Nelayan Malaka Terhempas Ombak

BREAKING NEWS: Tiga Jam Bertarung di Tengah Laut, Begini Kisah Nelayan Malaka yang Terhempas Ombak

Remigius bersama empat nelayan lainnya berhasil menyelamatkan diri dengan berenang selama tiga jam di lautan Teluk Hasan Maubesi. 

|
Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto BREAKING NEWS: Tiga Jam Bertarung di Tengah Laut, Begini Kisah Nelayan Malaka yang Terhempas Ombak
POS-KUPANG.COM/NOFRY LAKA
JENGUK - Keluarga menjenguk Remigius Bisi Nahak salah satu korban selamat dari kapal yang tenggelam. Remigius adalah warga Desa Kletek Kecamatan Malaka Tengah, Rabu 3 Mei 2023.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka

POS-KUPANG.COM, BETUN - Remigius Bisi Nahak (40), nelayan asal Desa Kletek Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, selamat dari maut setelah tubuhnya dan perahu miliknya dihempas ombak,  Selasa 2 Mei 2023.

Remigius bersama empat nelayan lainnya berhasil menyelamatkan diri dengan berenang selama tiga jam di lautan Teluk Hasan Maubesi

Saat itu, Remigius Bisi Nahak bersama empat orang temannya sedang berada di tengah lautan Teluk Hasan Maubesi. Mereka berlima menggunakan perahu fiber bernama Sinar Terbit hendak menuju ke rumah usai mencari ikan di perbatasan Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor-Leste (RI-RDTL). 

Baca juga: Siswa SMP di Malaka Upacara Hardiknas di Tengah Genangan Banjir

Mereka berlima mencari ikan mulai dari tanggal 28 April - 2 Mei 2023. Setidaknya ada empat hari lima malam mereka berada di tengah lautan. 

Masing-masing dari mereka atas nama Remigius Bisi Nahak, Abdula Rahman Mahmud, David Tefa ,Muji Cahyono alias Andika, Adrianus Barreto alias Edo. 

Pada tanggal 2 Mei 2023 sekitar pukul 13.00 Wita, mereka berlima menggunakan perahu tersebut tiba di Teluk Hasan Maubesi setelah mencari ikan di perairan Timor Leste.

Baca juga: Camat Malaka Tengah Ingatkan 17 Kepala Desa Serius Tangani Stunting

"Kami berlima dalam posisi ngobrol santai. Tiba-tiba ada ombak hantam perahu fiber yang mereka tumpangi. Kami tidak sempat melihat setinggi apa ombak tersebut tapi temannya David Tefa tubuhnya dihantam ombak hingga terjatuh dari atas perahu ini," kisahnya.

Menurutnya, temannya David Tefa setelah terjatuh dari atas perahu ia bergegas naik kembali dengan maksud untuk mengeluarkan air dalam perahu. Usahanya sia-sia karena perahu tersebut dalam posisi miring ke arah Utara setelah dihantam ombak dari arah Selatan dan akhirnya tenggelam. 

"Saya pada saat itu masih naik kembali ke atas perahu untuk turunkan jangkar. Sementara teman saya David Tefa dan tiga teman lainnya sudah menunggunya di tengah laut setelah berusaha mengambil satu tutupan box ikan dan satu unit kulkas ikan yang terapung," jelasnya. 

Disaksikan, mereka berempat pun harus berjibaku berenang melawan arus laut untuk mengambil box ikan dan kulkas ikan yang terapung mengikuti surutnya air laut ke arah Timur. 

"Dengan berupaya sekuat tenaga akhirnya empat orang temannya meraih atau mengambil box ikan dan kulkas ikan tersebut yang diperkirakan jarak dari tempat kejadian perkara atau tenggelamnya perahu tersebut sekitar 5-15 meter," bebernya. 

Sementara, dirinya harus berenang melawan arus laut dari arah perahu menuju ke arah satu unit pelapung yang terapung. Jaraknya lumayan sekitar 2-5 meter.

Baca juga: 120 Petani Desa Suai Kecamatan Malaka Tengah Dapat Pupuk Gratis

"Alhasil, sayapun meraih atau mengambil pelapung tersebut dan menggunakan bantuan pelapung saya berenang lagi ke arah empat orang temannya yang lagi menunggunya. Akhirnya saya pun sampai ke mereka usai berjuang sekuat tenaga berenang melawan arus laut. Kami mulai berdialog untuk bagaimana caranya supaya bisa sampai ke bibir pantai teluk hasan Maubesi," ucapnya.

Saat itu, kami berlima pun bersepakat bahwa pelapung yang saya pakai ditinggalkan. Empat orang pakai kulkas ikan untuk berenang dan satu orang atas nama Andika menggunakan box ikan sendirian. 

Baca juga: Pelajar Malaka Tewas Ditembak, Begini Kronologinya

"Sehingga kami dengan keyakinan dan dalam hati saya berdoa dan berharap kepada leluhur supaya bisa selamat dari peristiwa ini. Kami mulai berenang dan terus berkomunikasi yakni kalau capek istirahat sebentar lalu mulai lagi berenang. Hanya sayangnya saat istirahat kami terbawa arus laut ke arah Timur sementara kami berenang dengan tujuan ke arah Selatan," ujarnya.

Remigius Bisi Nahak menambahkan, saat mereka beristirahat, pihaknya  selalu membangun komunikasi dengan temannya Andika yang berenang menggunakan tutupan box ikan sendirian. 

Baca juga: 17 Desa di Kecamatan Malaka Tengah, Desa Kletek Perdana Verifikasi dan Validasi Data BLT

"Semua terlihat mulai lelah sehingga mereka bersepakat untuk buka baju yang dikenakan mereka. Celananya masih dipakai karena mereka semua memakai celana olahraga. Tapi bagaimana caranya supaya bisa dibuka baju mereka karena satu tangan pakai pegang kulkas ikan dan satu tangan lagi dipakai untuk berenang. Hanya kami tidak kehilangan akal yakni satu orang buka dahulu baju pada salah satu orang dengan cara bergantian," katanya'

Sedangkan satu temannya bernama Andika yang berenang menggunakan tutupan box ikan sendirian dan saat itu ia tidak membuka baju kaos yang dikenakannya, kecuali  celananya yang berhasil dibuka karena kebesaran. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Masuk Rumah Warga Tanpa Izin, Pria di Malaka Tewas Dianiaya

"Dengan begitu kami merasa lebih santai untuk berenang. Setelah berenang kurang lebih 3 jam kamipun berhasil ke bibir pantai teluk hasan Maubesi sekitar pukul 16.00 Wita. Setelah selamat, kami saling melihat satu dengan lainnya. Bersyukur tidak ada yang patah tulang hanya saya lecet sedikit pada bagian lutut kaki sebelah kanan, " tuturnya. 

Dikatakan, mereka kemudian membaringkan badan di pasir yang ada di bibir pantai Teluk Hasan Maubesi.

 

 

Saat itu, lanjutnya ada seorang yang menghampiri mereka dan mereka langsung berkomunikasi menggunakan bahasa daerah dan meminta tolong.  "Kami pinjam handphone (HP) untuk menelpon ke keluarga. 

"Beruntung saya hafal nomor hp isteri dan memberitahu untuk data jemput kami di Teluk Hasan Maubesi," paparnya. 

Isterinya atas nama Yenti yang dikonfirmasi Pos Kupang, Rabu 3 Mei 2023,  mengatakan bahwa setelah mendengar informasi demikian ia tidak lagi menunggu lama dan langsung mencari mobil pikap untuk menjemput suaminya dan empat orang teman yang lainnya.

Baca juga: Lampu Traffic Light di Depan Kantor Camat Malaka Tengah Nyala Kuning Saja

Dia juga memberitahukan  kepada ayah dan ibundanya, bahwa suaminya  saat ini berada di Teluk Hasan Maubesi karena perahu tenggelam.

Setelah mendapat kendaraan, mereka langsung menjemput suaminya bersama beberapa teman di Teluk Hasan Maubesi

"Saat jemput bawa ke rumah saya  memeluk erat suami saya karena lolos dari peristiwa tersebut. Saya bersyukur karena peristiwa ini tidak ada korban jiwa," tandasnya. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved