Berita Kota Kupang
Dinas Dikbud Kota Kupang Diminta Harus Lebih Matang Siapkan Ujian
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Kupang diminta harus lebih matang menyiapkan ujian.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Kupang diminta harus lebih matang menyiapkan ujian.
Pasalnya, penyelenggaraan ujian sekolah bagi siswa kelas IX di sekolah menengah pertama (SMP) bagi 61 sekolah di Kota Kupang, sempat mengalami gangguan selama dua hari. Padahal, ujian seharusnya digelar selama sepekan dari tanggal 8 Mei 2023.
Kendala dari gangguan itu dikarenakan server untuk akses ujian secara online tidak mampu bagi ribuan peserta. Ujicoba yang minim hingga kapasitas server disebut menjadi pemicu.
Baca juga: SMP Negeri 1 Kota Kupang Tetap Lakukan Ujian Sekolah Secara Online
Komisi IV DPRD Kota Kupang yang mendapat laporan masalah ini kemudian melakukan kunjungan ke beberapa sekolah. Tujuannya untuk memastikan lebih detail persoalan yang terjadi agar di konfortir ke dinas terkait.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang, Theodora Ewalde Taek mengatakan, niat dari Dinas Dikbud Kota Kupang untuk menerapkan kebijakan ini sangat baik, yakni menggunakan layanan digitalisasi.
Tetapi, penggunaan server seharusnya dilakukan ujicoba berjalan sebelum digunakan. Alhasil server yang digunakan dalam ujian sekolah justru tidak memberi pelayanan yang baik bagi peserta ujian.
Baca juga: Dinas Dikbud Kota Kupang Minta Maaf US Online Terganggu
"Server yang ada ini hanya untuk kapasitas 1000 orang tetapi dipaksakan untuk 6.000 siswa-siswi, tentu tidak bisa. Harusnya dari beberapa bulan sebelumnya sudah dipersiapkan, lakukan uji coba agar bisa tahu kendala dan kelemahannya apa," kata dia, Rabu 10 Mei 2023.
Atas kejadian itu, psikologi peserta menjadi terganggu. Kejadian ini perlu dilakukan evaluasi agar ada perbaikan. Sebab, hal tersebut menjadi masalah serius dalam dunia pendidikan.
Ewalde menyebut, Disdikbud telah membuat kebijakan dengan membagikan soal ujian yang telah disusun dan dikerjakan melalui google form.
Baca juga: Dinas Dikbud Kota Kupang Tambah Daya Server Tunjang US SMP
"Kalau mau manual juga tentu ada imbasnya, yaitu pada pemeriksaan hasil ujian, dan membutuhkan waktu yang cukup lama, apa lagi saat ini di era digital, kalau mau sistem digital maka harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik," ujar politisi PKB ini.
Sisi lain, Pemerintah juga diharapkan bisa memitigasi masalah yang ada dengan melibatkan vendor seperti Telkom. Baginya itu akan lebih menguatkan dan memahami kondisi digitalisasi saat ujian semacam ini.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Kupang, Alfred Djami Wila juga mengaku dirinya mendapat keluhan yang sama. Dia menyebut sistem ujian seperti ini jelas merugikan peserta didik.
Bagi dia, kejadian ini membuat amburadul proses ujian. Alfred berkata, pelaksanaan ujian sekolah kali ini membingungkan siswa. Sebetulnya ujian sekolah menjadi wewenang dari sekolah, bukan dinas.
Baca juga: Kendala Jaringan, Ujian Sekolah Hari Pertama SMPK Sancta Familia Sikumana Digelar Secara Offline
"Aplikasi yang dipakai juga sangat amburadul karena ketika dipakai banyak persoalan yang didapati, ada anak yang sudah mengerjakan sampai nomor 10 tetapi tiba-tiba mengalami gangguan dan akhirnya kembali ke nomor satu, waktu untuk mengerjakan satu soal juga sangat lama dan akhirnya membuat anak-anak bosan menunggu," ujar Alfred.
Politikus Golkar itu menyoroti kesiapan dinas yang terkesan belum maksimal. Setidaknya persiapan sebelum menyelenggarakan ujian sekolah harus dilakukan jauh sebelum waktu pelaksanaan. Tujuannya untuk mengantisipasi kegagalan yang terjadi.
Kejadian ini, kata dia, sangat merugikan siswa. Peserta didik menjadi stres dan gelisah akibat dari ketidaksiapan dinas menjalankan sistem ujian berbasis online. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS