Wawancara Eksklusif

Sandiaga Uno Bicara Politik 2024: Ganjar Pranowo Mitra Kerja

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengaku mengenal dekat sosok Ganjar Pranowo bakal calon presiden.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUN-PAPUA.COM
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Saat diwawancara Tribun Network, Sandiaga Uno mengaku Ganjar Pranowo sebagai mitra kerjanya. 

Kalau memang politik Indonesia ini mahal betul, lalu kemudian orang mulai berdebat mengenai sistem pemilu yang lebih murah proporsional tertutup. Kala Pak Sandi sebagai politisi mana yang baik?

Pandangan pribadi saya dua pemikiran ini ada justifikasinya. Pertama, partai itu dalam melakukan kaderisasi dia harus mencari tokoh-tokoh terbaik. Perhitungannya bukan hanya populer tapi bagaimana dia bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Sementara masyarakat ini juga ingin memilih calon berdasarkan hati nuraninya. Jadi misalnya dia ingin memilih Pak Febby tapi posisi Pak Febby ada di nomor 5 di dalam partai A. Kalau proposional terbuka dia bisa memilih karena ada mekanisme untuk memilih langsung.

Tapi ini ditiadakan dengan proposional tertutup. Saya melihat ini ada plus dan minusnya tapi saya yakin jika keputusannya akan tertutup maka partai harus berbebag kalau tidak akan ditinggalkan oleh masyarakat.

Party Identity ini paling rendah kita, di Indonesia itu di bawah 50 persen. Banyak sekali yang tidak merasa bagian dari partai. Kenapa? Salah satunya itu tugas dari parpol untuk membangun identifikasinya kepada masyarakat.

Sehingga masuarakat Indonesia merasa terwadahi oleh kehadiran partai politik.

Jadi kesimpulannya Pak Sandi pilih mana?

Saya kan tidak memilih karena yang berhak menentukan itu yang mulai di Mahkamah Konstitusi, Dewan Perwakilan Rakyat dan Komite Pemilihan Umum.

Tapi apapun yang dipilih jangan kita jangan sampai terpecah belah. Kalau tertutup partai harus berbenah misalnya terbuka ya kandidat yang harus berbenah bahwa dia harus berkontribusi kepada bangsa dan negara. Dia harus menunjukkan bahwa dia laik serta ada loyalitas kepada partai.

Saya berbicara loyalitas ini dituduh kutu loncat, padahal saya ini justru sangat menyadari kanalisasi perjuangan ini melalui partai politik. Di saat parpol sudah memiliki pemikiran tersendiri dan saya ada tugas lain, nah saya justru harus pamit dari parpol tersebut.

Parpol yang saya tinggalkan ini kuat mungkin salah satu yang terkuat di pemilu ke depan punya sosok Pak Prabowo yang fenomenal dan saya perjuangkan selama ini untuk menjadi presiden.

Menurut saya apapun yang nanti dipilih proporsional tertutup maupun terbuka itu jangan sampai memecah belah.

Nama Pak Sandi muncul dan beri pengantar di Musra, termasuk disebut sebagai cawapres rangking atas. Apa komentar hal itu? Karena indikatornya banyak ini membahagiaan atau dinamika politik?

Pertama saya harus apresiasi Musra, pertama kali terjadi, biasanya nominasi atau pencalonan dari seseorang capres atau cawapres itu murni dilakukan melalui proses pembentukan koalisi dan komunikasi politik antara pimpinan dan gabungan pimpinan partai politik menggunakan alat ukur survei, dan alat ukur berbagai macam.

Dan ini musra menurut saya suatu ide yang brilian karena memberikan ruang bagi rakyat infonesia memberikan pendapatnya secara langsung melalui fasilitas musra ini dan berkeliling ke seluruh Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved