Muhaimin Iskandar Temui SBY di Puri Cikeas, Jazilul Fawaid: Bertukar Pikiran Untuk Generasi Bangsa

POS-KUPANG.COM - Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin menemui SBY ( Susilo Bambang Yudhoyono ) Presiden ke-6 RI di Puri cikeas Bogor, Jawa Barat.

Dalam kunjungannya tersebut, Ketua Umum PKB ( Partai Kebangkitan Bangsa ) disambut langsung oleh Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat.

Momen istimewa itu terjadi pada Rabu 3 Mei 2023 sekitar pukul 19.35 WIB. Saat itu, Cak Imin mengenakan kemeja batik warna coklat dengan kopiah warna hitam.

Saat itu Cak Imin tidak sendirian. Ia ditemani jajaran DPP PKB, seperti Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid dan Ketua DPP PKB Faisol Reza.

Beberapa saat sebelumnya Cak Imin juga menemui Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang juga Menko Bidang Perekonomian RI.

Setelah diterima AHY yang didampingi Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dan Kepala Bakomstra Demokrat Herzaky Mahendra, mereka selanjutnya memasuki ruangan.

Kepada awak media, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan kunjungan ke kediaman SBY itu dalam rangka lebaran.

"Benar, jam 19.30 Gus Imin (Muhaimin Iskandar) bertemu Pak SBY di Cikeas, dalam rangka lebaran Idul Fitri," ujar Jazilul saat dihubungi, Rabu 3 Mei 2023.

Pertemuan itu, katanya, dalam rangka silaturahmi juga diskusi dan bertukar pikiran tentang spirit kebangsaan.

Baca juga: Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar Segera Dideklarasikan, Kini Tinggal Tunggu Momen yang Tepat

"Silaturrahim saja, sambil diskusi dan bertukar pikiran. Pak SBY pemikirannya diperlukan untuk generasi bangsa ini," lanjut Jazilul.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra juga membenarkan adanya pertemuan antara SBY dengan Ketua Umum Partai PKB.

Pertemuan masih dalam nuansa lebaran, merupakan halal bihalal sambil membahas isu-isu kebangsaan, ini adalah tradisi yang baik.

Dikatakannya, Demokrat dan PKB merupakan parpol yang memiliki hubungan historis yang baik dan memiliki banyak kesamaan pandangan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketika disinggung tentang pemilu yang akan berlangsung tujuh bulan lagi, Herzaky mengatakan, perlu komitmen bersama untuk menghindari gesekan antar anak bangsa dan polarisasi.

"Jadi kita butuh kominten untuk menghindari gesekan antar anak bangsa. Apalagi ada upaya pihak tertentu membentur-benturkan satu sama lain demi memenangkan pemilu," ujar Herzaky.