KKB Papua

Lamber Pekikir, Tokoh Paling Ditakuti di KKB Papua, Kini Kembali ke Pangkuan NKRI

Menyebut nama Lamber Pekikir, publik Papua mungkin akan merinding mendengarnya. Sosok yang satu ini dulu paling ditakuti warga sipil pun KKB Papua.

|
Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
AWAL GABUNG KKB PAPUA - Lamber Pekikir, salah satu tokoh yang paling ditakuti baik warga sipim maupun anggota di kalangan KKB Papua, menuturkan kisah hidunya tatkala memilih bergabung dengan KKB Papua hingga kembali lagi ke pangkuan NKRI. 

Semua harapan itu terjawab di medio 2014, dimana Lambert diundang oleh SBY untuk berkomunikasi melalui video call.

"Setelah komunikasi, Bapak Presiden meminta saya harus berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah RI untuk melakukan dialog guna penyelesaian konflik di Tanah Papua," tukasnya.

Atas permintaan itu, Lamber pun memutuskan kembali bersama NKRI.

Setelah membuat keputusan, Lamber mulai kembali ke Kabupaten Keerom, dan mempersiapkan dirinya berangkat ke Jakarta bertemu para pejabat tinggi Negara.

"Pada saat itulah saya bertemu dengan anak JO Sembiring (kini Dandrem 172 PWY XVII/Cenderawasih) dan beliaulah yang memfasilitasi sekaligus mengawal saya berangkat ke Jakarta,” kata Lambert.

Saat bertemu dengan sejumlah petiggi negara, kata Lambert, dirinya menyampaikan semua aspirasi tentang solusi penyelesaian konflik di Tanah Papua.

“Negara mau memberi jaminan kepada saya untuk tetap tinggal dan membangun NKRI di Papua serta membantu negara menyelesaikan konflik di Papua,” ujarnya.

“Persoalan konflik di Papua bukanlah hal yang gampang, diperlukan proses yang panjang karena keunikan dari bangsa Papua sangat sulit untuk dipersatukan," sambungnya.

Diketahui, untuk menjaga kedamaian di Tanah Papua, saat ini Lambert Pekikir juga membangun kerjasama dengan pihak gereja dengan lembaga-lembaga HAM.

Baca juga: Aksi Kejam KKB Papua di Yahukimo, Dua Warga Sipil Ditemukan Tewas di Belakang Rumah

"Itu sekilas sejarah saya dan sampai saat ini saya sudah berada bersama dengan Pemerintah RI serta aparat keamanan TNI-Polri di tengah-tengah masyarakat,” kata Lambert.

“Saya juga mau mengajak semua pihak agar mari kita budayakan budaya demokrasi, membangun budaya dialog untuk menyelesaikan setiap permasalahan di Papua," ajak Lambert. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved