti seorang ibu yang berdukacita ketika melahirkan, tetapi setelah melahirkan dia akan bersukacita karena anaknya telah lahir.

Dan kegembiraan para murid itu tidak akan diambil dari pada mereka karena Tuhan telah menyediakan bagi mereka seorang Penghibur yang akan mendampingi mereka segera setelah Dia kembali kepada Bapa.

Ini sebuah kebenaran dan bukan kebetulan. Karena sesudah kenaikanNya, Yesus mengutus Roh Kudus sang Penghibur itu datang ke atas dunia.

Pada saat itulah sukacita memenuhi seluruh muka bumi dan dalam hati semua orang yang percaya kepadaNya.

Lalu masihkah kita ragu atau tidak percaya pada Yesus sang Guru kita itu? Masih saja ada di antara kita yang sulit menerima bahwa Yesus adalah benar-benar Tuhan dan Raja atas segalanya?

Apalagi orang di luar sana yang akan semakin menolak kita dan bahkan mau membunuh kita.

Hanya orang-orang yang tak pernah merasa bersyukur karena Kasih karunia Tuhan telah mereka alami yang akan menolakNya atau bahkan mengkhianati Tuhan sendiri.

Lalu seperti apakah kita?

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 19 Mei 2023, Tak Seorang Pun Merampas Kegembiraan Itu Daripadamu

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, roda kehidupan selalu berubah-ubah seperti dua sisi kehidupan dalam satu koin.

Kedua, kita tak perlu sedih dalam dukacita lagi karena Penolong kita akan datang.

Ketiga, atas cara tertentu kita kadang-kadang menolak Tuhan dan bahkan mengkhianatiNya, maka marilah kita bertobat.

Teks Lengkap Bacaan 19 Mei 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 19 Mei 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 19 Mei 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 18:9-18

“Banyak umat-Ku di kota ini!”

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

Ketika Paulus ada di kota Korintus, Tuhan berfirman kepadanya pada suatu malam di dalam suatu penglihatan, “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.

Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan, dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka. Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di propinsi Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus.

Mereka membawa dia ke depan pengadilan. Kata mereka, “Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum.”

Ketika Paulus hendak memulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu, “Hai orang-orang Yahudi, sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu.

Tetapi dalam hal ini adalah perselisihan tentang perkataan, nama, atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian.”

Lalu Galio mengusir mereka dari ruang pengadilan. Maka semua orang menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu. Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus.

Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar.

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mzm. 47:2-3.4-5.6-7

Refr. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.

1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.

2. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, Ia menundukkan suku-suku bangsa ke bawah telapak kaki kita; Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggan Yakub yang dikasihi-Nya.

3. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!

Bait Pengantar Injil – Lukas 24:46,26

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.

Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

Bacaan Injil – Yohanes 16:20-23a

“Tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu daripadamu.”

Inilah Injil suci menurut Yohanes:

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira, dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa pada-Ku.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved