Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 4 Mei 2023, Pelayan Rendah Hati
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Pelayan Rendah Hati.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Pelayan Rendah Hati.
RD. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Yohanes 13:16-20.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 4 Mei 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Acara pembasuhan kaki biasanya terkait erat dengan perjamuan terakhir. Demikian yang kita ikuti pada Hari Kamis Putih tiap tahun. Tapi, hari ini, Yohanes tidak memasukkan perjamuan itu dalam topik pembasuhan kaki.
Pembasuhan kaki mempunyai pesan semangat pelayanan. Yesus datang ke dunia untuk melayani. Hidup-Nya adalah pelayanan. Dengan melayani, Ia merendahkan diri-Nya.
Rupanya seorang pelayan yang baik adalah orang yang rendah hati. Tanpa sikap rendah hati, pelayanan itu hanya pekerjaan biasa saja.
Meski tidak tertulis, pelayanan itu merupakan perpanjangan dari Ekaristi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 4 Mei 2023, Menerima dan Menolak
Membaca Injil Yohanes hari ini, mengandaikan bahwa itu dibuat setelah perjamuan malam. Tanpa bermaksud melupakan, Yohanes mau mengajak kita semua untuk menjadi pelayan.
Bagi Yohanes, pelayanan itu rupanya harus mendasar pada Ekaristi.
Dengan kata lain, Ekaristi harus diperpanjang dengan pelayanan.
Itulah sebabnya, di akhir Ekaristi, kita diutus atau bermisi untuk melayani.
Akhirnya, Ekaristi yang kita ikuti akan menjadi lengkap dalam pelayanan kita selanjutnya.
Tuhan Yesus, rahmatilah kami menjadi pelayan yang setia dan rendah hati. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 4 Mei 2023

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 13:13-25
Paulus ke Antiokhia di Pisidia
Bacaan dari Kisah Para Rasul:
Dalam perjalanannya Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia. Tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. Dari Perga Paulus dan kawan-kawannya melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia.
Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat bertanya kepada mereka, “Saudara-saudara, jikalau Saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakan!”
Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, “Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar.
Ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun.
Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun.
Sesudah itu Ia memberi mereka hakim-hakim sampai pada zaman Nabi Samuel. Kemudian mereka meminta seorang raja, dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka.
Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.
Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.
Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mzm 89:2-3.21-22.25.27
Refr. Kerelaan Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetian-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya, kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus. Maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
3. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.”
Bait Pengantar Injil – Wahyu 1:5ab
Refr. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Ya Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati; Engkau mengasihi kami dan telah melepaskan kami dari dosa kami oleh darah-Mu.
Bacaan Injil – Yohanes 13:16-20
"Barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku."
Inilah Injil suci menurut Yohanes:
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sesudah itu Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya.
Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.
Aku mengatakannya kepadamu sekarang sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.