Wanita Medan Tewas di Celah Lift, Keluarga Akan Lapor Pengelola Bandara Kualanamu ke Polisi

Aisiah Sinta Dewi meninggal setelah jatuh ke celah lift bandara Kualanamu Medan Sumatera Utara. Bahkan jenazahnya baru ditemukan 3 hari kemudian.

|
Editor: Agustinus Sape
Tangkapan layar video
Rekaman kamera CCTV yang memperlihatkan detik-detik Aisiah Sinta Dewi (38), warga Medan, Sumatera Utara, terjatuh dari lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut. 

POS-KUPANG.COM, MEDAN - Seorang wanita bernama Aisiah Sinta Dewi meninggal setelah jatuh ke celah lift bandara Kualanamu Medan Sumatera Utara. Bahkan jenazahnya baru ditemukan tiga hari kemudian.

Atas kasus tersebut, pihak keluarga akan melaporkan pengelola Bandara Kualanamu Medan ke polisi.

Kakak korban Raja Hasibuan (58) menilai, korban tewas lantaran keamanan lift yang tidak baik.

"Tentu akan kita laporkan ke polisi, (tapi) karena ini kan kami masih berduka, nanti malam kami juga masih ada pengajian, saya rasa kita masih belum fokus kali. Jadi setelah acara ini selesai, kami pasti laporkan," ujar Raja kepada wartawan di rumahnya, Minggu (30/4/2023).

Raja menjelaskan, hingga kini keluarga masih belum menerima penyebab kematian korban. Mereka menduga lift yang digunakan Aisiah, error sebelum dia terjatuh.

"Kami tidak akan terima apapun ceritanya, kita mungkin bisa lihat dari tayangan (CCTV), itu safety kurang," ujarnya.

Dari CCTV yang dilihatnya, pintu lift yang dinaiki Aisiah terbuka dan menyisakan celah saat melangkah, hingga akhirnya Aisiah terjatuh dan masuk ke lorong kecil di depan pintu lift.

"Kita semua tahu, kalau lift naik, pintu terbuka lantainya itu sejajar, kan begitu. Ini kan begitu dibuka (ada celah) adek saya jatuh, darimana bisa begitu," ujarnya.

"Jadi saya rasa bukan human error, potong leher saya kalau itu human error, supaya tidak ada terjadi korban lain pihak bandara harus membuat safety lebih jelas lagi," tambahnya.

Raja mengungkapkan, sebelum ditemukan tewas, Aisiah terlebih dahulu berangkat mengantar keponakannya ke Bandara Kualanamu pada Senin 24 April 2023 malam.

"Jadi dia mengantar keponakan kami yang akan pergi ke Malaysia, jadi dia bersama kakaknya, mamaknya keponakan ini, ke bandara. Sampai di bandara sekitar jam 19.30 WIB," ujar Raja.

Baca juga: Cerita Saksi Saat Kasat Narkoba Polres Jaktim Ditemukan Tewas di Rel Kereta Jatinegara

Di bandara, Aisiah menemani keponakannya hingga boarding pass di lantai 2. Lalu dia kembali ke parkiran mobil.

"Begitu adik saya di parkiran, keponakan saya menelepon katanya ada yang disampaikan. 'O iya bentar bu'ci (tante) ke sana, jadi dia pergi sendiri," ujar Raja menirukan ucapan Aisiah.

Kata Raja, kemudian Aisiah naik ke lift sendirian. Di dalam lift Aisiah menelepon keponakannya dan mengatakan bahwa dia terjebak di sana.

"Terus nggak ada lagi kontak lagi, jadi yang anehnya itu kan keponakannya menelepon mamanya (kakak korban) dan mengatakan itu bu'ci, kok nggak sampai sampai, tadi dia bilang terjebak di lift, coba tanyakan ke bagian informasi," kata Raja.

Pihak keluarga kemudian meminta bantuan pihak keamanan bandara, untuk mencari Aisiah di sekitar lift.

"Mereka ikut membantu mencari tapi kasat mata, hanya sekadar begitu dibuka lift kosong, uda nggak ada lagi. Itu kami sempat minta CCTV (tapi), banyak prosedur atau gimana, itu kan titiknya sudah tahu di lift, jadi ngapain kita ke mana mana, harusnya kan CCTV dibuka saja," ujar Raja.

Kata Raja, pihak bandara tidak menunjukkan rekaman CCTV di lift, justru rekaman CCTV di areal lain. 

"Perwakilan keluarga dikasih lihat CCTV tapi tidak di titik lift, yang di arah luar aja saat (Aisiah) masuk aja, di lift nggak ada. Kita minta di lift karena persoalan sudah jelas titiknya uda dapat, dikatakan bahwasanya di situ lost kontaknya, berarti di situ posisinya," kata Raja.

Dia juga menyayangkan pernyataan Bandara Kualanamu yang menyebut pihaknya tidak menunjukkan lokasi korban hilang, saat mengecek CCTV bandara.

"Kita sudah laporkan kalau adek saya lost kontak di lift, jadi mereka mau gimana lagi. Tolong bilang pihak bandara jangan untuk kepentingan mereka keluarga dikorbankan difitnah, itu nggak baik," tandasnya.

Namun anehnya, menurut Raja, setelah korban ditemukan tewas pada Kamis 27 April 2023 malam, baru rekaman CCTV disampaikan ke publik.

"Kan lucu setelah 3 hari hilang, baru ditayangkan CCTV, kenapa dari awal nggak diadakan, itu kan nyawa manusia," ungkapnya.

Raja juga membantah bahwa adiknya membuka paksa lift hingga akhirnya terjatuh. Menurutnya ada sistem keamanan yang salah di dalam lift.

"Kita lihat tayangan seksama dari mana orang buka paksa lift tangannya yang kanan megang handphone dan tangan kiri yang bukan tangan utamanya, bisa buka paksa kan nggak masuk logika," ujarnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kemudi Kapal Patah, Lima Penumpang Terombang-ambing di Laut Sikka

Selain itu, kata dia, Aisiah juga tidak mengetahui bahwa lift yang digunakannya memiliki pintu akses keluar masuk yang berbeda.

"Kenapa tidak ada pemberitahuan di luar atau dalam atau paling tidak kan sekelas lapangan terbang internasional safety-nya harus perfect, ini kenapa ngak ada operator di dalam. Kemudian upaya pencarian nggak maksimal, maaflah memang tidak maksimal karena mereka hanya sebatas itu," katanya.

Sebelumnya, Head of Corporate Communication PT Angkasa Pura Aviasi, Dedi Al Subur mengatakan, saat korban jatuh lift beroperasi dengan baik.

"Konstruksi lift sejak awal pembangunan bandara sudah disesuaikan dengan desain konstruksi bangunan terminal Bandara Internasional Kualanamu dan pada saat pencarian (korban) dan pemeriksaan bersama keluarga korban, kondisi lift beroperasi dengan baik dan tidak ada kendala atau masalah," ujar Dedi kepada Kompas.com melalui telepon seluler Sabtu 30 April 2023 malam.

Kata Dedi awal mula Aisiah terjatuh, lantaran tidak mengetahui mekanisme lift 2 pintu milik bandara, yakni akses masuk dan keluar dari lift berbeda, saat sampai lantai tujuan.

"Hasil rekaman CCTV korban membelakangi pintu akses keluar yang sudah terbuka, kemudian pintu lift tertutup kembali, di mana hal itu tidak diketahui oleh korban, karena posisi korban membelakangi pintu akses keluar lift," ujar Dedi.

Setelah pintu keluar tertutup, Aisiah berusaha keluar dari pintu lift yang berada di hadapannya, dengan cara memencet tombol pintu dan juga memaksa membuka kedua sisi pintu lift.

"Ketika pintu lift terbuka, korban melangkah dan langsung terjatuh dan masuk dalam lorong (di depan pintu) lift, sampai di bawah dasar lantai lift, sehingga petugas atau pengguna jasa bandara lainnya ketika menggunakan lift yang dimaksud tidak melihat adanya korban," ujar Dedi.

Dia juga mengatakan pasca kejadian pihak bandara membantu mencari korban dan juga mengecek CCTV bandara.

"Pihak keluarga korban yang datang ke ruangan kontrol room CCTV hanya menyampaikan kehilangan anggota keluarganya di Bandara Internasional Kualanamu dan tidak menyampaikan secara khusus komunikasi terakhir dengan korban adalah di dalam lift," ujar Dedi

"Sehingga tracing atau pencarian dimulai sejak korban beserta keluarga tiba di bandara sampai dengan keluarga beserta korban ke area parkir A," tambah Dedi.*

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buntut Aisiah Tewas di Lorong Lift, Keluarga Akan Polisikan Pengelola Bandara Kualanamu"

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved