KTT ASEAN Summit 2023

Komitmen Kuat Keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN 2023 Wujudkan Kawasan Damai

Presiden Jokowi menyatakan bahwa sejatinya seluruh negara ASEAN adalah satu keluarga dan harus bisa bersama berlayar menuju ke satu tujuan.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HO
Presiden Jokowi mengajak Kepala Negara ASEAN menikmati keindahan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, dari atas kapal pinisi, Kamis 11 Mei 2023. 

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Komitmen kuat sangat dimiliki oleh Keketuaan Indonesia dalam perhelatan KTT ASEAN 2023 untuk terus mewujudkan kawasan yang penuh akan kedamaian agar bisa menjadikan ASEAN sebagai sentral bagi dunia.

Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa sejatinya seluruh negara ASEAN adalah satu keluarga dan harus bisa bersama berlayar menuju ke satu tujuan.

“Memang ASEAN ini adalah satu keluarga, ikatannya sangat kuat, kesatuannya sangat penting untuk berlayar menuju satu tujuan yang sama, menjadikan ASEAN Epcentrum of Growth dan kawasan yang damai dan sejahtera,” kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Hotel Bintang Flores Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur ( NTT ), Kamis 11 Mei 2023. 

Terkait dengan upaya untuk mewujudkan perdamaian tersebut, bahkan telah disepakati oleh seluruh Kepala Negara se-ASEAN bahwa memang perlindungan pekerja migran serta korban perdagangan manusia harus bisa ditindak tegas pelakunya.

Baca juga: KTT ASEAN - Presiden Marcos dan Ibu Negara Berbagi Kebahagiaan Saat Menikmati Keindahan Labuan Bajo

“Hal yang menyentuh kepentingan rakyat menjadi hal penting para leaders, termasuk perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia. Dan saya mengajak negara-negara ASEAN untuk menindak tegas pelaku utamanya,” jelas Presiden Jokowi.

Secara tegas, dirinya juga menyatakan bahwa konflik Myanmar yang mencederai kemanusiaan sama sekali tidak bisa ditoleransi.

Kemudian, dalam rangka mewujudkan perdamaian di ASEAN, bahkan Indonesia sendiri telah berkomitmen siap untuk berbicara dengan banyak pihak mengenai upaya menghentikan konflik Myanmar.

“Indonesia siap berbicara dengan siapapun, termasuk dengan Junta dan seluruh stakeholder di Myanmar untuk kepentingan kemanusiaan, dan yang penting untuk saya tegaskan bahwa melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan,” kata Presiden RI ketujuh tersebut, didamping Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Lebih lanjut, dirinya juga berharap agar tidak ada pihak manapun yang justru mengambil keuntungan dari adanya konflik Myanmar.

Baca juga: KTT ASEAN - Presiden Marcos dan Ibu Negara Berbagi Kebahagiaan Saat Menikmati Keindahan Labuan Bajo

Hal tersebut, ungkap Jokowi, justru akan sangat rawan menimbulkan perpecahan sehingga perdamaian pun tidak akan terlaksana. Jokowi pun mengajak ASEAN untuk bersatu.

“Tidak boleh ada pihak di dalam atau di luar ASEAN yang mengambil manfaat dari konflik internal di Myammar, kekerasan harus dihentikan dan rakyat harus dilindungi,” ujarnya.

Jokowi kembali menegaskan bahwa kesatuan ASEAN sangat penting, karena tanpa kesatuan akan mudah pihak lain memecah ASEAN.

Bukan hanya sekedar komitmen, namun beberapa langkah juga telah dilakukan oleh Indonesia dalam upayanya menghentikan konflik Myanmar.

Indonesia telah menjalin komunikasi dengan banyak sekali stakeholder terkait dan terus mendorong implementasi 5 poin konsensus.

“Kita akan terus mendorong implementasi dari 5 poin konsensus, mendorong terciptanya dialog dan tidak hanya dengan Junta karena di sana banyak pihak dan kepentingan yang terlibat, sehingga kita akan memperbanyak stakeholder yang ada di Myanmar,” pungkas Presiden Jokowi. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved