Berita Sabu Raijua

Wakil Bupati Sabu Raijua: Hardiknas Momentum Evaluasi Kurikulum Merdeka Belajar

adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
WABUB  – Wakil Bupati (Wabup) Yohanis Uly Kale, Amd.,S.Pd, saat membacakan Pidato Hardiknas Tingkat Kabupaten Sabu Raijua. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Jevon Agripa Dupe

POS-KUPANG.COM, SABU RAIJUA – Wakil Bupati Sabu Raijua, Yohanis Uly Kale, Amd.,S.Pd mengatakan puncak Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2023 merupakan momentum paling tepat bagi semua stakeholder dunia pendidikan untuk melihat kembali dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar.

Evaluasi  Hardiknas 2023, ujar Yohanis, setelah tiga tahun kurikulum Merdeka Belaja diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau Kemendikbudristek, 7 Mei 2023.

"Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat,” kata Wabup Yohanis ketika membacakan Pidato (Kemendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, pada puncak Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 tingkat Kabupaten Sabu Raijua.

Selama tiga tahun terakhir, perubahan besar terjadi di sekitar kita, di mana-mana, dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia dan anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri.

Baca juga: Kadis DPPKO Sabu Raijua Pantau Ujian Sekolah

Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.

Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Mengajar. Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.

Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.

Pada jenjang perguruan tinggi, adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan nadirnya program-program K ampus Merdeka.

Dari segi pendanaan, pencairan langsung dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) ke sekolah dan pemanfaatannya yang lebih fleksibel telah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Denganperluasan program beasiswa, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sekarang jauh lebih terbuka.

Baca juga: Harga Daging Sapi di Sabu Raijua Naik

Dukungan dana padanan untuk mendanai riset juga telah melahirkan begitu banyak inovasi yang bermula dari kolaborasi.

Selain itu, mekanisme Dana Indonesiana yang fleksibel dapat mewadahi gagasan-gagasan kreatinara seniman dan pelaku budaya sehingga mampu menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung pemajuan kebudayaan.

“Mari kita ingat, bahwa bersama-sama kita telah membuat sejarah baru dengar gerakan Merdeka Belajar," ujarnya.

Transformasi yang masif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semarak, lanjunya karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama kita.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved